Hukum Pemantulan Bunyi dan Macam-macam Bunyi Pantul serta Manfaat Pemantulan Bunyi dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut ini adalah pembahasan tentang bunyi hukum pemantulan bunyi, macam macam bunyi pantul, hukum pemantulan bunyi, jenis jenis pemantulan bunyi, manfaat pemantulan bunyi dalam kehidupan sehari hari.

Coba kamu ingat bagaimana gelombang air yang menyentuh tepi kolam? Memantul bukan? Karena bunyi juga gelombang, jika mengenai dinding misalnya lereng gunung, atau hutan yang lebat maka akan dipantulkan juga.

Bunyi Hukum pemantulan bunyi

Menurut percobaan yang dilakukan dengan cara saksama, ternyata pada pemantulan bunyi berlaku Hukum Pantulan Bunyi sebagai berikut.
  1. Bunyi datang, garis normal dan bunyi pantul terletak pada satu bidang datar.
  2. Sudut datang (i) sama besar dengan sudut pantul (r).
Sudut datang (i) dan sudut pantul (r) sama besar
Gambar: Sudut datang (i) dan sudut pantul (r) sama besar

Macam-macam bunyi pantul

Bunyi pantul dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

1) Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli

Kereta api yang memasuki terowongan tiba-tiba bunyinya bertambah kuat. Bertambah kuatnya bunyi ini tidak lain disebabkan oleh adanya bunyi yang dipantulkan oleh dinding-dinding terowongan. Bunyi pantul hampir bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi asli bertambah kuat.

Bunyi pantul dapat memperkuat bunyi asli jika jarak sumber bunyi dan dinding pemantul tidak terlalu jauh. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa kuat bunyi yang terdengar tergantung dari hal-hal berikut:
  1. Amplitudo sumber bunyi,
  2. Jarak antara sumber bunyi dan pendengar,
  3. Resonansi,
  4. Adanya dinding pemantul (reflektor).

2) Gaung atau kerdam

Gaung terjadi bila bunyi pantul hanya sebagian yang bersamaan dengan bunyi asli (jarak sumber bunyi ke pendengar berbeda sedikit dengan jarak pendengar ke pemantul ke sumber bunyi). Gaung mengakibatkan bunyi pantul itu mengganggu bunyi asli.

Contoh:
bunyi asli : ke - du - a
bunyi pantul : ke - du - a
terdengar : ke .......... a

Tiga suku kata terdengar empat suku kata di mana suku kata ke-2 dan ke-3 terdengar tidak jelas. Untuk menghindarkan terjadinya gaung pada ruang pertemuan yang besar dindingnya dilapisi dengan zat peredam bunyi, seperti kain wool, gabus, karet busa, kapas, karton dan lain-lain. Ruangan besar tanpa adanya gaung disebut ruang yang akustiknya baik.

3) Gema

Jika bunyi pantul datangnya sesudah bunyi asli selesai diucapkan, bunyi pantul demikian dinamakan gema. Gema terjadi bila jarak dinding pantul jauh.

Apabila dalam satu detik dapat diucapkan 10 suku kata, maka untuk mengucapkan satu suku kata dibutuhkan waktu 1/10 detik.

Untuk mendapatkan gema dari satu suku kata, bunyi pantul harus datang secepat-cepatnya sesudah 1/10 detik, yaitu sesudah suku kata itu selesai diucapkan.

Jarak yang ditempuh bunyi selama itu 340 m/detik × 1/10 detik = 34 m, jarak itu ditempuh pulang pergi. Jadi, jarak dinding pemantul dari sumber bunyi = ½ × 34 m = 17 m.

Pantulan bunyi digunakan juga untuk mengukur dalamnya laut, dengan memasang osilator (sumber getaran) dan alat penerima getaran (hidrofon) yang dipasang berdekatan pada bagian bawah kapal.

Manfaat Pemantulan Bunyi

Manfaat pemantulan bunyi adalah untuk:
  1. Mengukur laju bunyi di udara.
  2. Mengukur dalamnya gua atau laut, prinsipnya sama dengan mengukur dalamnya laut dengan gelombang ultrasonik.