Cara Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Generatif (Seksual)

Berikut ini merupakan pembahasan tentang perkembangbiakan tumbuhan secara generatif, perkembangbiakan generatif pada tumbuhan, tumbuhan generatif, reproduksi pada tumbuhan, reproduksi gymnospermae, reproduksi angiospermae, reproduksi generatif pada tumbuhan.

Untuk meneruskan kelangsungan hidup, maka makhluk hidup harus mampu menghasilkan generasi baru sebagai penerus di muka bumi sehingga keberadaannya terhindar dari kepunahan.

Misalnya, pohon pisang tumbuh tunas baru, yang akan tumbuh menjadi pohon pisang, pohon jagung menghasilkan biji yang tumbuh menjadi tanaman jagung, burung merpati yang menghasilkan telur yang menetas menjadi anak burung, hewan mamalia termasuk manusia yang melahirkan bayi akan tumbuh dewasa.

Batas umur makhluk hidup akan mempengaruhi masa reproduksi, yaitu apabila semakin panjang batas umur makhluk hidup maka masa reproduksinya, semakin panjang pula. Dan sebaliknya semakin pendek batas umurnya maka masa reproduksinya pendek pula.

Sebagai contoh, tanaman mangga memerlukan waktu 5 tahun untuk berbuah, sedangkan pada pohon jagung siap dipanen berumur 4 bulan atau orang hutan siap berkembang biak saat berumur sekitar 10 tahun, sedangkan kelinci baru berumur 3 bulan telah siap untuk berkembang biak.
Cara Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Generatif (Seksual)
Gambar: Perkembangbiakan Tumubuhan Secara Generatif

Perkembangbiakan Tumbuhan

Bagaimanakah tumbuhan melakukan perkembangbiakan? Banyak cara yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan keturunan suatu jenis tanaman, misalnya untuk memperoleh bibit jagung, maka manusia dapat menanam jagung dengan menggunakan bijinya. Sedangkan untuk memperoleh bibit umbi kayu, manusia menanam umbi kayu dengan menggunakan batang yang sudah tua.

Untuk mengembangbiakan tumbuhan, seperti pada tanaman jagung menggunakan biji merupakan hasil perkawinan sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina disebut perkembangbiakan secara generatif, sedangkan tanaman umbi kayu dengan batang bukan sebagai alat perkawinan disebut perkembangbiakan secara vegetatif. Untuk lebih jelasnya, ikutilah pembahasan berikut ini!

Perkembangbiakan Secara Generatif

Tumbuhan dikatakan berkembangbiak secara generatif apabila tumbuhan tersebut mempunyai kemampuan memperbanyak anggota jenisnya karena terjadi pembuahan sel kelamin betina oleh sel kelamin jantan.
Tumbuhan berbiji sering disebut Phanerogamae artinya alat kelamin tumbuhan tampak dari luar atau disebut Anthopyta artinya tumbuhan yang mempunyai bunga.
Apabila tanaman mempunyai satu bunga yang terletak pada ujung batangnya dan di dalam bunga hanya terdapat satu alat kelamin jantan (putik) atau satu alat kelamin betina (benang sari) saja disebut bunga tunggal. 
Jika tanaman mempunyai banyak bunga sebagian terdapat di dalam ketiak daun, sebagian pada ujung batang atau cabangnya dan di dalam bunga mempunyai alat kelamin jantan dan betina disebut bunga majemuk.
Baca selengkapnya tentang Bagian-bagian Bunga beserta Fungsinya Lengkap.

Penyerbukan dan pembuahan

Terjadinya proses penyerbukan merupakan suatu peristiwa yang berkaitan dengan alat kelamin betina (putik) yang terbentuk zigot yang tumbuh dan berkembang menjadi embrio atau lembaga yang berlanjut pada proses pembuahan pada jenis tumbuhan.

Untuk lebih jelasnya, pelajari pada uraian penyerbukan dan pembuahan di bawah ini.

1) Penyerbukan

Penyerbukan atau persarian yaitu sampainya serbuk sari yang mengandung spermatozoa pada putik yang mengandung sel telur (ovum) berasal dari tumbuhan berbiji tertutup atau pada testis penyerbukan tumbuhan berbiji terbuka.
Baca selengkapnya tentang Macam-macam jenis Penyerbukan Terlengkap.

2. Pembuahan

Setelah serbuk sari bertemu sel telur, maka terjadi pembuahan yang merupakan peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina menjadi zigot, selanjutnya akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio atau lembaga yang berada di dalam biji.
Ada berapa macam tumbuhan berbiji itu? Tumbuhan berbiji ada dua macam, yaitu tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) dan tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae).