Pengertian dan Contoh Adaptasi Fisiologi pada Hewan, Tumbuhan dan Manusia

Berikut ini adalah pembahasan tentang salah satu jenis adaptasi pada mahkluk hidup yaitu adaptasi fisiologi yang meliputi pengertian adaptasi fisiologi, contoh adaptasi fisiologi, adaptasi fisiologi pada hewan, adaptasi fisiologi pada tumbuhan, adaptasi fisiologi pada manusia.

Pengertian Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi terjadi pada tumbuhan, hewan, dan manusia, dimana proses adaptasi fisiologi kita tidak mudah melihatnya karena berkaitan dengan proses metabolisme di dalam tubuh.

Adaptasi fisiologi merupakan kesesuaian fungsi kerja alat-alat tubuh suatu makhluk terhadap keadaan lingkungan, misalnya pernapasan, ekskresi, dan pencernaan makanan.

Contoh Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan 

Tumbuhan melakukan adaptasi fisiologi, antara lain dengan menghasilkan bau khas pada bunga, akar atau daunnya. Bau khas yang dihasilkan oleh bunga itu berguna untuk menarik serangga sehingga dapat terjadi penyerbukan dengan bantuan serangga. Selain itu, bunga juga mengeluarkan nektar atau madu untuk menarik perhatian serangga.

Contoh adaptasi fisiologi yang lain adalah dihasilkannya zat kimia tertentu oleh daun dan akar beberapa tumbuhan untuk menghambat pertumbuhan tumbuhan saingan di dekatnya.

Contoh Adapatasi Fisiologi pada Hewan

Contoh Adaptasi fisiologi pada hewan dilakukan dengan berbagai macam cara sesuai dengan keadaan habitatnya. Misalnya, enzim selulase dalam sistem pencernaan hewan herbivora dan proses osmoregulasi pada ikan.

a. Enzim selulase

Adaptasi fisiologi pada hewan pemakan tumbuhan (herbivora) dipengaruhi terhadap jenis makanannya. Makanan herbivora berupa tumbuh-tumbuhan.

Padahal, sel tumbuhan berdinding tebal dan kuat karena mengandung selulose. Oleh karena itu, tumbuhan lebih sulit dicerna dibandingkan makanan yang berupa daging. Untuk itu, herbivora memiliki saluran pencernaan yang lebih panjang dibandingkan karnivora.

Dalam usus herbivor juga terdapat mikroorganisme penghasil enzim selulase yang berfungsi mencerna serat tumbuh-tumbuhan (selulosa). Enzim tersebut tidak dimiliki oleh hewan karnivora.

Misalnya Toredo navalis yang dikenal dengan nama cacing pengebor memiliki enzim khusus yang dapat mencerna kayu. Dengan enzim yang dimilikinya, hewan tersebut sering merusak kapal-kapal kayu dan tiang-tiang kayu yang terdapat di pelabuhan.

Contoh lain adaptasi fisiologi pada hewan adalah timbulnya hama tumbuhan yang resisten terhadap pestisida. Hama tersebut kebal karena tubuh hama telah melakukan adaptasi fisiologi.

b. Osmoregulasi

Tekanan osmosis adalah tekanan yang dihasilkan oleh suatu zat yang terlarut dalam air dan mengakibatkan air dapat menembus suatu membran tipis.

Osmoregulasi adalah pengaturan tekanan osmosis. Ikan yang hidup di air laut memiliki kadar garam tubuh lebih rendah dibandingkan kadar garam air laut.

Artinya, tekanan osmosis dalam tubuh ikan lebih rendah dari pada dari pada tekanan osmosis air laut. Hal ini dapat menyebabkan air dalam tubuh ikan cenderung keluar melalui membran yang berdinding tipis, yaitu insang.

Akibatnya, ikan air laut dapat kehilangan air. Untuk itu, ikan melakukan adaptasi secara fisiologi dengan mengadakan pengaturan tekanan osmosis (osmoregulasi).

Osmoregulasi yang dilakukan oleh ikan air laut ialah dengan cara minum air laut sebanyak-banyaknya dan sedikit mengeluarkan urine. Urine yang dikeluarkan oleh ikan laut lebih pekat dan lebih sedikit dibandingkan dengan urine ikan air tawar.

Pada waktu ikan laut minum air, garamnya turut terminum. Untuk menghindari tertimbunnya garam dalam tubuh, garam-garam tersebut segera dikeluarkan melalui insang.
Pengertian dan Contoh Adaptasi Fisiologi pada Hewan, Tumbuhan dan Manusia
Gambar: Osmoregulasi pada Ikan

Adaptasi fisiologi yang terjadi pada ikan air tawar adalah kebalikan dari adaptasi fisiologi air laut. Kadar garam dalam tubuh ikan air tawar lebih besar dari pada kadar garam lingkungannya.

Hal ini mengakibatkan air tawar cenderung masuk ke dalam tubuhnya melalui bagian tubuh yang berdinding tipis, yaitu insang. Untuk mengatasi masalah ini, ikan air tawar melakukan osmoregulasi dengan cara sedikit minum dan banyak mengeluarkan urine yang tidak pekat (encer).

Contoh Adaptasi Fisiologi pada Manusia

Adaptasi fisiologi pada manusia terjadi pada penduduk yang tinggal di daerah pegunungan. Kadar oksigen dan tekanan udara di daerah pegunungan relatif rendah dibandingkan dengan kadar oksigen dan tekanan udara di dataran rendah.

Adaptasi fisiologi yang terjadi pada tubuh manusia antara lain terdapatnya butir-butir darah merah yang lebih banyak dalam darah seseorang yang hidup di daerah pegunungan.

Hal itu ditandai dengan adanya kecenderungan orang-orang yang hidup di daerah pegunungan memiliki kulit yang berwarna kemerah-merahan.

Dengan butir-butir darah merah yang lebih banyak, berarti makin banyak pula oksigen yang dapat diikat. Dengan demikian, terpenuhilah kebutuhan oksigen yang diperlukan tubuh.