1. Periodisasi Sejarah
   Klasifikasi dalam ilmu sejarah menghasilkan pembagian zaman, periode, babakan waktu atau masa. Kurun adalah satu kesatuan waktu yang isi, bentuk dan waktunya tertentu. Dalam periodisasi diadakan serialisasi rangkaian babakan menurut urutan zaman. Sejarah dibagi-bagi menjadi zaman-zaman dengan ciri-cirinya masingmasing. Periodisasi sangat penting dalam historiografi karena merupakan batang tubuh cerita sejarah. Periodisasi mengungkapkan ikhtisar sejarah dan di dalamnya harus dapat dikenali jiwa atau semangat setiap zaman, masing-masing pola dan struktur urutan kejadian, atau peristiwa-peristiwa. Periodisasi dapat disusun berdasarkan perkembangan politik, perekonomian, kesenian, agama dan sebagainya. Setiap penulis sejarah bebas menentukan/memilih periodisasi, yang mencerminkan keyakinannya, pendiriannya, dan visi sejarahnya.
a. Pengertian Periodisasi
   Periodisasi atau pembabakan waktu adalah salah satu proses strukturisasi waktu dalam sejarah dengan pembagian atas beberapa babak, zaman atau periode. Peristiwa-peristiwa masa lampau yang begitu banyak dibagi-bagi dan dikelompokkan menurut sifat, unit, atau bentuk sehingga membentuk satu kesatuan waktu tertentu. Periodisasi atau pembagian babakan waktu merupakan inti cerita sejarah.
b. Tujuan Periodisasi
   Mengetahui pembabakan waktu sejarah akan sangat bermanfaat bukan saja bagi penulis sejarah akan tetapi juga bagi para pembaca/penggemar cerita sejarah apalagi bagi para siswa yang belajar ilmu sejarah. Cerita sejarah yang ditulis para sejarawan dengan menempatkan skenario peristiwa sejarah dalam setting babakan waktu, akan sangat memudahkan serta menarik para pembaca atau siswa untuk mengetahui peristiwa sejarah secara kronologis.
Adapun tujuan dari pembabakan waktu adalah sebagai berikut.
1) Melakukan penyederhanaan
   Gerak pikiran dalam usaha mengerti ialah melakukan penyederhanaan. Begitu banyaknya peristiwa-peristiwa sejarah yang beraneka ragam disusun menjadi sederhana, sehingga mendapatkan ikhtisar yang mudah dimengerti.
2) Memudahkan klasifikasi dalam ilmu sejarah
   Klasifikasi dalam ilmu alam meletakkan dasar pembagian jenis, golongan suku, bangsa, dan seterusnya. Klasifikasi dalam ilmu sejarah meletakkan dasar babakan waktu. Masa lalu yang tidak terbatas peristiwa dan waktunya dipastikan isi, bentuk, dan waktunya menjadi bagian-bagian babakan waktu.
3) Mengetahui peristiwa sejarah secara kronologis
   Menguraikan peristiwa sejarah secara kronologis akan memudahkan pemecahan suatu masalah. Ahli kronologi menerangkan pelbagai tarikh, atau sistem pemenggalan yang telah dipakai dipelbagai tempat dan waktu, memungkinkan kita untuk menerjemahkan pemenggalan dari satu tarikh ke tarikh yang lain.
4) Memudahkan pengertian
   Gambaran peristiwa-peristiwa masa lampau yang sedemikian banyak itu dikelompok-kelompokkan, disederhanakan, dan diikhtisarkan menjadi satu tatanan (orde), sehingga memudahkan pengertian.
5) Untuk memenuhi persyaratan sistematika ilmu pengetahuan
   Semua peristiwa masa lampau itu setelah dikelompokkan antara motivasi dan pengaruh peristiwa itu kemudian disusun secara sistematis. Jadi, tujuan diadakannya periodisasi ialah untuk mengadakan tinjauan menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa dan saling hubungannya dengan berbagai aspeknya. Pelaksanaan periodisasi yang paling mudah ialah dengan pembabakan yang disusun berdasarkan urutan abad. Akan tetapi, periodisasi yang demikian mempunyai kelemahan tidak mengungkapkan corak yang khas zaman-zaman yang ditinjau.
Â
   Semua kejadian atau peristiwa selama 100 tahun dikumpulkan menjadi satu himpunan cerita, maka tampaklah cerita-cerita sejarah tersusun menurut abad. Inti deretan itu adalah tahun 0 (teoritis) yang membagi dua deretan tersebut, seperti dalam contoh berikut.
7 !6 !5 ! 4 ! 3 !2 !1 ! 0 ! 1! 2! 3! 4! 5! 6! 7! 8! 9! 10
â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"â"
Contoh Periodisasi Sejarah:
   Masa Sebelum Masehi (SM/BC), Masa Sesudah Masehi (M/AD)
Ada juga periodisasi berdasarkan zaman (Sejarah Eropa):
I. Zaman Kuno : 476 AD.
II. Zaman Pertengahan : 476 - 1453 AD
III. Zaman Baru : 1453 - 1789
IV. Zaman Terbaru : 1789 - â¦â¦..
Â
Selanjutnya ada perbaikan sehingga muncul periodisasi sebagai berikut.
- Pre-history (Pra Sejarah)
- Proto History (Mula Sejarah)
- Ancient History (Sejarah Kuno)
- Middle Age (Zaman Pertengahan)
- The Early Modern Period (Permulaan Zaman Modern)
- The Nineteenth (Abad ke - 19)
- Two World War and The Inter World Period (Dua Perang dan Masa antara dua Perang Dunia)
- The Post War Period (Masa Sesudah Perang Periodisasi juga dapat dibuat menurut urutan pergantian dinasti-dinasti.
Sejarah Mesir Kuno dan Cina Kuno misalnya, adalah contoh periodisasi yang lazim digunakan; demikian juga sejarah Jawa.
Contoh Periodisasi Sejarah Cina:
- Dinasti Shang : 1450 -1050 SM
- Dinasti Chou : 1050 -247 SM
- Dinasti Chin : 256 - 207 SM
- Dinasti Han : 206 SM - 220 M
- Dinasti Sui : 580 - 618 M
- Dinasi Tang : 618 - 906 M
- Dinasti Mongol : 1280 - 1369 M
- Dinasti Ming : 1368 - 1644 M
- Dinasti Manchu : 1644 - 1911 M
- Republik : 1911 - â¦â¦â¦â¦.
Uraian di atas merupakan periodisasi sejarah dunia. Bagaimanakah periodisasi sejarah di Indonesia?
Dua tokoh yang menyampaikan periodisasi Sejarah di Indonesia yaitu:
1. H.J. de Graaf
   dalam bukunya yang berjudul :"Geschiedenis van Indonesia", membagi babakan waktu sejarah Indonesia sebagai berikut.
1. Orang Indonesia dan Asia Tenggara (sampai dengan 1650).
   a. Zaman Hindu.
   b. Zaman penyiaran Islam dan berdirinya Kerajaan Islam.
2. Bangsa Barat di Indonesia (1511- 1800).
3. Orang Indonesia di zaman VOC (1600-1800).
4. VOC di luar Indonesia.
2. Moh. Yamin.
   dalam bukunya "6000 Tahun Sang Merah Putih", membuat babakan waktu/periodisasi sejarah
Indonesia sebagai berikut.
1. Zaman Prasejarah sampai permulaan Tarikh Masehi.
2. Zaman Proto Historis, dari permulaan Tarikh Masehi sampai ke Abad VII.
3. Zaman Sriwijaya - Sailendra (abad VII - XII).
4. Zaman Singasari - Majapahit (Abad XIII- XVI).
5. Zaman Penyusunan Kemerdekaan Indonesia sejak XVI - XIX.
   Bila kita cermati, masih banyak lagi periodisasi yang dapat dibuat untuk sejarah Indonesia; apalagi Indonesia sekarang sudah memasuki zaman reformasi, sehingga rentangan sejarah Indonesia dari zaman prasejarah hingga zaman reformasi menjadi garapan tersendiri bagi para sejarawan Indonesia di masa kini. Masih banyak contoh adanya periodisasi, yang dibuat oleh tokohtokoh sejarah. Satu hal yang perlu diperhatikan dan dipahami bahwa dalam periodisasi terdapat banyak unsur/faktor yang dapat digunakan sebagai kriteria untuk menyusun pembagian waktu, seperti: faktor geografis, kronologis, keluarga/ dinasti, perjuangan manusia, ekonomi, teori evolusi dan sebagainya.
Â
   Penetapan penyusunan periodisasi tergantung kepada penulis sejarah. Terdapat berbagai alasan dalam penetapan periodisasi. Misalnya suatu peristiwa disusun berdasarkan awal kejadiannya hingga berakhirnya kejadian tersebut. Selain itu, penetapan periodisasi tergantung pula pada tema sejarah yang ditulisnya. Dengan demikian, setiap penulis sejarah bebas dalam menetapkan periodisasi, tergantung pada pendiriannya.
   Perkembangan politik, misalnya menulis periodisasi kerajaan-kerajaan kuno atau dinasti-dinasti. Kerajaan-kerajaan kuno di Indonesia misalnya mulai dari periode kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha sampai dengan periode Islam. Periode kerajaan Hindu-Buddha mulai dari kerajaan tertua yaitu Kutai sampai dengan Majapahit. Akhir dari Kerajaan Majapahit, memasuki periode kerajaankerajaan Islam. Dalam setiap periode kerajaan tersebut, diceritakan tentang kekuasaan raja-raja khususnya yang berperan besar.
   Periodisasi berdasarkan sosial ekonomi, misalnya melihat perkembangan kehidupan manusia mulai dari masa berburu, mengumpulkan makanan, mulai menanam, berkebun atau bersawah, sampai dengan masa produksi. Setiap periode tersebut memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri. Masa berburu dan mengumpulkan makanan misalnya, merupakan masa ketika manusia masih tergantung pada alam. Untuk mencapai kebutuhan hidupnya, manusia tergantung pada apa yang disediakan oleh alam. Kehidupan sosial pada masa berburu, yaitu berkelompok-kelompok dan berpindah-pindah atau nomaden. Pada masa berkebun atau bersawah, manusia sudah mulai menetap karena sudah mampu mengolah alam dalam bentuk berkebun atau bersawah. Kehidupan sosial-ekonominya, sudah tidak lagi tergantung pada apa yang disediakan oleh alam. Ada proses produksi walaupun masih sederhana.
Penyusunan periodisasi tergantung pada jenis sejarah yang akan ditulisnya.
Â
   Periodisasi dapat disusun berdasarkan perkembangan politik, sosial ekonomi, kebudayaan, agama, dan sebagainya. Setiap penulis sejarah bebas dalam menetapkan periodisasi, tergantung pada pendiriannya. Periodisasi berdasarkan sosial ekonomi, misalnya melihat perkembangan kehidupan manusia mulai dari masa berburu, mengumpulkan makanan, mulai menanam, berkebun atau bersawah sampai dengan masa produksi. Pada setiap periode tersebut memiliki karakteristiknya. Masa berburu dan mengumpulkan makanan, misalnya masa dimana manusia masih tergantung pada alam. Untuk mencapai kebutuhan hidupnya manusia tergantung pada apa yang disediakan oleh alam. Kehidupan sosial pada masa berburu, yaitu berkelompok-kelompok dan berpindah-pindah atau nomaden. Masa berkebun atau bersawah kehidupan manusia sudah mulai menetap, karena manusia sudah mampu mengolah alam dalam bentuk berkebun atau bersawah. Kehidupan sosial-ekonominya, sudah tidak lagi tergantung pada apa yang disediakan oleh alam. Ada proses produksi walaupun masih sederhana.
   Menurut Ismaun, periodisasi yang paling mudah adalah pembabakan yang disusun menurut urutan abad. Tetapi periodisasi yang demikian tidak mengungkapkan corak yang khas zaman-zaman yang ditinjau. Dasuki dalam Ismaun menyatakan misalnya, dalam sejarah Eropa Barat, ada zaman-zaman dengan nama-nama abad yang mempunyai watak-watak tertentu, seperti abad ke 18 dan abad ke-19. Sedangkan Cellarius membagi sejarah Barat atas tiga periode yaitu zaman kuno, zaman pengetahuan, dan zaman modern.
   Menurut Ismaun, periodisasi juga dapat dibuat menurut urutan pergantian dinasti-dinasti. Sejarah, misalnya Mesir Kuno dan Cina, adalah contoh periodisasi yang demikian lazim digunakan dan mudah dilaksanakan. Sejarah bangsa-bangsa Asia pada umumnya dilukiskan menurut babakan waktu dinasti, karena kedudukan raja dianggap sangat penting dalam masyarakat. Periodisasi menurut urutan pergantian dinasti-dinasti akan bermakna jika diterapkan dalam sejarah monarki-monarki absolut. Tetapi periodisasi tersebut tidak akan bermakna dalam pembahasan sejarah mengenai monarki-monarki konstitusional dengan pemerintahan parlemener, lebih lagi dalam sejarah republik-republik berdasarkan demokrasi.
2. Kronologi Sejarah
   Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya. Kronologi berarti sesuai dengan urutan waktu. Peristiwa sejarah akan selalu berlangsung sesuai dengan urutan waktu sehingga peristiwa-peristiwa sejarah tidak terjadi secara melompat-lompat urutan waktunya, atau bahkan berbalik urutan waktunya (anakronis). Oleh karena itulah, dalam mempelajari sejarah agar kita mendapatkan pemahaman yang baik harus memperhatikan urutan-urutan kejadiannya atau kronologinya. Pemahaman sejarah yang bersifat anakronis akan menimbulkan kerancuan bahkan akan membuat pemahaman yang keliru tentang sejarah. Peristiwa-peristiwa sejarah yang diceritakan dan disusun berdasarkan urutan kejadian tanpa memberi penjelasan tentang hubungan sebab akibat antara peristiwa tersebut disebut kronik.
    Ilmu sejarah meneliti dan mengkaji peristiwa kehidupan manusia masa lampau; jadi menyangkut konsep waktu. Adapun konsep waktu dalam sejarah berdimensi tiga, yakni masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang (the past, the present, and the future). Itulah pemenggalan waktu atas dasar kesadaran manusia. Jika batas-batas waktu dalam tiga dimensi dahulu, sekarang dan yang akan datang dihilangkan, maka sang waktu benar-benar tidak berpangkal dan tidak berujung. Begitulah penentuan waktu, sangat penting sekali sebagai batas tinjauan kerangka gerak sejarah. Dalam ilmu sejarah, dimensi waktu merupakan unsur penting. Waktu perlu dibuat batasan awal dan akhir yang disebut kurun waktu atau babakan waktu (periode/periodisasi) secara berurutan (succession), yaitu prinsip kronologi dalam sejarah. Menurut Alexander D. Xenopol, peristiwa berulang dipelajari oleh Ilmu Pengetahuan Alam (IPA); sedangkan peristiwa berurutan merupakan obyek studi sejarah sebagai ilmu. Dengan demikian peristiwa berurutan merupakan obyek studi sejarah sebagai ilmu, karena sejarah menitikberatkan urutan (succession, chronology) sebagai pokok penelitian. Urutan yang dimaksud adalah pertumbuhan dan perkembangan dalam esensi pengertian perubahan, baik evolusi maupun revolusi.
Contoh Kronologi Sejarah:Â
a. Hari-hari Terakhir Kekuasaan Presiden Soeharto
- 12 Mei - Tragedi Trisakti, 4 Mahasiswa Trisakti terbunuh.
- 13 Mei - Kerusuhan Mei 1998 pecah di Jakarta. Kerusuhan juga terjadi di kota Solo. Soeharto yang sedang menghadiri pertemuan negara-negara berkembang G-15 di Kairo,
- Mesir, memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Sebelumnya, dalam pertemuan tatap muka dengan masyarakat Indonesia di Kairo, Soeharto menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden. Etnis Tionghoa mulai eksodus meninggalkan Indonesia.
- 14 Mei - Demonstrasi terus bertambah besar hampir di seluruh kotakota di Indonesia, demonstran mengepung dan menduduki gedung-gedung DPRD di daerah.
- 18 Mei - Ketua MPR yang juga ketua Partai Golkar, Harmoko, meminta Soeharto untuk turun dari jabatannya sebagai presiden.
- 19 Mei - Soeharto berbicara di TV, menyatakan dia tidak akan turun dari jabatannya, tetapi menjanjikan pemilu baru akan dilaksanakan secepatnya. Beberapa tokoh Muslim, termasuk Nurcholis Madjid dan Abdurrahman Wahid, bertemu dengan Soeharto.
- 20 Mei - Harmoko mengatakan Soeharto sebaiknya mengundurkan diri pada Jumat 22 Mei, atau DPR/MPR akan terpaksa memilih presiden baru. Sebelas menteri kabinet mengundurkan diri, termasuk Ginandjar Kartasasmita, milyuner kayu Bob Hasan, dan Gubernur Bank Indonesia Syahril Sabirin.
- 21 Mei - Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya pada pukul 9.00 WIB Wakil Presiden B.J. Habibie menjadi presiden baru Indonesia.
- Zaman Prasejarah ......................... Sebelum abad Abad ke-4 M
- Zaman Hindu-Buddha................... Abad ke-4 Mâ"15 M
- Zaman Perkembangan Islam ......... Abad ke-7 Mâ"16 M
- Zaman Penjajahan Belanda........... Abad ke-16â"1942
- Zaman Pendudukan Jepang .......... 1942â"1945
- Zaman Kemerdekaan ................... Awal 1945
- Zaman Revolusi ............................ 1945â"1949
- Zaman Orde Lama ....................... 1949â"1966
- Zaman Orde Baru ........................ 1967â"1998
- Zaman Reformasi.......................... 1998â"Sekarang