Peninggalan Kerajaan Hindu Dan Candi Peninggalan Hindu


Materi ini adalah pembahasan tentang: peninggalan kerajaan hindu, candi peninggalan hindu, Candi Prambanan, Candi Cangkuang, Candi Dieng, Kelompok Candi Dieng, Prasati Yupa, Prasati Tarumanegara, Candi Kidal, Candi Jawi, Candi Sukuh, Candi Canggal


Beberapa Peninggalan Sejarah Beberapa Bangunan Yang Yercorak Agama Hindu

a. Candi Prambanan

Candi Prambanan atau Candi Lara Jongrang merupakan candi bercorak Hindu yang cukup besar. Berdasarkan Prasasti Mantiasih, Siwargha, dan tulisan pendek pada candi Prambanan diketahui bahwa Candi Prambanan adalah Sri Maharaja Rakai Pikatan.

Candi ini dibangun pada abad XI Masehi pada masa Mataram Kuno. Candi Prambanan dibagi menjadi tiga bagian. Ketiga bagian ini adalah halaman pertama atau jeroan, halaman kedua atau tengahan, dan halaman ketiga atau jaba. Candi-candi di komplek Candi Prambanan, di antaranya adalah: Candi Syiwa Mahadewa, Wishuni, Brahmana, Angsa, Nandi, dan Garuda.
Peninggalan Kerajaan Hindu Dan Candi Peninggalan Hindu
Gambar: Candi Prambanan

b. Candi Cangkuang

Candi Cangkuang terletak di Desa Cangkuang, Kecamatan Leles Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Candi Cangkuang bercorak agama Hindu. Candi Cangkuang diperkirakan berasal dari abad VII-VIII Masehi. Bentuk bangunan candi sederhana, dan keterangan mengenai Candi Cangkuang belum lengkap.

Candi Cangkuang merupakan candi yang telah mengalami pemugaran letaknya terdapat di tengah danau, di sampingnya ada sebuah makam tokoh Islam setempat, di dalam candi terdapat arca Syiwa mengendarai Nardi. Atap candi terdiri dari tiga tingkatan, bentuk atap makin ke atas makin kecil.

c. Candi Dieng

Candi Dieng terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Candi Dieng bercorak agama Hindu. Candi Dieng dibangun sekitar abad VIII-XI Masehi. Candi Dieng merupakan kumpulan percandian yang banyak terletak di perbukitan dengan ketinggian tempat 2.000 di atas permukaan laut.

Kelompok Candi Dieng

Candi-candi di Dieng terdiri atas lima kelompok, yaitu:

  1. Candi kelompok utara, yaitu Perikesit dan Dwarasati.
  2. Candi kelompok tengah, yaitu Arjuna, Srikandi, Puntadewa, Sembadra, dan Semar. Kelompok candi ini disebut Candi Pandawa.
  3. Candi kelompok barat, yaitu Styaki, Artareja, Petruk, Gareng, Sadewa dan Gatotkaca.
  4. Candi kelompok timur, yaitu Abyasa dan Pandu.
  5. Candi kelompok selatan, yaitu Bima.

d. Prasati Yupa

Yupa merupakan prasasti peninggalan Kutai. Yupa berbentuk tugu peringatan pada upacara tertentu. Tulisan pada Yupa menggunakan huruf Pallawa dengan bahasa Sansekerta. Dari keterangan pada Yupa dapat diketahui masuknya pengaruh agama Hindu di Nusantara.

Prasasti Yupa diperkirakan berasal dari abad ke-4 Masehi. Prasasti ini membuktikan adanya Kerajaan Hindu tertua di Nusantara, yaitu Kerajaan Kutai di Kalimantan. Yupa pertama kali dibuat oleh Raja Mulawarman sebagai bukti bahwa raja sudah mempersembahkan korban dan berbagai hadiah kepada Brahmana. Prasasti Yupa juga mencantumkan tulisan sebagai
berikut:

  1. Raja pertama di Kerajaan Kutai adalah Kudungga.
  2. Putra Kudungga adalah Asmawarman.
  3. Asmawarman sebagai pembentuk keluarga atau Wamsakarta.
  4. Asmawarman mempunyai tiga putra di antaranya adalah Mulawarman.
  5. Mulawarman membawa Kerajaan Kutai ke masa kejayaan dengan memberi sedekah kepada Brahmana berupa 20.000 ekor sapi.

e. Prasati Tarumanegara

Ada beberapa prasasti yang ditemukan pada zaman Kerajaan Tarumanegara. Prasasti itu adalah Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi, dan Prasasti Cianteun yang semuanya ditemukan di daerah Bogor. Prasasti Tugu ditemukan di Cilincing, Jakarta. Prasasti Lebak ditemukan di Desa Lebak, di tepi Sungai Cidanghiang, Banten.

Keterangan yang ada pada prasasti dapat diketahui bahwa di Jawa Barat pada zaman dahulu terdapat masyarakat yang hidup teratur. Mereka sudah hidup menetap dan bertani. Mereka hidup makmur.
Untuk keperluan pengairan dibangun sungai Gomati juga berguna untuk mencegah banjir.

Keterangan pada prasasti membuktikan bahwa Raja Tarumanegara, yaitu Purnawarman telah memperhatikan rakyatnya. Sepeninggal Raja Tarumanegara tidak diketahui lagi perkembangan selanjutnya.

f. Candi Kidal

Candi ini dibangun sebagai tempat pendermaan Anusapati, beliau adalah Raja Singasari dari hasil perkawinan Tunggul Ametung dengan Ken Dedes. Pada candi ini, Singasari diwujudkan dengan arca Dewa Siwa. Tinggi candi ini adalah 12,5 m dan pada candi ini terdapat pahatan cerita garuda mencuri air kehidupan.

g. Candi Jawi

Candi ini dibangun atas perintah Kertanegara. Kertanegara adalah salah seorang Raja Singasari yang mempunyai rasa kebangsaan yang tinggi. Ia tidak takut dengan kekuasaan Kerajaan Mongol yang beberapa kali mengirimkan utusannya ke Jawa dengan maksud untuk menundukkan Kertanegara, saking kesalnya utusan Mongol tersebut disuruhnya kembali lagi ke Mongol dengan kupingnya dipotong terlebih dahulu.

Pada Candi Jawi terdapat tempat pendermaan Kertanegara, tinggi candi mencapai 24 m. Setelah wafatnya, Kertanegara dimakamkan di Candi Singasari.

h. Candi Sukuh

Candi Sukuh didirikan pada masa Majapahit. Berbeda dengan candi lainnya, pada candi ini lebih menunjukkan unsur Jawa asli daripada unsur Hindunya.

i. Candi Canggal

Candi ini kemungkinan besar didirikan pada masa keluarga Sanjaya dari Kerajaan Mataram Kuno. Pada candi ini terdapat Prasasti Canggal yang menginformasikan tentang Dinasti Sanjaya.