Contoh Teks atau Naskah Ceramah dan Cara Mengomentarinya

Apakah kamu masih ingat dengan materi pidato pada pelajaran sebelumnya? Pada pembelajaran sebelumnya kamu telah belajar cara-cara berpidato yang baik dan santun.

Untuk pembelajaran unit ini, kamu akan belajar cara-cara mengomentari isi pidato dalam suatu ceramah yang dibacakan oleh seseorang.

Setelah mendengarkan suatu ceramah, kamu dapat berkomentar atau berpendapat yang berhubungan dengan isi ceramah tersebut.

Kegiatan memberi komentar terhadap isi ceramah berkaitan erat dengan kemampuan kamu dalam mengetahui maksud informasi ceramah tersebut.

Apa saja yang perlu kamu komentari? Hal-hal yang perlu kamu komentari antara lain sebagai berikut.

1. Tema yang diangkat.

2. Cara penyampaian si penceramah, meliputi bahasa, sikap, suara, dan pembawaannya.

3. Isi ceramah, yang meliputi penyampaian bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup ceramah.

4. Berikan komentarmu, yang dapat berupa: pendapat, sanggahan, pertanyaan, persetujuan, masukan, atau kritikan.

Contoh Naskah / Teks Ceramah

Contoh Teks atau Naskah Ceramah dan Cara Mengomentarinya
Ceramah
Ceramah Petugas di Posyandu

Assalamu 'alaikum wr. wb ibu-ibu.

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah bahwa pagi ini kita bisa bertemu dengan baik dan selamat di Balai Desa ini dalam rangka Penyuluhan Keluarga Balita. Dan kebetulan yang hadir di Posyandu ini adalah ibu-ibu yang sedang mengasuh anak balita.

Seperti ibu-ibu ketahui dalam spanduk di serambi Balai Desa ini "Cukup ASI saja" itu betul, Bu. Untuk anak-anak di bawah dua tahun makanannya memang cukup ASI.

Mengapa Ibu-ibu?

Coba perhatikan gambar-gambar berikut ini, Ibu-ibu!

Ini adalah gambar pencernaan dewasa. Arah anak panah menunjukkan jalannya makanan yang kita konsumsi. Sedangkan yang ini adalah gambar alat pencernaan anak-anak. Masih kecil dan belum mampu mencerna makanan yang lunak, apalagi yang keras. Cukup yang cair saja.

Berikut ini adalah kebutuhan gizi yang dibutuhkan. Dan ini adalah kandungan gizi yang terdapat dalam ASI. Kata kuncinya, apa yang dimakan oleh ibunya, maka semuanya akan sama persis yang diperoleh anak.

Kita makan untuk anak-anak kita, Bu. Yang rasakan nikmat ibunya, tapi anaknya yang sehat. Kan enak, Bu. Risiko bagi anak pun kecil.

Berikut ini kemungkinan anak-anak yang dikasih makanan lunak dan keras. Akibat yang dialami nanti Bu pada masa dia sudah mulai besar. Kelemahan yang banyak ditemukan adalah tidak sempurnanya fungsi alat pencernaan. "Ah, itu sih cuma sakit perut biasa. Itu wajar." Apa begitu, Ibu-Ibu? Tidak begitu, Ibu-Ibu.

Lalu berapa lama anak-anak cukup ASI? Enam bulan, Bu. Setelah anak berusia enam bulan, barulah anak mulai kita beri dengan makanan lunak tambahan seperti bubur skim, susu khusus balita, dan lain-lain. Tapi jangan nasi dulu, ya, Bu? Itu masih terlalu keras.

Semakin dewasa, makanan tambahan semakin banyak, dan ASI makin berkurang. Pada usia dua tahun, baru disapih, Bu? Tidak lama, kan? ASI adalah bukti cinta ibu dan kelekatan anak pada ibunya.

Silakan, kalau Ibu-Ibu mau mengajukan pertanyaan. Kalau tidak ada saya ucapkan terima kasih atas perhatian Ibu-Ibu. Sampai jumpa pada kegiatan Posyandu yang akan datang.

Wasalamu 'alaikum wr. wb.