Pekembangan Islam di Indonesia Dan Teori Masuknya Agama Islam di Indonesia

Perkembangan Agama Islam di Indonesia

Sebagaimana kamu ketahui, agama Islam diturunkan di dunia ini melalui Nabi Muhammad SAW di Mekah (tanah Arab) pada 611 M, dan sebagai pedoman pokok agama Islam adalah Alquran dan Hadis.

Alquran merupakan kumpulan firman Allah SWT sebagai petunjuk bagi umat manusia, pembeda antara yang hak dan batil, peringatanperingatan dan beberapa petunjuk yang harus digunakan oleh manusia di dunia ini.

Hadis adalah ucapan petuah-petuah, nasihat-nasihat atau perilaku yang ditunjukan Nabi Muhammad SAW sebagai perilaku terpuji yang harus dijadikan teladan bagi umat manusia. Pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Rukun Iman yang jumlahnya ada enam, Rukun Islam jumlahnya ada lima, dan ikhsan.

Nabi Muhammad SAW adalah putra Abdullah, dilahirkan di Kota Mekah pada 571 M
dan wafat 632 M.

Masuknya agama Islam ke Indonesia diperkirakan para ahli sejarah pada abad ke-13. Hal ini berdasarkan dugaan dari keruntuhan Dinasti Abbasiah oleh Hulagu Khan pada 1258 M. Bukti tersebut diperkuat oleh tulisan Marcopolo pada 1292.

Beliau berlayar di selat Malaka dan Ibnu Batutah yang mengunjungi Kerajaan Samudra Pasai pada abad 14. Adanya batu Nissan Makam Sultan Malik As-Shaleh yang wafat pada tahun 1297 lebih memperkuat bukti-bukti bahwa pada waktu itu sudah ada kerajaan Islam di Indonesia. Siapakah sebenarnya yang untuk pertama kalinya memperkenalkan agama Islam kepada bangsaIndonesia?

Teori Masuknya Islam ke Indonesia 

Dalam hal ini ada tiga pendapat, yaitu:
  1. Seperti yang diberitakan dalam berita Cina bahwa pada abad ke- 7 orang-orang Muslim yang datang ke Indonesia langsung dari negeri Arab.
  2. Orang-orang Muslim yang datang ke Indonesia bukan langsung dari Arab, tetapi dari Gujarat (India). Mereka beralasan karena adanya perasaan unsur-unsur Islam Indonesia dengan unsurunsur Islam Gujarat. Contohnya: hasil penelitian mengenai nisan makam dari Samudra Pasai yang memuat nama Sultan Malik As Shaleh yang berangka tahun 696 H (1297 M) serta nisan-nisanyang lain di tempat yang sama menunjukkan bahwa pembuatan nisan tersebut berasal dari Cambay, Gujarat (India).
  3. Orang-orang muslim yang datang ke Indonesia berasal dari Benggala.Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 sampai dengan 13 M dibawa oleh orang-orang muslim dari Arab, Persia, dan India (Gujarat dan Benggala). Adapun golongan pembawa agama Islam tersebut adalah melalui jalur perdagangan karena rempah-rempah pedagang dari berbagai negeri berlomba-lomba untuk mendapatkan monopoli perdagangan di Indonesia. Pada saat mereka datang, karena pulang dan perginya menggunakan tenaga angin muson barat dan timur, maka mereka menetap di Indonesia dalam waktu kurang lebih 3 sampai dengan 5 bulan. Dalam waktu itulah terjadi interaksi sosial antara penduduk pribumi dengan pendatang.


Mengapa agama Islam langsung dapat diterima oleh bangsa Indonesia? Seperti Hindu-Buddha, agama Islam disebarkan dengan cara damai, penuh kasih sayang, selalu mendahulukan dakwah dengan perilaku dan bahasa. Lama-kelamaan timbul simpatik dari masyarakat pribumi terhadap perilaku mereka. 

Akhirnya, dengan sukarela masyarakat menganut agama Islam. Agama Islam bukanlah suatu hal yang harus dipaksakan, tetapi kesadaran sendiri terhadap kebenarannya dan Islam tidak menyebarkan agama kepada orang yang telah beragama.

Oleh karena itu, sekalipun ada tiga agama, yaitu Hindu, Buddha, dan Islam hidup berdampingan, tidak pernah tercatat dalam sejarah Indonesia antara Hindu, Buddha, dan Islam terjadi peperangan.
Bahkan, di Nusa Tenggara ada sebuah pura yang sekaligus menjadi masjid, artinya pada tempat tersebut umat Islam, Buddha, dan Hindu memiliki tempat ibadah masing-masing.

Masuknya agama Islam ke Nusantara bermula dari kedatangan para pedagang mancanegara. Para pedagang itu berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat (India). Mereka berdagang sambil menyiarkan
agama Islam secara damai. Peristiwa itu terjadi pada abad ke-13. Hal ini terdapat dalam catatan perjalanan Marcopolo.