Berikut adalah pembahasan tentang: Kata berimbuhan, pengertian kata berimbuhan, jenis imbuhan, contoh kata berimbuhan, dan imbuhan awalan.
dilekati oleh imbuhan.
a. Imbuhan berupa awalan, sisipan, dan akhiran ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Contoh:
berkumpul, dipegang, mempermainkan
b. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikutinya atau mendahuluinya.
Contoh:
garis bawah garis bawahi
c. Jika gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata tersebut ditulis serangkai.
Contoh:
tanda tangan ditandatangani
d. Jika bentuk dasar mendapat awalan dari bahasa asing, gabungan kata tersebut ditulis
serangkai.
Contoh:
ekstrakurikuler, dwiwarna, poligami
e. Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya kapital, di antara kedua unsur tersebut
diberi tanda hubung.
Contoh:
non-Indonesia, pro-Pakistan
f. Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata esa dan kata yang bukan kata
dasar, gabungan itu ditulis terpisah.
Contoh:
Tuhan Yang Maha Esa.
Kata Berimbuhan
Pengertian:
Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau kata yang telahdilekati oleh imbuhan.
Ketentuan pada penulisan imbuhan
Ketentuan pada penulisan imbuhan adalah sebagai berikut.a. Imbuhan berupa awalan, sisipan, dan akhiran ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Contoh:
berkumpul, dipegang, mempermainkan
b. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikutinya atau mendahuluinya.
Contoh:
garis bawah garis bawahi
c. Jika gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata tersebut ditulis serangkai.
Contoh:
tanda tangan ditandatangani
d. Jika bentuk dasar mendapat awalan dari bahasa asing, gabungan kata tersebut ditulis
serangkai.
Contoh:
ekstrakurikuler, dwiwarna, poligami
e. Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya kapital, di antara kedua unsur tersebut
diberi tanda hubung.
Contoh:
non-Indonesia, pro-Pakistan
f. Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata esa dan kata yang bukan kata
dasar, gabungan itu ditulis terpisah.
Contoh:
Tuhan Yang Maha Esa.