Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu dari kerajaan-kerajaan hindu budha di Indonesia lainnya seperti; kerajaan tarumanegara, kerajaan mataram, kerajaan kediri, kerajaan kahuripan, kerajaan kamulan, kerajaan singasari, kerajaan majapahit, dan kerajaan Kutai.
Pembahasan ini berisi tentang sejarah kerajaan sriwijaya, sumber sejarah kerajaan sriwijaya, peninggalan sejarah kerajaan sriwijaya, dan silsilah kerajaan sriwijaya.
Sedangkan sumber sejarah dari dalam negeri berupa Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuo, Prasasti Telaga Batu, Prasasti Palas Pasemah, dan Prasasti Karang Berahi.
Dalam Prasasti Kedukan Bukit (bertahun 688), Talang Tuo, dan Telaga Batu menjelaskan bahwa ibu kota kerajaan ini terletak di antara Sungai Kampar Kanan dan Sungai Kampar Kiri, berarti di sekitar Kota Palembang sekarang.
Dalam Prasasti Kota Kapur dan Karang Berahi yang ditemukan di Bangka dan Jambi, diceritakan bahwa kerajaan ini memiliki wilayah kekuasaan yang luas hingga ke Melayu (Malaysia).
Puncak kejayaan Kerajaan Sriwijaya terjadi pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa. Pada masa pemerintahannya, ia sering mengirim para pelajar Sriwijaya untuk mempelajari agama Buddha di India.
Bahkan, dalam Prasasti Nalanda di India diceritakan bahwa Raja Balaputradewa memiliki asrama khusus untuk para pelajar Sriwijaya yang sedang belajar agama Buddha di India.
Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran pada abad ke-11 M. Ini diawali dengan terjadinya peperangan melawan Kerajaan Colamandala dari India pada tahun 1023.
Selain itu, kemunculan Kerajaan Majapahit yang berniat menundukkan seluruh Nusantara semakin memperlemah Kerajaan Sriwijaya, hingga akhirnya kerajaan ini menghilang pada abad ke-13.
Pembahasan ini berisi tentang sejarah kerajaan sriwijaya, sumber sejarah kerajaan sriwijaya, peninggalan sejarah kerajaan sriwijaya, dan silsilah kerajaan sriwijaya.
Sejarah kerajaan sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya memiliki pengaruh kuat di kawasan Asia Tenggara. Berbagai sumber berita baik dari dalam negeri maupun luar negeri menyebutkan bahwa kerajaan ini mempunyai peran yang sangat penting dalam peta pelayaran dan perdagangan di kawasan Selat Malaka.Sumber sejarah kerajaan sriwijaya
Sumber dari luar negeri tersebut adalah Prasasti Ligor (Malaysia), Prasasti Kanton (Cina), serta Berita dari Cina, yaitu catatan Dinasti Tang dan catatan I-Tsing.Sedangkan sumber sejarah dari dalam negeri berupa Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuo, Prasasti Telaga Batu, Prasasti Palas Pasemah, dan Prasasti Karang Berahi.
Gambar: Peninggalan kerajaan sriwijaya |
Dalam Prasasti Kedukan Bukit (bertahun 688), Talang Tuo, dan Telaga Batu menjelaskan bahwa ibu kota kerajaan ini terletak di antara Sungai Kampar Kanan dan Sungai Kampar Kiri, berarti di sekitar Kota Palembang sekarang.
Dalam Prasasti Kota Kapur dan Karang Berahi yang ditemukan di Bangka dan Jambi, diceritakan bahwa kerajaan ini memiliki wilayah kekuasaan yang luas hingga ke Melayu (Malaysia).
Puncak kejayaan Kerajaan Sriwijaya terjadi pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa. Pada masa pemerintahannya, ia sering mengirim para pelajar Sriwijaya untuk mempelajari agama Buddha di India.
Bahkan, dalam Prasasti Nalanda di India diceritakan bahwa Raja Balaputradewa memiliki asrama khusus untuk para pelajar Sriwijaya yang sedang belajar agama Buddha di India.
Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran pada abad ke-11 M. Ini diawali dengan terjadinya peperangan melawan Kerajaan Colamandala dari India pada tahun 1023.
Selain itu, kemunculan Kerajaan Majapahit yang berniat menundukkan seluruh Nusantara semakin memperlemah Kerajaan Sriwijaya, hingga akhirnya kerajaan ini menghilang pada abad ke-13.