Berikut ini adalah pembahasan tentang zat adiktif yang meliputi pengertian zat adiktif, macam macam zat adiktif, jenis jenis zat adiktif, contoh zat adiktif, pengertian psikotropika, pengertian narkoba, jenis jenis narkoba, macam macam narkoba, macam macam psikotropika, jenis jenis psikotropika, contoh psikotropika.
Alkohol juga terdapat pada tape dan minuman keras. Pada minuman keras kadar alkoholnya ada mencapai 90% sehingga jika diminum, merusak tubuh peminumnya.
Tidak pernah ada orang yang mengatakan bahwa alkohol itu enak, ketika untuk pertama kali meminumnya. Memang alkohol merupakan racun bagi tubuh kita. Alkohol mempengaruhi saraf, otot, dan pembuluh darah, bahkan lebih jauh lagi mempengaruhi kesadaran seseorang.
Oleh karena itulah, orang yang sedang mabuk tidak wajar bicaranya dan juga jalannya sempoyongan. Saraf otaknya di bawah sadar sehingga orang yang mabuk tidak memiliki rasa malu serta melakukan hal-hal yang oleh orang yang sadar tidak akan melakukannya.
Jika ia tambah lagi minumnya maka ia tidak sadarkan diri. Oleh karena itu, ada hubungan yang signifikan antara alkohol dan kriminalitas.
Terlalu banyak alkohol akan merusak lambung, hati, dan jantung. Jadi minum alkohol itu tidak ada gunanya karena di samping merusak kesehatan juga memungkinkan terjadinya tindak kriminalitas dan juga menghamburkan uang.
Tembakau mengandung suatu racun yang disebut nikotin. Hal ini ditunjukkan oleh nama ilmiahnya, yaitu Nicotiana tabacum. Nikotin dapat mempengaruhi saraf dan jantung.
Orang yang pertama kali merokok, mungkin akan mabuk, merasa pusing wajahnya pucat, dan berkeringat dingin. Di samping nikotin yang terbawa asap ketika merokok, akan masuk juga ke dalam paru-paru perokok itu ter dan partikel asap.
Partikel asap dan ter inilah yang mengganggu tenggorokan sehingga perokok dapat menderita batuk kronis. Penyakit lain yang parah yang dapat ditimbulkan oleh tembakau ialah gangguan pada jantung dan kanker pada mulut, bibir, lidah, dan paru-paru.
Merokok hanyalah suatu kebiasaan saja. Oleh karena itu, janganlah kesehatan kita dikorbankan untuk sesuatu yang sia-sia ini.
Tembakau pun sebenarnya suatu narkotik, bedanya ialah bahwa tembakau menimbulkan kebiasaan pada pemakainya, sedangkan narkotik lainnya menyebabkan ketagihan.
Kebiasaan itu suatu sikap mental, sedangkan ketagihan timbul karena adanya perubahan-perubahan dalam sel sebagai akibat dari gangguan yang terus-menerus.
Penyalahgunaan narkotika yaitu mengkonsumsi narkotika di luar petunjuk dokter untuk memperoleh kenikmatan sementara.
Gangguan narkotik itu lebih berbahaya lagi karena semakin lama menggunakan narkotik, semakin tinggi dosis yang dibutuhkan dan akhirnya harus menggunakan jenis narkotik yang lebih keras lagi.
Kalau tahap ini dicapai, orang itu telah ketagihan narkotik, dan tergantung secara psikis dan fisik kepada narkotik. Seseorang yang telah ketagihan narkotik akan mempertaruhkan apa saja hanya untuk mendapatkan ganja, morfin, atau heroin.
Narkotik itu mahal. Penghasilan yang didapatkan seseorang dari pekerjaan normal tidak akan mungkin cukup untuk memenuhi kebutuhan narkotiknya.
Akibatnya orang yang ketagihan akan melakukan tindak kriminalitas, seperti atau apapun asal mendapat apa yang diinginkan pencurian, perampokan, dan penyelundupan.
Penggunaan narkotik baik di luar maupun di dalam negeri, terutama di kota-kota besar, terus meningkat. Kaum muda pun, banyak yang terjerumus pada penggunaan narkotik. Apakah yang dapat diharapkan kelak dari generasi muda seperti itu?
Menyembuhkan atau menghilangkan ketagihan narkotik itu tidak mudah. Baik jiwa maupun tubuhnya harus dikembalikan kepada keadaan semula secara bertahap.
Tubuhnya harus diberi kesempatan menyesuaikan diri pada kehidupan baru tanpa narkotik; demikian pula jiwanya harus dipelihara.
Setelah sembuh dari ketagihannya, lingkungan hidupnya perlu diawasi agar tidak kambuh lagi ketagihannya akibat pergaulan dengan teman-teman pemakai narkotik.
Pada awalnya hanya ada satu jenis narkotika yaitu candu, baru kemudian ditemukan jenis narkotik lainnya, seperti heroin, morfin, cocain, dan ganja.
Masalah narkotik ini telah menjadi masalah dunia, baik ditinjau dari segi kesehatan maupun dari segi ketahanan nasional dalam kehidupan bangsa dan negara.
Kegunaan obat bius/narkotika yaitu obat bius pada operasi bedah. Pada tubuh manusia menurunkan gairah makan, menimbulkan ketagihan, sehingga pemakai menjadi kurus.
Baca juga: Zat Aditif pada Makanan
Pengertian Zat Adiktif
Kita seringkali mendengar istilah zat adiktif.
Apakah yang dimaksud dengan zat adiktif?
Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organisme hidup, maka dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus.Zat adiktif adalah zat yang dapat menyebabkan adiksi (kecanduan) bagi orang yang menggunakannya.
Contoh zat adiktif adalah rokok dan alkohol. Zat ini akan bersifat adiksi jika digunakan dengan dosis yang berlebih. Penggunaan yang demikian dinamakan penyalahgunaan obat.
Macam Macam Jenis Contoh Zat Adiktif
Berikut ini adalah beberapa macam jenis contoh zat adiktif yang sering terdapat di sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari;1. Alkohol
Di kehidupan sehari-hari alkohol banyak terdapat pada minuman seperti Fanta, Sprit, Coca-Cola. Pada minuman kemasan ini kadar alkoholnya rendah.Alkohol juga terdapat pada tape dan minuman keras. Pada minuman keras kadar alkoholnya ada mencapai 90% sehingga jika diminum, merusak tubuh peminumnya.
Tidak pernah ada orang yang mengatakan bahwa alkohol itu enak, ketika untuk pertama kali meminumnya. Memang alkohol merupakan racun bagi tubuh kita. Alkohol mempengaruhi saraf, otot, dan pembuluh darah, bahkan lebih jauh lagi mempengaruhi kesadaran seseorang.
Oleh karena itulah, orang yang sedang mabuk tidak wajar bicaranya dan juga jalannya sempoyongan. Saraf otaknya di bawah sadar sehingga orang yang mabuk tidak memiliki rasa malu serta melakukan hal-hal yang oleh orang yang sadar tidak akan melakukannya.
Jika ia tambah lagi minumnya maka ia tidak sadarkan diri. Oleh karena itu, ada hubungan yang signifikan antara alkohol dan kriminalitas.
Terlalu banyak alkohol akan merusak lambung, hati, dan jantung. Jadi minum alkohol itu tidak ada gunanya karena di samping merusak kesehatan juga memungkinkan terjadinya tindak kriminalitas dan juga menghamburkan uang.
Gambar: Macam-macam Contoh Zat Adiktif |
2. Tembakau
Penggunaan tembakau lebih banyak daripada penggunaan alkohol; misalnya untuk rokok, pelengkap menyirih, atau dikunyah.Tembakau mengandung suatu racun yang disebut nikotin. Hal ini ditunjukkan oleh nama ilmiahnya, yaitu Nicotiana tabacum. Nikotin dapat mempengaruhi saraf dan jantung.
Orang yang pertama kali merokok, mungkin akan mabuk, merasa pusing wajahnya pucat, dan berkeringat dingin. Di samping nikotin yang terbawa asap ketika merokok, akan masuk juga ke dalam paru-paru perokok itu ter dan partikel asap.
Partikel asap dan ter inilah yang mengganggu tenggorokan sehingga perokok dapat menderita batuk kronis. Penyakit lain yang parah yang dapat ditimbulkan oleh tembakau ialah gangguan pada jantung dan kanker pada mulut, bibir, lidah, dan paru-paru.
Merokok hanyalah suatu kebiasaan saja. Oleh karena itu, janganlah kesehatan kita dikorbankan untuk sesuatu yang sia-sia ini.
3. Narkotik
Narkotika ialah zat-zat kimia yang pada tubuh manusia mengganggu atau mematikan saraf sehingga dapat menginduksikan tidur dan mengurangi rasa sakit.Karena sifat-sifat itulah, narkotik digunakan dalam bidang kedokteran. Pemakaian dalam jumlah sedikit dan dengan pengawasan dokter tidak menimbulkan bahaya ketagihan.
Tembakau pun sebenarnya suatu narkotik, bedanya ialah bahwa tembakau menimbulkan kebiasaan pada pemakainya, sedangkan narkotik lainnya menyebabkan ketagihan.
Kebiasaan itu suatu sikap mental, sedangkan ketagihan timbul karena adanya perubahan-perubahan dalam sel sebagai akibat dari gangguan yang terus-menerus.
Penyalahgunaan narkotika yaitu mengkonsumsi narkotika di luar petunjuk dokter untuk memperoleh kenikmatan sementara.
Gangguan narkotik itu lebih berbahaya lagi karena semakin lama menggunakan narkotik, semakin tinggi dosis yang dibutuhkan dan akhirnya harus menggunakan jenis narkotik yang lebih keras lagi.
Kalau tahap ini dicapai, orang itu telah ketagihan narkotik, dan tergantung secara psikis dan fisik kepada narkotik. Seseorang yang telah ketagihan narkotik akan mempertaruhkan apa saja hanya untuk mendapatkan ganja, morfin, atau heroin.
Narkotik itu mahal. Penghasilan yang didapatkan seseorang dari pekerjaan normal tidak akan mungkin cukup untuk memenuhi kebutuhan narkotiknya.
Akibatnya orang yang ketagihan akan melakukan tindak kriminalitas, seperti atau apapun asal mendapat apa yang diinginkan pencurian, perampokan, dan penyelundupan.
Penggunaan narkotik baik di luar maupun di dalam negeri, terutama di kota-kota besar, terus meningkat. Kaum muda pun, banyak yang terjerumus pada penggunaan narkotik. Apakah yang dapat diharapkan kelak dari generasi muda seperti itu?
Menyembuhkan atau menghilangkan ketagihan narkotik itu tidak mudah. Baik jiwa maupun tubuhnya harus dikembalikan kepada keadaan semula secara bertahap.
Tubuhnya harus diberi kesempatan menyesuaikan diri pada kehidupan baru tanpa narkotik; demikian pula jiwanya harus dipelihara.
Setelah sembuh dari ketagihannya, lingkungan hidupnya perlu diawasi agar tidak kambuh lagi ketagihannya akibat pergaulan dengan teman-teman pemakai narkotik.
Pada awalnya hanya ada satu jenis narkotika yaitu candu, baru kemudian ditemukan jenis narkotik lainnya, seperti heroin, morfin, cocain, dan ganja.
Masalah narkotik ini telah menjadi masalah dunia, baik ditinjau dari segi kesehatan maupun dari segi ketahanan nasional dalam kehidupan bangsa dan negara.
Kegunaan obat bius/narkotika yaitu obat bius pada operasi bedah. Pada tubuh manusia menurunkan gairah makan, menimbulkan ketagihan, sehingga pemakai menjadi kurus.
Menghindarkan dari Pengaruh Zat Adiktif dan Psikotropika
Untuk menghindarkan diri dari bahan adiktif psikotropika dilakukan usaha sebagai berikut.- Mencari teman dalam pergaulan yang bersih dari narkoba dan zat adiktif. Jangan bergaul dengan teman yang mengkonsumsi obat-obat terlarang.
- Apabila Anda mengetahui teman Anda sebagai pecandu narkoba, bantu memperingatkan untuk tidak merusak tubuh sendiri.
Baca juga: Zat Aditif pada Makanan