Berikut ini adalah pembahasan tentang hukum newton yang meliputi bunyi hukum newton 1, bunyi hukum newton 2, bunyi hukum 1 newton, bunyi hukum 2 newton, contoh hukum newton 1, contoh hukum newton 2, penerapan hukum newton, contoh hukum 1 newton, contoh hukum newton 3, contoh hukum newton 1 dalam kehidupan sehari hari, contoh hukum newton 2 dalam kehidupan sehari hari, penerapan hukum newton dalam kehidupan sehari hari.
Dorongan pada balok, sama dengan memberikan gaya pada balok sehingga balok dari diam menjadi bergerak. Sebaliknya setelah bergerak, balok berhenti karena mendapat gaya penghambat yang berupa gaya gesekan.
Bagaimana bila 2 gaya berlawanan sama besar bekerja pada sebuah balok di lantai mendatar yang licin?
Karena resultan kedua gaya R = 0, maka benda memiliki dua kemungkinan yaitu:
Kecepatan benda nol atau diam jika semula benda diam dan kemungkinan lainnya benda bergerak dengan kecepatan tetap, karena semula benda tersebut bergerak.
Dari hukum I tersebut dapat dibalik redaksinya sebagai berikut.
Perlambatan atau percepatan diberi notasi a berasal dari akselerasi, dan merupakan besaran yang mempunyai arah. Bila arah a searah kecepatan gerak, maka gerak benda dipercepatan. Bila arah a melawan kecepatan, gerak benda diperlambatan.
Perhatikan kegiatan berikut ini jika mungkin lakukan percobaan di laboratorium sekolah.
Kesimpulan:
Dari kegiatan 1 dan 2 tersebut besarnya percepatan dapat dirumuskan dalam persamaan sebagai berikut: a = F/m
Arah a melawan v, arah F melawan v, sehingga arah a searah F. Kesimpulan arah percepatan a selalu searah dengan resultan gaya F.
Hukum Newton
Sebuah balok diam didorong di lantai mendatar kasar hingga balok bergerak kemudian dilepas, beberapa saat setelah dilepas balok berhenti.Dorongan pada balok, sama dengan memberikan gaya pada balok sehingga balok dari diam menjadi bergerak. Sebaliknya setelah bergerak, balok berhenti karena mendapat gaya penghambat yang berupa gaya gesekan.
Bagaimana bila 2 gaya berlawanan sama besar bekerja pada sebuah balok di lantai mendatar yang licin?
Karena resultan kedua gaya R = 0, maka benda memiliki dua kemungkinan yaitu:
- diam atau,
- bergerak dengan kecepatan tetap
Mengapa demikian?
Gabungan kedua gaya tersebut tentu = nol, dan karena gaya yang searah dengan kecepatan menyebabkan benda bergerak makin cepat dan satu gaya lain menyebabkan benda bergerak makin lambat, sehingga benda itu kemungkinan diam atau bergerak dengan kecepatan tetap.Kecepatan benda nol atau diam jika semula benda diam dan kemungkinan lainnya benda bergerak dengan kecepatan tetap, karena semula benda tersebut bergerak.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari
Mobil yang mendadak di rem penumpangnya akan menghantam jok di depannya dan jika mobil berangkat mendadak penumpang akan menghantam jok di belakangnya.Bunyi Hukum Newton 1
Benda yang diam cenderung diam, benda yang bergerak cenderung bergerak dengan kecepatan tetap apabila resultan gaya pada benda tersebut sama dengan nol seimbang.Ungkapan ini pertama kali dikemukakan oleh Sir Isaac Newton dalam hukumnya yang pertama sehingga disebut hukum I Newton (hukum kelembaman Newton).
Dari hukum I tersebut dapat dibalik redaksinya sebagai berikut.
Jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol, maka benda tersebut dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan tetap. Konsep diam menjadi sangat penting apabila kita berbicara tentang keseimbangan.Di awal pembahasan hukum tentang Newton telah disinggung bahwa gaya yang searah dengan gerak menyebabkan gerak benda makin cepat (gerak benda dipercepat) sedangkan gaya yang melawan arah gerak menyebabkan benda bergerak makin lambat (gerak benda yang diperlambat).
Perlambatan atau percepatan diberi notasi a berasal dari akselerasi, dan merupakan besaran yang mempunyai arah. Bila arah a searah kecepatan gerak, maka gerak benda dipercepatan. Bila arah a melawan kecepatan, gerak benda diperlambatan.
Perhatikan kegiatan berikut ini jika mungkin lakukan percobaan di laboratorium sekolah.
Kesimpulan:
Percepatan yang timbul pada benda semakin besar, bila gaya semakin besar atau dapat ditulis dengan percepatan sebanding dengan gaya (a ~ F)
Dari kegiatan 1 dan 2 tersebut besarnya percepatan dapat dirumuskan dalam persamaan sebagai berikut: a = F/m
Bagaimana arah a dengan arah F?
Bila arah F searah dengan v (kecepatan) gerak benda semakin cepat, berarti arah a searah v, searah juga dengan F. Sebaliknya bila arah F melawan arah v, gerak benda makin lambat/diperlambat).Arah a melawan v, arah F melawan v, sehingga arah a searah F. Kesimpulan arah percepatan a selalu searah dengan resultan gaya F.
Bunyi Hukum Newton 2
Dari kegiatan di atas diperoleh satu kesimpulan sebagai berikut.Percepatan yang timbul pada sebuah benda sebanding dan searah dengan resultan gaya serta berbanding terbalik dengan massa.Pernyataan ini disebut Hukum II Newton.
Baca juga: Perbedaan Berat dan Massa