Struktur Anatomi Daun dan Fungsi Daun pada Tumbuhan Lengkap

Berikut ini adalah pembahasan tentang salah satu organ penting pada tumbuhan yaitu daun yang meliputi struktur daun, struktur anatomi daun, fungsi daun, manfaat daun sirsak untuk kesehatan, khasiat daun sirih merah, manfaat daun salam.

Struktur dan Fungsi Daun

Setiap pohon dapat tetap hidup karena daunnya. Meskipun daun mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, semua daun berfungsi sama. Peranan umumnya adalah memproduksi makanan melalui proses fotosintesis.

Daun juga mempunyai struktur dalam yang hampir sama, yaitu mempunyai banyak klorofil yang berfungsi dalam fotosintesis dan stomata yang berfungsi sebagai lubang udara serta mengatur jumlah air yang mengalir melalui seluruh tumbuhan.
Daun yang lengkap adalah daun yang terdiri dari pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun. Contoh daun pisang, pohon pinang, dan daun bambu. 
Daun yang tidak lengkap adalah daun yang terdiri dari tangkai daun dan helaian daun atau pelepah daun dan helaian daun. Pada umumnya tumbuhan mempunyai daun yang tidak lengkap.
Seperti batang, daun juga digolongkan menjadi dua, yaitu daun dikotil dan monokotil. Perbedaan daun dikotil dan monokotil dapat kalian pelajari pada Tabel di bawah ini!

Perbedaan Daun Dikotil dan Monokotil

Perbedaan Daun Dikotil dan Monokotil
Tabel: Perbedaan Daun Dikotil dan Monokotil

Bentuk morfologi daun (bentuk helaian daun)


a. Bentuk daun lebar di atas tengah daun

Bentuk daun seperti ini terdapat pada:
1) Bentuk segitiga terbalik, contoh: daun semanggi.
2) Bentuk bulat telur sungsang, contoh: daun sawo kecik.

b. Bentuk ujung daun

Bentuk daun seperti ini terdapat pada:
1) Runcing, contoh: daun oleander.
2) Meruncing, contoh: daun sirsak
3) Membulat, contoh: daun teratai
4) Rompang/rata, contoh: daun semanggi
5) Terbelah, contoh: daun bayam
6) Berduri, contoh: daun nenas

c. Bentuk daun lebar di tengah

Bentuk daun lebar di tengah terdapat pada:
1) Bentuk bundar, contoh: daun teratai.
2) Bentuk memanjang, contoh: daun srikaya
3) Bentuk lanset, contoh: daun kamboja

d. Bentuk daun yang melebar di pangkal daun

Bentuk daun seperti ini terdapat pada:
1) Bentuk bulat telur, contoh: daun kembang sepatu.
2) Bentuk jantung, contoh: daun waru.
3) Bentuk segitiga, contoh: daun bunga pukul empat.

e. Bentuk tepi daun

Contoh bentuk daun seperti ini adalah:
1) Berombak, contoh: daun air mata pengantin.
2) Bergerigi, contoh: daun lantana.
3) Beringgik, contoh: daun cocor bebek.
4) Bergigi, contoh: daun beluntas.

f. Susunan tulang daun

Contoh bentuk morfologi daun seperti ini adalah:
1) Sejajar, contoh: daun teki.
2) Menjari, contoh: daun ketela pohon.
3) Melengkung, contoh: daun gadung.
4) Menyirip, contoh: daun mangga.
Beraneka ragam bentuk tepi daun
Gambar: Beraneka ragam bentuk tepi daun

Struktur anatomi daun

Daun juga mempunyai struktur seperti batang yaitu mempunyai epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut (jaringan vaskuler).

a. Epidermis

Pada umumnya daun itu pipih dan lebar, maka untuk melindungi agar penguapan tidak terlalu banyak daun dilapisi kutikula dan kadang-kadang mempunyai lapisan lilin. Epidermis daun terletak di permukaan atas dan permukaan bawah.

Pada epidermis bawah ada yang berubah bentuk menjadi stomata (mulut daun) yang dilengkapi dengan sel penutup gunanya untuk mengatur transpirasi dan masuknya gas karbondioksida (CO2) pada saat fotosintesis berlangsung (siang hari) dan keluarnya oksigen sebagai hasil dari fotosintesis.

b. Jaringan pengangkutan (berkas pengangkutan)

Berkas pengangkutan pada daun berupa xilem dan floem, terdapat pada tulang daun yang susunannya seperti pada batang.

c. Jaringan parenkim

Jaringan ini terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah yang disebut mesofil yang berbentuk jaringan pagar (palisade parenkim) dan jaringan spons (spons parenkim).

Pada palisade parenkim banyak mengandung klorofil, sehingga jaringan ini berperan dalam fotosintesis. Spons parenkim juga mengandung klorofil tetapi lebih sedikit dibanding palisade parenkim.

Spons parenkim terletak di bawah epidermis dan bentuknya memanjang, dan spons parenkim di bawahnya bentuknya tidak teratur dan susunan sel-selnya renggang (terdapat ruang antarsel) maka disebut juga jaringan bunga karang.
(a) Struktur daun, dan (b) penampang melintang daun
Gambar: Struktur Anatomi Daun (a) Struktur daun, dan (b) penampang melintang daun

Fungsi daun

Daun memiliki banyak fungsi, selain sebagai tempat membuat makanan melalui proses fotosintesis, daun juga sebagai alat transpirasi, serta sebagai alat pertukaran gas karbondioksida dan oksigen.

Proses membuka dan menutupnya stomata

Proses membuka dan menutupnya stomata banyak dipengaruhi oleh intensitas cahaya di sekitarnya. Jika intensitas cahaya kuat, maka stomata membuka, sebaliknya juga intensitas cahaya rendah (lemah) atau dalam keadaan gelap, stomata akan menutup.

Oleh karena itu, pada siang hari stomata lebih banyak terbuka, sehingga proses transpirasi sangat besar. Gerakan membuka dan menutupnya stomata ini juga disebabkan oleh mengembang dan mengkerutnya sel pengawal (sel penutup).
Membuka menutupnya stomata
Gambar: Membuka menutupnya stomata

Pada saat cahaya kuat, sel pengawal (penutup) menyerap air dari sel tetangga, yang mengakibatkan sel pengawal mengembang dan tegang.

Kondisi ini mengakibatkan bagian dinding sel yang lentur tertarik di belakang ke arah sel tetangga dan bagian dinding sel yang berbatasan dengan lubang stomata ikut tertarik. Hal ini yang menjadikan stomata terbuka sehingga uap air dari dalam rongga antarsel keluar.

Pada saat cahaya lemah atau gelap, sel pengawal kehilangan air karena air dari sel pengawal kembali ke sel tetangga. Hal ini mengakibatkan sel pengawal mengerut dan lemas sehingga stomata tertutup.