Berikut adalah pembahasan tentang: Faktor pendorong terjadinya hubungan sosial, faktor pendorong hubungan sosial, faktor imitasi, dan faktor sugesti.
Itulah sebabnya, manusia kemudian membentuk kelompok-kelompok. Secara bersama-sama, mereka membangun kesadaran untuk hidup, tolong-menolong, saling memengaruhi, dan menentukan tujuan yang sama.
Cikal bakal dari dorongan inilah kemudian terjadi interaksi sosial atau hubungan sosial. Menurut Poerwitaatmadja, setidaknya ada tiga faktor lain yang menyebabkan terjadinya hubungan sosial, yaitu sebagai berikut.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam melakukan interaksi sosial, masalah selalu muncul. Kondisi itu cenderung disebabkan karena manusia memiliki watak dan keinginan yang berbeda.
Faktor Pendorong Terjadinya Hubungan Sosial
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak mungkin bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Sejak ia dilahirkan, manusia sangat ketergantungan pada kelompok di sekitarnya. Demikian juga ketika beranjak dewasa dan bermasyarakat. Manusia membutuhkan dan memiliki naluri yang kuat untuk selalu hidup bersama orang lain.Itulah sebabnya, manusia kemudian membentuk kelompok-kelompok. Secara bersama-sama, mereka membangun kesadaran untuk hidup, tolong-menolong, saling memengaruhi, dan menentukan tujuan yang sama.
Cikal bakal dari dorongan inilah kemudian terjadi interaksi sosial atau hubungan sosial. Menurut Poerwitaatmadja, setidaknya ada tiga faktor lain yang menyebabkan terjadinya hubungan sosial, yaitu sebagai berikut.
1. Faktor Imitasi
Peranan faktor ini sangat penting dalam proses interaksi sosial. Faktor imitasi dapat mendorong seseorang untuk memusuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Tetapi juga bisa mengakibatkan terjadinya hal-hal yang negatif, karena yang ditiru mungkin tindakan-tindakan yang menyimpang.2. Faktor Sugesti
Faktor ini berlangsung bila seseorang memberi suatu pandangan atau sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain. Berlangsungnya sugesti, dapat juga terjadi karena pihak yang menerima dilanda oleh emosi yang menghambat daya berpikirnya secara rasional.3. Faktor Identifikasi
Faktor identifikasi ialah kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi bersifat lebih mendalam daripada imitasi dan sugesti. Karena, kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini. Proses identifikasi dapat berlangsung dengan sendirinya ataupun dengan disengaja, karena seringkali seseorang memerlukan tipe-tipe ideal tertentu di dalam proses kehidupannya.4. Faktor Simpati
Faktor simpati ialah suatu proses ketika seseorang merasa tertarik kepada pihak lain. Di dalam proses ini, perasaan seseorang memegang peranan yang sangat penting walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk kerja sama dengannya. Proses simpati akan dapat berkembang jika terdapat saling pengertian pada kedua belah pihak secara mantap.Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam melakukan interaksi sosial, masalah selalu muncul. Kondisi itu cenderung disebabkan karena manusia memiliki watak dan keinginan yang berbeda.