Konflik merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang bersifat disosiatif, diantara bentuk interaksi sosial disosiatif lainnya adalah kontravensi dan competition.
Pada pembahasan kali ini kita akan memfokuskna untuk mengkaji tentang pengertian konflik atau pertentangan dilengkapi dengan contohnya sekaligus penyebab dan akibatnya.
Konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan melalui suatu ancaman atau kekerasan.
1) Perbedaan antara orang-perorangan, misalnya dalam perbedaan pendirian dan perasaan.
2) Perbedaan kebudayaan, karena kepribadian seseorang sedikit banyak dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakatnya, sehingga memengaruhi pola pikir dan pola pendiriannya yang selanjutnya dapat menyebabkan pertentangan antarkelompok manusia.
3) Bentrokan kepentingan, baik antara orang-perorangan, antarkelompok atau antara orang-perorangan dengan kelompok. Misalnya perbedaan kepentingan buruh dengan majikan dapat menimbulkan konflik di antara mereka.
4) Perubahan sosial yang cepat, sehingga untuk sementara waktu mengubah nilai-nilai dalam masyarakat. Hal ini dapat menimbulkan konflik antara golongan-golongan yang berbeda pendapat mengenai pembentukan kembali sistem nilai yang akan dipakai selanjutnya.
1) Bertambahnya solidaritas di antara anggota dalam kelompok (in group), karena apabila suatu kelompok bertentangan dengan kelompok lain, maka solidaritas antara anggota-anggota dalam kelompok tersebut akan bertambah erat.
2) Retaknya persatuan kelompok karena anggotanya saling berselisih.
3) Perubahan kepribadian seseorang karena dalam suatu pertentangan antarkelompok, seseorang dapat tahan atau dapat pula merasa tertekan dengan situasi konflik tersebut yang pada akhirnya dapat memengaruhi kepribadian seseorang.
4) Dapat menghancurkan harta benda dan jatuhnya korban manusia.
Contoh lain adalah agresi militer Amerika Serikat dan sekutunya ke Irak yang tanpa dasar yang jelas, telah menyebabkan kehancuran di negara yang berdaulat itu.
5) Apabila kekuatan pihak-pihak yang bertentangan seimbang, maka dapat dicapai akomodasi. Apabila tidak, maka dapat terjadi dominasi satu kelompok terhadap kelompok lainnya sehingga pihak yang lebih lemah menjadi takluk terhadap pihak yang lebih kuat.
Pada pembahasan kali ini kita akan memfokuskna untuk mengkaji tentang pengertian konflik atau pertentangan dilengkapi dengan contohnya sekaligus penyebab dan akibatnya.
Pengertian konflik atau pertentangan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, konflik berarti percekcokan; perselisihan; pertentangan; atau ketegangan atau pertentangan di dalam cerita rekaan atau drama (pertentangan antara dua kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh, pertentangan antara dua tokoh, dan sebagainya).Konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan melalui suatu ancaman atau kekerasan.
Sebab-sebab terjadinya Konflik
Konflik dapat terjadi karena sebab-sebab berikut ini.1) Perbedaan antara orang-perorangan, misalnya dalam perbedaan pendirian dan perasaan.
2) Perbedaan kebudayaan, karena kepribadian seseorang sedikit banyak dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakatnya, sehingga memengaruhi pola pikir dan pola pendiriannya yang selanjutnya dapat menyebabkan pertentangan antarkelompok manusia.
3) Bentrokan kepentingan, baik antara orang-perorangan, antarkelompok atau antara orang-perorangan dengan kelompok. Misalnya perbedaan kepentingan buruh dengan majikan dapat menimbulkan konflik di antara mereka.
4) Perubahan sosial yang cepat, sehingga untuk sementara waktu mengubah nilai-nilai dalam masyarakat. Hal ini dapat menimbulkan konflik antara golongan-golongan yang berbeda pendapat mengenai pembentukan kembali sistem nilai yang akan dipakai selanjutnya.
Gambar: Contoh konflik |
Akibat terjadinya konflik
Dari berbagai sebab dan terjadinya, konflik dapat mengakibatkan beberapa hal, yang dinamakan akibat konflik. Akibat dari konflik antara lain sebagai berikut.1) Bertambahnya solidaritas di antara anggota dalam kelompok (in group), karena apabila suatu kelompok bertentangan dengan kelompok lain, maka solidaritas antara anggota-anggota dalam kelompok tersebut akan bertambah erat.
2) Retaknya persatuan kelompok karena anggotanya saling berselisih.
3) Perubahan kepribadian seseorang karena dalam suatu pertentangan antarkelompok, seseorang dapat tahan atau dapat pula merasa tertekan dengan situasi konflik tersebut yang pada akhirnya dapat memengaruhi kepribadian seseorang.
4) Dapat menghancurkan harta benda dan jatuhnya korban manusia.
Contoh akibat terjadinya konflik
Contohnya dalam perang kemerdekaan Republik Indonesia, baik pihak Indonesia maupun pihak penjajah mengalami kerugian harta benda juga nyawa.Contoh lain adalah agresi militer Amerika Serikat dan sekutunya ke Irak yang tanpa dasar yang jelas, telah menyebabkan kehancuran di negara yang berdaulat itu.
5) Apabila kekuatan pihak-pihak yang bertentangan seimbang, maka dapat dicapai akomodasi. Apabila tidak, maka dapat terjadi dominasi satu kelompok terhadap kelompok lainnya sehingga pihak yang lebih lemah menjadi takluk terhadap pihak yang lebih kuat.