Berikut ini adalah pembahasan tentang sistem pencernaan pada manusia yang meliputi saluran alat pencernaan makanan pada manusia, saluran pencernaan makanan pada manusia, organ pencernaan manusia, proses pencernaan makanan pada manusia.
Makhluk hidup memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya. Makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia tidak dapat langsung diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh, tetapi harus melalui proses pencernaan terlebih dahulu.
Proses pencernaan bertujuan untuk memperoleh sari-sari makanan yang siap diedarkan ke seluruh tubuh. Proses pengangkutan zat makanan ini dilakukan oleh darah. Pencernaan makanan pada manusia terjadi secara mekanik dan kimiawi.
Alat pencernaan makanan pada manusia, yaitu rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar. Dari rongga mulut, makanan masuk ke lambung melalui kerongkongan.
Dari lambung, makanan diangkut ke usus halus. Di usus inilah terjadi proses penyerapan. Sisa makanan yang telah diserap akan dibawa ke usus besar, dan akhirnya dibuang dalam bentuk kotoran atau feses.
Gigi tumbuh lengkap sampai anak mencapai usia kira-kira 6 tahun. Gigi pada anak-anak dengan gigi tetap. Jenis gigi ini berjumlah 20 buah yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham.
Baca selengkapnya: Macam-macam Struktur Gigi Manusia
Enzim ptialin mampu mengubah zat tepung pada makanan menjadi maltosa. Keluarnya air liur diatur oleh saraf yang dirangsang oleh bau makanan yang mengundang selera. Namun, tidak menutup kemungkinan bau yang tidak sedap pun akan merangsang keluarnya air liur.
Oleh karena itu, jika kita mencium bau yang busuk, secara spontan kita ingin membuang ludah. Keberadaan air liur di mulut menjadikan makanan lebih mudah ditelan.
Selain itu, di permukaan lidah terdapat ujung-ujung saraf pengecap yang berguna untuk merasakan makanan, yakni rasa asin, manis, masam, dan pahit.
Kerongkongan terdiri dari otot polos yang dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristaltik.
Laringo faring terletak di belakang tenggorokan. Pada saat menelan makanan, bagian faring menutup saluran udara, sehingga makanan masuk menuju kerongkongan.
Mengapa tidak keluar kembali ke mulut?
Hal ini terjadi karena saluran udara tersebut berhubungan dengan rongga hidung sehingga makanan atau air yang masuk ke saluran udara akan didesak menuju ke rongga hidung.
Oleh karena itu, pada saat makan jangan sambil berbicara atau sambil berlari, sebab menimbulkan yang membahayakan keselamatan kita.
Makanan dari kerongkongan masuk ke dalam lambung dan mengalami proses secara kimiawi dengan pertolongan enzim-enzim yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar enzim atau kelenjar getah lambung.
1) HCl atau asam klorida, berfungsi membunuh mikroorganisme atau kumankuman yang ikut masuk bersama makanan. Selain itu, enzim HCl juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen sehingga menjadi pepsin.
2) Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi pepton dan protease.
3) Renin berfungsi mengendapkan kasein (kasein yaitu protein yang terdapat pada air susu) atau mengendapkan keju dari air susu.
Setelah makanan mengalami proses pencernaan di lambung, makanan menjadi lumat seperti bubur. Selanjutnya, makanan ini sedikit demi sedikit keluar melalui pintu lambung yang disebut pilorus (bagian akhir dari lambung).
3 Macam enzim yang dihasilkan kelenjar pankreas yaitu:
1) Amilase, berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula (glukosa).
2) Tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi asam amino.
3) Lipase, berfungsi menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
Makanan dalam usus halus dapat bergerak turun karena adanya gerak peristaltik yang dilakukan oleh dinding-dinding usus.
Dinding usus penyerap berlipat-lipat untuk memperluas bidang penyerapan. Lipatan tersebut berbentuk jonjot-jonjot usus (vili-vili usus). Di dalam jonjot-jonjot usus terdapat pembuluh darah dan pembuluh kil atau pembuluh getah bening.
Pembuluh darah bertugas menyerap sari makanan dalam bentuk asam lemak dan gliserol (hasil dari pencernaan) untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Pembuluh kil yang terdapat pada jonjot-jonjot usus akhirnya bergabung dengan pembuluh limfe lainnya yang bermuara pada pembuluh darah di bawah tulang selangka.
Proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi di dalam dinding usus dapat berlangsung secara difusi dan osmosis serta dipengaruhi oleh kegiatan sel-sel hidup.
Pada permukaan usus besar naik, di bagian bawah terdapat tonjolan yang disebut umbai cacing (apendiks). Apabila terisi oleh biji-bijian yang kecil, maka biji-biji ini akan membusuk karena tidak dapat dicerna oleh usus besar, sehingga mengakibatkan usus buntu (apendiksitis).
Dalam usus besar, makanan tinggal ampas dan air. Air tersebut kemudian diserap oleh dinding usus besar sehingga sisa makanan yang berupa ampas menjadi padat.
Pada usus besar terjadi proses pencernaan biologis yaitu sisa-sisa makanan yang dibusukkan oleh bakteri sehingga sisa-sisa makanan berbentuk tinja.
Bakteri yang terdapat dalam usus besar juga berfungsi menghasilkan vitamin K yang sangat diperlukan dalam proses pembekuan darah.
Vitamin K ditampung pada usus besar turun bagian bawah yang agak membesar (rektum) dan akhirnya dikeluarkan melalui anus.
Anus dikendalikan oleh dua otot melingkar, yaitu otot polos yang terletak di sisi dalam dan otot lurik yang terletak di sisi luar.
Makhluk hidup memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya. Makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia tidak dapat langsung diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh, tetapi harus melalui proses pencernaan terlebih dahulu.
Proses pencernaan bertujuan untuk memperoleh sari-sari makanan yang siap diedarkan ke seluruh tubuh. Proses pengangkutan zat makanan ini dilakukan oleh darah. Pencernaan makanan pada manusia terjadi secara mekanik dan kimiawi.
Pencernaan mekanik artinya pengubahan makanan menjadi bagian-bagian yang kecil secara mekanik, misalnya dengan cara mengunyah di dalam mulut, sehingga makanan menjadi halus dan tidak terjadi perubahan zat.
Pencernaan kimiawi adalah proses pengubahan makanan dengan bantuan enzim pencernaan. Dalam hal ini terjadi perubahan zat makanan sehingga terjadi zat baru. Sistem pencernaan terdiri atas alat-alat pencernaan dan enzim pencernaan.
Saluran Alat Pencernaan Makanan pada Manusia
Makanan yang kita makan tidak dapat langsung dimanfaatkan oleh tubuh. Makanan tersebut diubah menjadi sari-sari makanan melalui proses pencernaan. Sari-sari makanan tersebut diserap oleh tubuh dan diedarkan ke seluruh tubuh.Gambar: Saluran Alat Pencernaan pada Manusia |
Alat pencernaan makanan pada manusia, yaitu rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar. Dari rongga mulut, makanan masuk ke lambung melalui kerongkongan.
Dari lambung, makanan diangkut ke usus halus. Di usus inilah terjadi proses penyerapan. Sisa makanan yang telah diserap akan dibawa ke usus besar, dan akhirnya dibuang dalam bentuk kotoran atau feses.
a. Rongga mulut (vacum oris)
Di dalam rongga mulut terdapat gigi, ludah, dan lidah.Gambar: Mulut dan Bagian-bagiannya |
1. Giri
Gigi mulai tumbuh pada saat bayi berusia kurang lebih 5 bulan. Pertumbuhan gigi dimulai dari gigi seri, kemudian diikuti gigi lainnya.Gigi tumbuh lengkap sampai anak mencapai usia kira-kira 6 tahun. Gigi pada anak-anak dengan gigi tetap. Jenis gigi ini berjumlah 20 buah yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham.
Baca selengkapnya: Macam-macam Struktur Gigi Manusia
2. Air Liur (Ludah)
Dalam rongga mulut juga terdapat air liur atau ludah yang dihasilkan oleh kelenjar ludah yang terletak di bawah lidah disebut kelenjar sublingualis. Pada air liur atau ludah terlarut air, garam, lendir, dan enzim ptialin.Enzim ptialin mampu mengubah zat tepung pada makanan menjadi maltosa. Keluarnya air liur diatur oleh saraf yang dirangsang oleh bau makanan yang mengundang selera. Namun, tidak menutup kemungkinan bau yang tidak sedap pun akan merangsang keluarnya air liur.
Oleh karena itu, jika kita mencium bau yang busuk, secara spontan kita ingin membuang ludah. Keberadaan air liur di mulut menjadikan makanan lebih mudah ditelan.
3. Lidah
Lidah dalam rongga mulut berfungsi untuk membantu melancarkan proses pencernaan. Hal ini karena lidah membantu mengatur letak makanan dan membantu menelannya.Selain itu, di permukaan lidah terdapat ujung-ujung saraf pengecap yang berguna untuk merasakan makanan, yakni rasa asin, manis, masam, dan pahit.
b. Kerongkongan (Esofagus)
Makanan yang sudah sampai di mulut, kemudian ditelan dan masuk ke kerongkongan melalui persimpangan yang disebut laringo faring. Kerongkongan akan menggelembung jika berisi makanan dan akan memipih jika mengalami kekosongan.Kerongkongan terdiri dari otot polos yang dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristaltik.
Laringo faring terletak di belakang tenggorokan. Pada saat menelan makanan, bagian faring menutup saluran udara, sehingga makanan masuk menuju kerongkongan.
Peristiwa Tersedak!
Apabila kita makan sambil berbicara, saat menelan bersamaan dengan menghirup udara sehingga faring menutup secara tidak sempurna. Sehingga peristiwa tersedak dapat terjadi karena sebelum makanan masuk ke paru-paru telah terdorong oleh udara keluar hidung.Mengapa tidak keluar kembali ke mulut?
Hal ini terjadi karena saluran udara tersebut berhubungan dengan rongga hidung sehingga makanan atau air yang masuk ke saluran udara akan didesak menuju ke rongga hidung.
Oleh karena itu, pada saat makan jangan sambil berbicara atau sambil berlari, sebab menimbulkan yang membahayakan keselamatan kita.
Gambar: Posisi faring pada saat makan dan bernapas |
c. Lambung (Ventrikulus)
Lambung sering disebut perut besar atau kantong nasi, ada pula yang menyebut maag. Lambung berbentuk seperti kantong dan terletak di rongga perut sebelah kiri.Makanan dari kerongkongan masuk ke dalam lambung dan mengalami proses secara kimiawi dengan pertolongan enzim-enzim yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar enzim atau kelenjar getah lambung.
Gambar: Lambung |
Macam-macam Kelenjar Lambung
Enzim yang dikeluarkan oleh kelenjar lambung adalah:1) HCl atau asam klorida, berfungsi membunuh mikroorganisme atau kumankuman yang ikut masuk bersama makanan. Selain itu, enzim HCl juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen sehingga menjadi pepsin.
2) Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi pepton dan protease.
3) Renin berfungsi mengendapkan kasein (kasein yaitu protein yang terdapat pada air susu) atau mengendapkan keju dari air susu.
Setelah makanan mengalami proses pencernaan di lambung, makanan menjadi lumat seperti bubur. Selanjutnya, makanan ini sedikit demi sedikit keluar melalui pintu lambung yang disebut pilorus (bagian akhir dari lambung).
d. Usus halus (intestinum tenue)
Panjang usus halus kurang lebih 8,25 meter. Usus ini dibagi menjadi tiga bagian yang saling berhubungan yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerap (ileum).Usus dua belas jari
Usus dua belas jari (duodenum) merupakan bagian usus halus yang berhubungan langsung dengan lambung. Pada usus dua belas jari terdapat muara dua kelenjar, yaitu kelenjar empedu yang menghasilkan cairan empedu, dan kelenjar pankreas yang menghasilkan tiga macam enzim.3 Macam enzim yang dihasilkan kelenjar pankreas yaitu:
1) Amilase, berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula (glukosa).
2) Tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi asam amino.
3) Lipase, berfungsi menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
Makanan dalam usus halus dapat bergerak turun karena adanya gerak peristaltik yang dilakukan oleh dinding-dinding usus.
Gambar: Usus Halus |
Usus Penyerapan
Makanan yang telah lumat akan mengalami proses penyerapan pada bagian usus penyerapan (ileum), di sini terjadi penyerapan sari makanan, secara absorbsi masuk ke pembuluh darah.Dinding usus penyerap berlipat-lipat untuk memperluas bidang penyerapan. Lipatan tersebut berbentuk jonjot-jonjot usus (vili-vili usus). Di dalam jonjot-jonjot usus terdapat pembuluh darah dan pembuluh kil atau pembuluh getah bening.
Pembuluh darah bertugas menyerap sari makanan dalam bentuk asam lemak dan gliserol (hasil dari pencernaan) untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Pembuluh kil yang terdapat pada jonjot-jonjot usus akhirnya bergabung dengan pembuluh limfe lainnya yang bermuara pada pembuluh darah di bawah tulang selangka.
Proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi di dalam dinding usus dapat berlangsung secara difusi dan osmosis serta dipengaruhi oleh kegiatan sel-sel hidup.
e. Usus besar (kolon)
Usus besar atau usus tebal dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: usus besar naik (colon ascendens), usus besar mendatar (colon tranversus), dan usus besar turun (colon descendens).Gambar: Usus Besar |
Pada permukaan usus besar naik, di bagian bawah terdapat tonjolan yang disebut umbai cacing (apendiks). Apabila terisi oleh biji-bijian yang kecil, maka biji-biji ini akan membusuk karena tidak dapat dicerna oleh usus besar, sehingga mengakibatkan usus buntu (apendiksitis).
Dalam usus besar, makanan tinggal ampas dan air. Air tersebut kemudian diserap oleh dinding usus besar sehingga sisa makanan yang berupa ampas menjadi padat.
Pada usus besar terjadi proses pencernaan biologis yaitu sisa-sisa makanan yang dibusukkan oleh bakteri sehingga sisa-sisa makanan berbentuk tinja.
Bakteri yang terdapat dalam usus besar juga berfungsi menghasilkan vitamin K yang sangat diperlukan dalam proses pembekuan darah.
Vitamin K ditampung pada usus besar turun bagian bawah yang agak membesar (rektum) dan akhirnya dikeluarkan melalui anus.
Anus dikendalikan oleh dua otot melingkar, yaitu otot polos yang terletak di sisi dalam dan otot lurik yang terletak di sisi luar.