Gambar Globe dan Keterangannya | Pengertian, Fungsi, Penemu Globe

Gambar Globe dan Keterangannya | Pengertian, Fungsi, Penemu Globe

Globe adalah tiruan bola bumi yang diperkecil dan menyerupai aslinya. Tidak seperti peta biasa yang digambarkan pada suatu bidang datar (biasanya kertas), globe digambarkan pada sebuah bola, sehingga bentuknya mirip bumi yang sesungguhnya.  Kata globe berasal dari bahasa Latin globus yang artinya bola atau bulatan. Globe diciptakan oleh Anaximander pada abad ke- 6 SM. Globe yang terkenal adalah globe Raja Louis XVII dan globe buatan Martin Behain pada tahun 1492.

Globe adalah model atau tiruan bola bumi yang paling mendekati bentuk yang sesungguhnya, diperkecil, dan menggunakan skala tertentu.

    Simbol-simbol yang digunakan pada globe sama dengan simbol-simbol yang digunakan dalam peta. Posisi globe dibuat semirip mungkin dengan bumi. Misalnya, posisi horizontal globe memiliki kemiringan 66,5° yang sama dengan kemiringan bumi pada bidang ekliptika. Globe dapat menunjukkan kenampakan permukaan bumi dengan baik. Biasanya globe digunakan untuk merencanakan rute pelayaran atau penerbangan. Dalam dunia peluncuran satelit, globe juga digunakan. Beberapa hal tersebut dapat dilakukan secara mudah dengan bantuan globe, karena bentuknya yang mirip dengan keadaan bumi yang sesungguhnya. Hanya saja, globe tidak mungkin dapat menggambarkan secara detail wilayah-wilayah yang kecil.
    Fungsi dan manfaat globe sangat beragam, tergantung pada penggunaannya. Di bidang ilmu pengetahuan, globe memiliki manfaat sebagai berikut.

  1. Dapat digunakan untuk mengetahui proses gerhana, baik waktu terjadinya maupun tempatnya.
  2. Mengetahui proses perubahan musim berdasarkan perubahan posisi semu matahari terhadap bumi.
  3. Mengetahui pembagian iklim bumi berdasarkan garis lintangnya.
  4. Menghitung pembagian waktu di bumi berdasarkan garis bujurnya.
  5. Membandingkan luas daratan dengan luas lautan di permukaan bumi.
  6. Sebagai media peraga bentuk bumi dan rotasinya.
  7. Menentukan jenis proyeksi untuk pemetaan tempat tertentu.
  8. Mengetahui besarnya skala nominal tentang jarak, bentuk, dan luas di permukaan bumi.

Globe pertama kali dibuat oleh seorang sarjana Yunani Kuno bernama Crates dari Mallus pada 150 SM. Saat itu, globe dibuat dalam rupa pahatan. Globe kuno itu disebut Farnese Atlas, kini tersimpan di Museum Naples, Italia. Globe pertama yang mencoba mencitrakan seluruh dunia dibuat oleh Martin Behaim di Nurnberg, Jerman, pada 1492. Globe inilah yang memengaruhi Christopher Columbus (1459â€"1507), seorang penjelajah Spanyol untuk berlayar ke barat menuju dunia Timur. Pada abad ke-16 dan ke-17 gambaran globe semakin akurat dan lengkap dengan ditemukannya dunia-dunia baru.

Berikut adalah gambar Globe dan keterangannya:

Karakteristik garis bujur globe:
1) Menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan.
2) Membagi Bumi menjadi dua bagian yang sama pada garis 0° dan 180°, menjadi Bujur Barat dan Bujur Timur.
3) Garis 180° Bujur Timur dan 180° Bujur Barat berimpit di Samudra Pasifik.
4) Garis bujur 0° dengan beberapa pembelokan disebut garis tanggal internasional yang digunakan sebagai awal pedoman pembagian waktu di dunia.

Karakteristik garis lintang:
1) Melingkari Bumi, dan membagi Bumi menjadi dua bagian yang sama pada garis ekuator atau lintang 0°.
2) Membagi Bumi menjadi lintang utara dan lintang selatan.
3) Garis lintang paling panjang adalah garis ekuator atau khatulistiwa, yaitu ± 40.000 km2.

Globe

    Sebuah globe yang ditempatkan pada tempatnya seperti pada gambar tersebut dapat diputar-putar. Hal itu melambangkan bahwa bumi berputar pada porosnya (rotasi). Gerakan rotasi bumi dan Kutub Utara-Selatan merupakan grid geografi. Grid geografi ini terdiri atas sejumlah garis utara-selatan dan timur-barat. Grid yang menghubungkan kutub-kutub bumi disebut meridian atau bujur. Garis bujur besarnya antara 0°-360°. Bujur 0° dimulai di Greenwich, sebuah kota di timur Kota London, Inggris. Garis bujur yang berada di sebelah barat Greenwich disebut garis bujur barat (BB), besarnya 0°-180°. Garis yang berada di sebelah timur Greenwich disebut garis bujur timur (BT), besarnya 0°-180°. Garis bujur digunakan untuk menentukan waktu dan tanggal. Garis bujur 0° ditetapkan sebagai titik awal perhitungan waktu internasional yang dikenal sebagai waktu Greenwich Mean Time (GMT). Pertemuan antara garis 180° BB dan 180° BT ditetapkan sebagai garis batas tanggal internasional. Grid yang menghubungkan arah timur-barat sejajar Equator disebut pararel atau lintang. Garis lintang yang berada di utara Equator disebut garis lintang utara (LU). Garis lintang yang berada di sebelah selatan Equator disebut garis lintang selatan (LS). Garis lintang besarnya antara 0°-90°.

    Kalau kita perhatikan, di globe juga terdapat angka 66 ½° atau 23 ½°. Apa arti garis-garis dan angka 66½° atau 23½°?

Pembagian iklim berdasarkan garis lintang pada globe

Pada globe, sumbu bumi tidak tegak lurus pada lintasan semu matahari. Selain rotasi, bumi juga mengalami revolusi, yaitu peredaran Bumi mengelilingi Matahari. Waktu yang diperlukan bumi untuk satu kali putaran penuh (rotasi) ialah 24 jam. Sambil berotasi, bumi beredar mengelilingi matahari. Peredaran bumi mengelilingi matahari membentuk suatu bidang yang disebut ekliptika. Waktu yang diperlukan bumi untuk satu kali beredar penuh (revolusi) ialah 365 hari. Pada kenyataannya, poros bumi dalam peredaran mengelilingi matahari selalu miring 66½° terhadap bidang ekliptika. Karena letaknya sangat jauh, sinar matahari yang datang ke permukaan bumi arahnya sejajar. Garis-garis dan angka 66½° atau 23½° tersebut menunjukkan posisi datangnya sinar matahari yang berdampak pada iklim suatu tempat di mumi. Jadi, garis-garis dan angka 66½° atau 23½° menunjukkan keadaan iklim suatu tempat di bumi. Garis lintang menandakan perbedaan zona iklim di bumi. Daerah di antara garis Khatulistiwa, 23 ½° LU - 23 ½° LS, disebut daerah tropis karena di sanalah sepanjang waktu matahari bersinar pada siang hari. Di daerah ini hanya dikenal 2 musim, yaitu musim panas dan penghujan. Sementara daerah antara 23 ½° LU dan 66 ½° LU serta antara 23 ½° LS dan 66 ½° LS disebut daerah subtropis. Di daerah ini dapat terjadi 4 musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. 

Cara mengetahui letak suatu wilayah dengan globe:

    Dengan adanya garis lintang dan garis bujur yang terdapat pada globe dapat digunakan untuk menentukan letak astronomis suatu tempat.

Contoh Cara mengetahui letak suatu wilayah dengan globe

Letak astronomis pada gambar diatas  yaitu sebagai berikut:
Kota A terletak di 6° LU dan 115° BT
Kota B terletak di 4° LU dan 134° BT.
Kota C terletak di 0° dan 90° BT.
Kota D terletak di 0° dan 150° BT.
Kota E terletak di 10° LS dan 110° BT
Kota F terletak di 15° LS dan 122° BT.
Kota G terletak di 20° LS dan 100° BT.
Kota H terletak di 25° LS dan 136° BT. 

Menentukan dan perhitungan waktu dan musim dengan globe:

    Garis bujur standard (Bujur 0°) yang melalui Greenwich merupakan garis bujur yang digunakan sebagai ukuran (patokan) perhitungan waktu di seluruh dunia, yang dikenal dengan GMT (Greenwich Meredian Time). Setiap selisih satu derajat meredian perbedaan waktunya adalah 4 menit. Dari mana angka tersebut diperoleh? Bumi berotasi pada porosnya sekali putaran (360º) membutuhkan waktu 24 jam. Maka setiap perputaran 1° dibutuhkan waktu:

Indonesia terletak antara 95º BT - 141º BT.dan dibagi menjadi 3 (tiga) daerah waktu, yaitu:
(1) Waktu Indonesia Barat (WIB)

    Garis bujur yang dijadikan patokan untuk penentu waktu Indonesia bagian barat adalah bujur 105º BT. Dengan demikian selisih waktu dengan GMT adalah: 105 x 4 menit = 420 menit atau 7 jam. Contoh: Bila di Greenwich (0°) pukul 7.00 pagi maka di Jakarta yang berada di wilayah waktu WIB pukul 14.00.
(2) Waktu Indonesia Tengah (WITA)

    Garis bujur yang dijadikan penentu waktu untuk Indonesia bagian tengah adalah garis bujur 120º BT. Dengan demikian selisih waktu antara WIB dengan WITA adalah : (120 â€" 105) x 4 menit = 60 menit atau 1 (satu) jam. Contoh: bila Jakarta yang terletak di wilayah waktu WIB pukul 10.00 maka di Makasar, yang terletak di wilayah WITA adalah pukul 11.00.
(3) Waktu Indonesia Timur (WIT)
    Garis bujur yang dijadikan penentu waktu untuk Indonesia bagian timur adalah garis bujur 135º BT. Oleh karena itu selisih waktu antara WIB dengan WIT adalah: (135 â€" 105) x 4 menit = 120 menit atau 2 (dua) jam. Contoh : Bila di Jakarta pukul 10.00, maka di Jayapura yang terletak di wilayah waktu WIT adalah pukul 12.00.


    Dengan adanya garis lintang kita dapat mengetahui tempat tempat di muka bumi yang berada di daerah tropis, daerah iklim sedang dan daerah dingin. Di daerah tropis suhu udaranya selalu panas, dan tidak memiliki empat musin. Musim yang ada umumnya berupa musim penghujan dan musim kemarau. Di daerah lintang sedang (tengah) memiliki empat musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Tempat-tempatr yang memiliki empat musim tersebut contohnya adalah Eropa, Amerika Utara, Australia, Amerika Selatan dan Afrika Selatan. Setiap musim lamanya 3 bulan. Pada musim dingin lamanya siang hari lebih pendek dari pada siang hari. Sebaliknya pada musim panas lamanya siang hari lebih panjang dari pada malam hari.

Infomasi Geografis pada Globe
    Globe merupakan media pembelajaran yang sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia. Globe merupakan tiruan muka bumi pada bidang tiga dimensi. Informasi globe dapat berasal dari garis lintang dan garis bujur yang dapat digunakan antara lain untuk menemukan hal-hal berikut.

  • Menemukan tempat atau lokasi yang telah diketahui angka derajat lintang dan bujurnya.
  • Mengetahui keadaan iklim suatu negara.
  • Mengetahui perbedaan waktu antarnegara.

Walaupun bentuknya mirip dengan bumi, namun globe memiliki kelemahan, yaitu:
  1. skala globe terlalu kecil sehingga informasinya tidak lengkap atau masih bersifat umum. Banyak informasi yang tidak terpetakan pada globe.
  2. globe tidak mudah di bawa ke mana-mana seperti halnya peta yang bisa dilipat. Bahan diskusi
قالب وردپرس