Kontravensi merupakan salah saatu bentuk interaksi sosial yang bersifat disosiatif, diantar bentuk interaksi sosial disosiatif adalah konflik, kontravensi dan persaingan.
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas secara lengkap tentang pengertian kontravensi, contoh-contoh kontravensi, bentuk-bentuk kontravensi dan lain-lain.
Contravention atau kontravensi adalah suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dengan konflik. Kontravensi ditandai dengan gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana, perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian, atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang.
Kontravensi dapat tertuju pada suatu pandangan, pikiran, keyakinan, atau rencana yang dikemukakan oleh seseorang atau kelompok lain.
Proses kontravensi menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker mencakup lima subproses sebagai berikut.
1) Proses yang umum dari kontravensi meliputi perbuatanperbuatan seperti penolakan, keengganan, perlawanan, menghalang-halangi protes, kekerasan, dan perbuatan mengacaukan rencana pihak lain.
2) Bentuk-bentuk kontravensi yang sederhana, seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki orang lain, mencerca, memfitnah, atau melemparkan beban pembuktian kepada pihak lain.
3) Bentuk-bentuk kontravensi intensif yang mencakup penghasutan, menyebar desas-desus, atau mengecewakan pihak lain.
4) Kontravensi yang bersifat rahasia, seperti menyebarkan rahasia orang lain dan berkhianat.
5) Kontravensi yang bersifat taktis misalnya mengejutkan lawan, mengganggu atau membingungkan pihak lain.
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas secara lengkap tentang pengertian kontravensi, contoh-contoh kontravensi, bentuk-bentuk kontravensi dan lain-lain.
Pengertian kontravensi (Contravention)
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kontravensi berarti proses persaingan dan pertikaian yang ditandai oleh gejala ketidakpastian mengenai pribadi seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan terhadap kepribadian seseorang.Contravention atau kontravensi adalah suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dengan konflik. Kontravensi ditandai dengan gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana, perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian, atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang.
Kontravensi dapat tertuju pada suatu pandangan, pikiran, keyakinan, atau rencana yang dikemukakan oleh seseorang atau kelompok lain.
Gambar: Contoh Kontravensi |
Contoh kontravensi
OSIS di sekolahmu mempunyai suatu rencana, tetapi kelasmu kurang setuju terhadap rencana tersebut sehingga berkembang rasa tidak suka atau benci namun masih disembunyikan. Tindakan kelasmu tersebut termasuk suatu kontravensi.Proses kontravensi menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker mencakup lima subproses sebagai berikut.
1) Proses yang umum dari kontravensi meliputi perbuatanperbuatan seperti penolakan, keengganan, perlawanan, menghalang-halangi protes, kekerasan, dan perbuatan mengacaukan rencana pihak lain.
2) Bentuk-bentuk kontravensi yang sederhana, seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki orang lain, mencerca, memfitnah, atau melemparkan beban pembuktian kepada pihak lain.
3) Bentuk-bentuk kontravensi intensif yang mencakup penghasutan, menyebar desas-desus, atau mengecewakan pihak lain.
4) Kontravensi yang bersifat rahasia, seperti menyebarkan rahasia orang lain dan berkhianat.
5) Kontravensi yang bersifat taktis misalnya mengejutkan lawan, mengganggu atau membingungkan pihak lain.