Berikut ini adalah pembahasan tentang hukum bejana berhubungan dengan pipa kapiler.
Bunyi Hukum Bejana Berhubungan
Menurut
hukum utama hidrostatik bahwa permukaan zat cair sejenis dalam keadaan seimbang yang berada dalam bejana berhubungan terletak pada sebuah bidang mendatar. Perhatikan hukum bejana berhubungan berikut ini!
Bunyi Hukum Bejana Berhubungan:
|
Gambar: Hukum Bejana Berhubungan |
Bila bejana-bejana berhubungan diisi dengan zat cair yang sama, dalam keadaan seimbang, permukaan zat cair dalam bejana-bejana itu terletak pada sebuah bidang mendatar (bila tidak ada pipa kapiler)
Penyimpangan Hukum Bejana Berhubungan
Ternyata hukum bejana berhubungan di atas tidak berlaku jika pada bejana tersebut luas penampang pipa tidak sama, yaitu misalnya pada pipa kapiler.
|
Gambar: Pipa Kapiler |
Seperti tampak pada gambar di atas, air akan naik lebih tinggi pada pipa yang lebih sempit.
(h3 > h2 > h1 di mana A1 > A2 > A3)
|
Gambar: Pipa Kapiler |
Sedangkan raksa zat cair yang tidak membasahi dinding pada pipa sempit raksa turun, semakin sempit pipa semakin besar turunnya raksa. Penampang pada B, C dan D: A1, A2, A3 turunnya raksa pada B, C dan D: h1, h2, dan h3. Dari gambar tampak h3 > h2 > h1 sedangkan A3 < A2 < A1.
Gejala naik atau turunnya zat cair pada pipa sempit disebut kapilaritas. Sedangkan pipa yang menyebabkan zat cair di dalam pipa naik atau turun dibandingkan zat cair di luar pipa disebut pipa kapiler.
Dalam kehidupan sehari-hari gejala kapilaritas terjadi pada naiknya air dari akar ke semua bagian tumbuhan untuk mengangkut makanan, basahnya dinding tembok pada waktu musim penghujan, naiknya spirtus pada sumbu lampu spirtus dan lain-lain.