Pengertian Permintaan, Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan, Hukum Permintaan Dan Kurva Permintaan

Berikut adalah pembahasan tentang: Pengertian permintaan, contoh permintaan, faktor yang mempengaruhi permintaan, hukum Permintaan, bunyi hukum permintaan, ceteris paribus, kurva permintaan.

Pengertian Permintaan (Demand)

Dalam kehidupan sehari-hari, kamu tentunya sudah tidak asing lagi dengan kata permintaan. Kamu sering meminta uang untuk membeli semua perlengkapan sekolah kepada orang tuamu. Kamu juga tentunya sering melihat orang membeli suatu produk.

Semua kegiatan itu merupakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan permintaan. Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan permintaan?
Dalam ilmu ekonomi, permintaan diartikan sebagai keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkatan harga selama periode waktu tertentu.
Agar lebih akurat, untuk menerangkan permintaan ini dimasukkan dimensi geografis.
Contohnya, ketika kita berbicara tentang permintaan beras di Jawa Barat, kita akan berbicara berapa jumlah (satuan kg, kwintal, atau ton) beras yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga dalam satu periode waktu tertentu, misalnya per bulan atau per tahun di Jawa Barat.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan

Setelah kamu mengetahui pengertian permintaan, tentunya kamu pun perlu mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi permintaan. Banyak sekali faktor-faktor yang memengaruhi permintaan, di antaranya sebagai berikut.

a. Harga Barang Itu Sendiri

Jika harga suatu barang semakin murah, kecenderungan permintaan terhadap barang itu akan bertambah. Begitu juga sebaliknya, jika harga suatu barang semakin mahal, kecenderungan permintaan terhadap barang itu akan berkurang.

Contohnya, pada saat harga buah apel merah murah, banyak orang yang membelinya karena harganya terjangkau oleh kalangan ekonomi ke bawah. Oleh  karenanya, permintaan akan apel merah bertambah. Sebaliknya, pada saat harga buah apel mahal, tidak semua orang dapat membelinya. Dengan kata lain, hanya golongan masyarakat tertentu saja yang mampu membelinya.

b. Harga Barang Lain yang Terkait

Harga barang lain dapat memengaruhi permintaan akan suatu barang. Dengan catatan, kedua barang itu saling berkaitan. Keterkaitan dua barang tersebut dapat bersifat subtitusi ( pengganti) atau bersifat komplementer (pelengkap).

Hubungan antara harga barang dengan barang komplementernya bersifat positif, sedangkan hubungan dengan harga barang subtitusi bersifat negatif.
Suatu barang menjadi substitusi barang lain jika memiliki fungsi yang sama dan atau memiliki kandungan yang sama.

Contohnya, jagung merupakan barang substitusi beras. Jika harga beras naik, harga relatif jagung menjadi murah. Oleh karena itu, permintaan terhadap jagung akan meningkat.

c. Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan konsumen akan menunjukkan daya beli konsumen. Semakin tinggi tingkat pendapatan, daya beli konsumen kuat, sehingga akhirnya akan mendorong permintaan terhadap suatu barang.

d. Selera atau Kebiasaan

Selera atau kebiasaan juga akan memengaruhi permintaan suatu barang. Jika selera masyarakat terhadap suatu barang meningkat, permintaan terhadap barang itu pun akan meningkat.

Contohnya, pada bulan Ramadhan, selera masyarakat terhadap buah kurma meningkat. Karena dijadikan sebagai menu untuk berbuka puasa. Hal ini tentu saja menyebabkan permintaan terhadap buah kurma meningkat.

e. Jumlah Penduduk

Sifat hubungan jumlah penduduk dengan permintaan suatu barang adalah positif. Contohnya, permintaan terhadap beras di Indonesia semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Artinya, semakin banyak jumlah penduduk, semakin tinggi permintaan terhadap beras karena beras merupakan makanan pokok di Indonesia.

f. Perkiraan Harga di Masa Mendatang

Apabila kita memperkirakan harga suatu barang di masa mendatang naik, kita lebih baik membeli barang tersebut sekarang guna menghemat belanja di masa mendatang.

Contohnya, diperkirakan harga bahan bakar minyak (BBM) di masa mendatang akan naik. Hal ini tentu saja mendorong orang berbondong-bondong membeli BBM sekarang. Bahkan, orang cenderung  membeli BBM dalam jumlah besar sebagai persediaan.

Sebaliknya, jika diperkirakan harga BBM di masa mendatang akan turun, kecenderungan orang akan menunda atau mengurangi permintaannya terhadap BBM tersebut hingga turun. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hubungan antara permintaan dan perkiraan harga di masa mendatang adalah positif.

g. Usaha-Usaha Produsen Meningkatkan Penjualan

Dalam perekonomian modern, bujukan para penjual untuk membeli barang besar sekali peranannya, terutama untuk memengaruhi selera konsumen. Pengiklanan suatu produk baru memungkinkan masyarakat lebih mengenal produk tersebut dan terdorong untuk membelinya.

Di samping itu, pengiklanan terhadap produk-produk lama pun akan mengingatkan masyarakat terhadap produk tersebut sehingga diharapkan masyarakat akan tertarik membeli produk tersebut. Dengan kata lain, permintaan terhadap produk tersebut akan meningkat.

Contohnya, pengiklanan onderdil asli suatu merek motor terkenal mendorong masyarakat untuk membeli produk tersebut karena kualitasnya tinggi dan harga terjangkau.
Selain pengiklanan, usaha-usaha lain yang dilakukan produsen untuk meningkatkan penjualan bisa dalam bentuk pemberian potongan harga dan peningkatan jasa pelayanan. Sebagai contoh, kita ambil upaya peningkatan jasa pelayanan.

Sekarang ini, banyak produsen motor terkenal yang membuka cabang di mana-mana. Hal ini tentu saja dilakukan untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas dan memberikan jasa pelayanan berupa jasa service secara optimal sehingga diharapkan permintaan masyarakat terhadap merek motor tersebut akan meningkat.


Hukum Permintaan

Di atas telah dijelaskan bahwa banyak sekali faktor-faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang. Namun, dalam hukum permintaan hanya terdapat hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan harga barang yang bersangkutan. Dengan kata lain, hukum permintaan berlaku dengan asumsi ceteris paribus.

Tahukah kamu apa itu ceteris paribus? Ceteris paribus merupakan asumsi berlakunya hukum permintaan dengan faktorfaktor lain selain harga dianggap tetap (konstan). Dengan demikian, hukum permintaan berbunyi:
“Jika harga suatu barang naik, jumlah barang yang diminta akan berkurang. Sebaliknya, jika harga barang turun, jumlah barang yang diminta akan bertambah,” 
Dengan asumsi ceteris paribus. Berdasarkan bunyi hukum permintaan tersebut, dapat dikatakan bahwa harga barang merupakan variabel bebas, sedangkan jumlah barang yang diminta merupakan variabel tidak bebas atau variabel yang dipengaruhi.


Kurva Permintaan

Setelah kamu mengetahui apa itu permintaan, faktor-faktor yang memengaruhinya, dan bagaimana bunyi hukumnya, sekarang kamu akan memperoleh penjelasan tentang kurva permintaan.

Namun, sebelumnya perlu kamu ketahui bahwa permintaan konsumen terhadap suatu barang dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk, antara lain sebagai berikut.

  • Permintaan dapat dinyatakan dalam bentuk tabel permintaan. Tabel permintaan akan suatu barang ini disebut juga sebagai skedul permintaan. contohnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Gambar: Tabel Permintaan Terigu
  • Permintaan dapat dinyatakan dalam bentuk grafis, yaitu berupa kurva permintaan atau grafis permintaan.  Contohnya, berdasarkan tabel permintaan di atas, kita dapat membuat kurvanya, seperti gambar kurva berikut ini.
Gambar; Kurva Permintaan Trigu

Berdasarkan gambar tersebut, dapat dilihat bahwa kurva permintaan memiliki lereng negatif. Artinya, hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta berbanding terbalik.
  • Permintaan dapat pula dinyatakan dalam bentuk persamaan matematika yang kemudian disebut dengan fungsi permintaan. Fungsi permintaan adalah permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor-faktor yang memengaruhinya. 
Dengan fungsi permintaan, kita dapat mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel tidak bebas. Karena dalam hukum permintaan hanya terdapat hubungan antara jumlah barang yang diminta dan harga barang, sedangkan faktor lainnya dianggap tetap maka fungsi permintaan dapat ditulis seperti berikut ini:

Dibaca: Qd (jumlah barang yang diminta) merupakan fungsi dari harga (p). Artinya, jumlah barang yang diminta akan bergantung pada harga barang.

Baca juga: Sistem perpajakan Di Indonesia, Landasan Hukum Perpajakan, Cara Pemungutan Dan Perhitungan Pajak