Pengertian Resonansi Bunyi dan Contoh Peristiwa Resonansi Bunyi dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut ini adalah pembahasan tentang resonansi yang meliputi pengertian resonansi, contoh resonansi dalam kehidupan, penerapan resonansi dalam kehidupan, resonansi gelombang bunyi, contoh resonansi dalam kehidupan sehari hari, percobaan resonansi bunyi.

Pengertian Resonansi

Resonansi terjadi jika sebuah benda bergetar karena pengaruh getaran benda yang lain.

Lakukan percobaan berikut! Perhatikan gambar di bawah ini!
Garputala A dan B frekuensinya sama sedang C tidak sama
Gambar: Garputala A dan B frekuensinya sama sedang C tidak sama

Bila garputala B digetarkan ternyata A ikut bergetar, garputala C tidak bergetar, garputala A ikut bergetar lemah karena frekuensinya sama dengan B, sedang C tidak ikut bergetar karena frekuensinya tidak sama dengan B.

Perhatikan gambar di bawah ini!
Bandul A, C dan E sama, sedang B dan D tidak sama
Gambar: Bandul A, C dan E sama, sedang B dan D tidak sama

Bila bandul A diayunkan ternyata bandul C dan E ikut berayun, tetapi B dan D tidak berayun, sedangkan jika bandul A, C, dan E diayunkan sendiri-sendiri, ia mempunyai frekuensi sama. Frekuensi ayunan B dan D berbeda dengan frekuensi A, C, dan E sehingga B dan D tidak berayun ketika A diayunkan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa resonansi terjadi jika frekuensinya sama.
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang bergetar dan memiliki frekuensi yang sama atau kelipatan bilangan bulat dari frekuensi itu. Resonansi sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, resonansi bunyi pada kolom udara dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan bunyi.

Contoh Resonansi dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut beberapa contoh peristiwa resonansi yang sering terjadi di sekitar kita.
  1. Resonansi dapat terjadi pada benda yang mempunyai frekuensi tertentu. Misalnya garputala A berfrekuensi 440 Hz dapat beresonansi dengan getaran 440 Hz dan tidak dapat beresonansi dengan bunyi yang frekuensinya bukan 440 Hz.
  2. Selaput genderang telinga manusia dapat beresonansi dengan frekuensi bunyi berapa saja, sehingga telinga kita dapat mendengarkan bunyi dengan frekuensi sembarang. (20 - 20.000 Hz).
  3. Kolom udara dengan panjang L seperti tampak pada gambar dapat beresonansi dengan garputala. Jika garputala digetarkan, udara dalam kolom akan ikut bergetar (beresonansi), dengan syarat:

Resonansi Bunyi
Gambar: Resonansi Bunyi

Bila L = ¼λ; ¾λ ....
           = kelipatan gasal dari ¼λ
Resonansi terjadi jika: frekuensi garputala = frekuensi kolom udara

Resonansi pada beberapa sumber bunyi

1) Gitar dan sejenisnya

Kotak gitar dibuat berlubang agar berisi udara. Bila senar dipetik udara dalam kotak ikut bergetar. Resonansi udara ini memperkuat bunyi yang dihasilkan oleh getaran senar.

2) Harmonika

Di dalam harmonika terdapat ruang yang berisi udara. Bila harmonika ditiup maka udara yang berada di dalam ruang itu ikut bergetar. Dengan demikian bunyi menjadi lebih kuat.

3) Kentungan

Lubang kentungan memungkinkan terbentuknya kolom udara. Jika kentungan dipukul udara dalam kentungan beresonansi sehingga bunyi makin kuat.

4) Seruling

Bila lubang A ditiup, maka kolom udara dalam seruling beresonansi sehingga timbul bunyi yang diperkuat.

5) Kendang/beduk

Kendang berupa tabung yang kedua ujungnya ditutup kulit hewan. Sehingga terbentuk kolom udara. Bila kendang dipukul/ditabuh kolom udara ikut bergetar sehingga memperkuat bunyi.

6) Gender

Bilah-bilah gender bergetar jika dipukul. Getaran bilah diperkuat oleh kolom udara dalam tabung di bawah bilah. Bunyi diperkuat oleh resonansi kolom udara tersebut.

Baca juga: Pengertian Nada dan Desah