Kadang-kadang terjadi loncatan elektron dari awan ke bumi melalui benda-benda tertentu seperti pohon atau gedung-gedung. Benda-benda yang dilalui elektron tersebut dikatakan tersambar petir.
Namun, jika loncatan elektron tersebut ditangkap oleh logam yang menjulang lebih tinggi daripada gedung (penangkal petir), gedung yang berada didekat logam tersebut aman (tidak tersambar petir).
Prinsip kerja penangkal petir selengkapnya adalah sebagai berikut. Misalnya awan (halilintar) yang berada di atas gedung bermuatan negatif, atap gedung akan terinduksi dan bermuatan positif.
Gaya tarik-menarik antara awan dan atap dapat menyebabkan elektron-elektron meloncat dari awan ke atap. Jika pada atap dipasang penangkal petir, elektron yang meloncat ditangkap oleh penangkal petir dan diteruskan ke bumi. Bumi dapat menampung elektron dalam jumlah tak terbatas.
Selain itu, mungkin juga dari ujung runcing pada penangkal petir memancarkan arus ion positif. Jika ujung runcing penangkal petir terinduksi sangat kuat oleh awan bermuatan negatif yang melintas di atasnya, udara di sekitar ujung itu terionisasi.
Artinya, elektron dari molekul-molekul udara itu ditarik oleh ujung runcing. Akibatnya, banyak udara di sekitar ujung runcing bermuatan positif (kehilangan elektron).
Molekul-molekul udara bermuatan positif itulah yang didorong dengan kuat (dipancarkan) oleh ujung logam hingga bergabung dengan awan yang sedang melintas di atasnya.
Dengan begitu, sebagian awan bermuatan negatif menjadi netral dan hal ini tentu saja memperkecil kemungkinan petir menyambar.
Namun, jika loncatan elektron tersebut ditangkap oleh logam yang menjulang lebih tinggi daripada gedung (penangkal petir), gedung yang berada didekat logam tersebut aman (tidak tersambar petir).
Cara Kerja Penangkal Petir
Penangkal petir berupa logam berujung runcing yang dihubungkan oleh kawat tembaga dengan lempeng logam yang ditanam dalam tanah. Hal ini karena elektron tersebut oleh logam ditangkap kemudian diteruskan ke bumi.Prinsip kerja penangkal petir selengkapnya adalah sebagai berikut. Misalnya awan (halilintar) yang berada di atas gedung bermuatan negatif, atap gedung akan terinduksi dan bermuatan positif.
Gaya tarik-menarik antara awan dan atap dapat menyebabkan elektron-elektron meloncat dari awan ke atap. Jika pada atap dipasang penangkal petir, elektron yang meloncat ditangkap oleh penangkal petir dan diteruskan ke bumi. Bumi dapat menampung elektron dalam jumlah tak terbatas.
Gambar: Cara kerja penangkal petir |
Selain itu, mungkin juga dari ujung runcing pada penangkal petir memancarkan arus ion positif. Jika ujung runcing penangkal petir terinduksi sangat kuat oleh awan bermuatan negatif yang melintas di atasnya, udara di sekitar ujung itu terionisasi.
Artinya, elektron dari molekul-molekul udara itu ditarik oleh ujung runcing. Akibatnya, banyak udara di sekitar ujung runcing bermuatan positif (kehilangan elektron).
Molekul-molekul udara bermuatan positif itulah yang didorong dengan kuat (dipancarkan) oleh ujung logam hingga bergabung dengan awan yang sedang melintas di atasnya.
Dengan begitu, sebagian awan bermuatan negatif menjadi netral dan hal ini tentu saja memperkecil kemungkinan petir menyambar.