Pengertian Revolusi Bumi dan Gerak Semu Tahunan Matahari sebagai Akibat dari Revolusi Bumi

Pada pembahasan ini akan dijelaskan tentang pengertian revolusi bumi, pengaruh revolusi bumi, dampak revolusi bumi, akibat dari revolusi bumi, gerak semu tahunan matahari, peredaran semu matahari dan akibat terjadinya revolusi bumi.

Di samping berotasi bumi mengalami revolusi. Selama berevolusi sumbu miring 23,5° dari garis tegak lurus pada ekliptika. Revolusi yang demikian mengakibatkan pergantian musim dan perubahan lamanya siang dan malam.

Pengertian Revolusi Bumi

Revolusi Bumi adalah peredaran atau perputaran bumi mengelilingi matahari.

Akibat dari Pengaruh Revolusi Bumi

1. Adanya perubahan lama siang dan malam

2. Adanya perubahan rasi bintang setiap bulannya

3. Adanya gerak semu tahunan matahari

4. Adanya perubahan musim

5. Ditetapkannya kalender masehi

Perubahan Musim akibat revolusi bumi

Kedudukan matahari yang paling utara dicapai pada tanggal 21 Juni, yaitu pada garis 23,5° lintang utara. Garis 23,5° lintang utara disebut garis balik utara karena setelah tiba di garis ini matahari terlihat balik ke selatan.

Pada tanggal 23 September kutub utara dan kutub selatan bumi berada sama jauhnya dari matahari yang berada pada khatulistiwa.

Kedudukan matahari yang paling selatan dicapai pada tanggal 22 Desember, yaitu pada garis 23,5° lintang selatan, garis ini disebut garis balik selatan, karena setelah tiba di garis ini matahari balik ke utara.

Pada tanggal 21 Maret matahari berada di khatulistiwa lagi, hanya letak bumi berseberangan orbitnya dengan kedudukan pada 23 September.

Pengertian Revolusi Bumi dan Gerak Semu Tahunan Matahari sebagai Akibat dari Revolusi Bumi
Gambar: Perubahan Musim dalam Setiap Tahun

Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa:

1) Tanggal 21 Maret sampai 21 Juni

Belahan bumi utara mengalami musim semi sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim gugur. Di belahan bumi utara siang hari lebih panjang daripada malam hari, sedangkan di belahan bumi selatan siang hari lebih pendek daripada malam hari.

2) Tanggal 23 September sampai 22 Desember

Belahan bumi utara mengalami musim gugur, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim semi. Belahan bumi utara mengalami siang yang makin pendek daripada malam hari, sedangkan belahan bumi selatan mengalami siang yang makin panjang daripada malam hari.

3) Tanggal 22 Desember sampai 21 Maret

Belahan bumi utara mengalami musim dingin sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim panas. Belahan bumi utara menjalani siang yang makin panjang, walaupun masih tetap lebih pendek daripada malam hari. Belahan bumi selatan mengalami siang yang makin pendek, tetapi masih lebih panjang daripada malam hari.

Catatan
Bagian bumi yang terletak antara 23,5° lintang utara dan 23,5° lintang selatan tidak mengalami pergantian empat musim tersebut.