Lapisan Unsur dan Gas Penyusun Matahari

Berikut ini merupakan pembahasan tentang unsur penyusun matahari, lapisan penyusun matahari, gas penyusun matahari, zat penyusun matahari, matahari sebagai bintang.

Matahari Sebagai Bintang

Bintang merupakan benda langit atau benda angkasa yang memancarkan energinya sendiri. Energi yang dipancarkan bintang ke segala arah dan sebagian kecil masuk ke bumi.

Jadi, cahaya yang dikeluarkan oleh bintang berasal dari bintang itu sendiri. Matahari juga merupakan benda angkasa yang memancarkan energi sendiri sehingga cahaya matahari berasal dari matahari itu sendiri.

Unsur Penyusun Matahari dan Energi Matahari

Bahan apa sajakah yang menyusun matahari itu? Bagaimana energi matahari itu dihasilkan? Mengapa sampai begitu dasyatnya energi matahari dipancarkan ke bumi dan tidak ada habisnya?

Dari hasil penelitian para ahli, lebih dari 75% bagian matahari terdiri atas unsur hidrogen. Adapun unsur-unsur penyusun matahari secara lengkap terdapat pada tabel berikut ini.
Tabel: Unsur Penyusun Matahari

Matahari secara kejauhan terdiri atas campuran atom, gas dan partikel elementer. Dengan demikian, matahari menyerupai bola gas raksasa yang suhunya sangat tinggi. Suhu di pusat matahari diperkirakan 15 x 106 K.

Mengapa suhunya hanya diperkirakan? Pengukuran suhu matahari secara langsung sampai saat ini belum dapat dilakukan para ahli karena sulitnya mendekati matahari.

Energi Matahari

Energi yang dihasilkan matahari yang membuat matahari memiliki suhu luar biasa panasnya berasal dari reaksi fusi. Apakah reaksi fusi itu?
Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan dua inti atom menjadi satu inti atom baru disertai pelepasan energi. 
Reaksi fusi yang terjadi di matahari adalah penggabungan empat inti hidrogen menjadi inti helium disertai pelepasan energi.

Dari hasil perhitungan, massa helium yang berbentuk lebih kecil apabila dibandingkan dengan jumlah massa hidrogen penyusun.

Jadi, pada reaksi fusi terjadi penyusutan massa inti. Menurut Albert Einstein, massa dapat berubah menjadi energi yang dirumuskan;


Dimana:
E = energi (J)
m = massa (kg)
c = kecepatan cahaya = 300.000.000 m/s

Energi matahari diperoleh dari perubahan massa pada reaksi fusi yang terjadi di matahari. Sebagai contoh, jika 1 gram atom hidrogen diubah menjadi atom helium maka 0,0072 gram = 0,0000072 kg = 7,2 x 10-6 kg atom hidrogen itu berubah menjadi energi.

Karena kecepatan cahaya di ruang hampa c = 3 x 108 m/s, energi yang terbentuk dari massa atom hidrogen ialah sebagai berikut:


Dari contoh perhitungan itu, ternyata pada reaksi ini dapat dihasilkan energi yang sangat besar.

Dengan adanya perubahan massa menjadi energi, massa matahari terus berkurang. Jika demikian, apakah matahai tidak akan kehabisan energi?

Setelah diperhitungkan, ternyata matahari kehilangan massa dan massa diubah menjadi energi sebesar 5,6 x 1027 kalori setiap menit. Apabila demikian, hilangnya massa pada reaksi fusi di matahari telah berubah menjadi energi.

Kedahsyatan energi itu dapat dirasakan dari bumi. Pada siang hari matahari dapat memancarkan cahaya putih menyilaukan. Hal ini pertanda bahwa bahwa suhu yang dipancarkan sangat tinggi. Padahal, jarak bumi ke matahari mendekati 150 juta km.

Panas matahari yang dirasakan di bumi, hanya sebagian kecil dari panas yang dipancarkan oleh matahari ke segala arah.