Berikut adalah pembahasan tentang bunyi yang meliputi Syarat terjadinya bunyi, Bagaimana telinga mampu mendengar bunyi, pengertian gelombang bunyi, konsep bunyi dalam kehidupan sehari hari, pengertian bunyi, pengertian sumber bunyi, mekanisme pendengaran, proses pendengaran, sifat gelombang bunyi.
Ini menunjukkan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Benda yang menghasilkan bunyi dinamakan sumber bunyi.
Getaran ini merambat ke segala arah dengan arah perjalanan searah dengan arah getaran. Karenanya gelombang bunyi termasuk gelombang longitudinal.
Karena bunyi membutuhkan medium penjalaran (tidak dapat melalui hampa udara), maka bunyi termasuk gelombang mekanik. Bukti bahwa bunyi tidak dapat melalui hampa udara dapat dipahami seperti gambar di bawah ini.
Bagaimana jika bel itu bergetar di tengah hutan yang lebat dan di sana tidak ada pendengar, apakah terjadi bunyi?
Jadi, dapat disimpulkan bahwa bunyi dapat terjadi jika memenuhi 3 syarat sebagai berikut.
Bagaimana telinga mampu mendengar bunyi?
Kamu telah memahami bahwa bunyi adalah hasil getaran. Sumber bunyi yang bergetar menggetarkan udara di sekitarnya.
Jika getaran tersebut mencapai telinga pendengar, maka getaran tersebut menggetarkan selaput genderang telinga, selanjutnya diubah menjadi arus listrik dan diteruskan ke otak.
Otaklah yang menghayati bunyi itu dan orang mampu membedakan sumber, jenis dan kuat serta tinggi frekuensi bunyi yang didengarnya.
Hal ini dapat kamu bayangkan seperti mikrofon menangkap bunyi, diubah menjadi arus listrik diteruskan ke amplifier kemudian ke loudspeaker.
Baca juga: Pemantulan Gelombang
Pengertian Bunyi
Petiklah senar gitar, kemudian sentuhlah perlahan-lahan senar tersebut. Apakah yang kamu rasakan? Kamu merasakan senar bergetar.Ini menunjukkan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Benda yang menghasilkan bunyi dinamakan sumber bunyi.
Bunyi adalah peristiwa getaran yang dihasilkan sebuah benda.Dalam kehidupan sehari-hari kadang kita direpotkan dengan bunyi pesawat radio dan TV yang dinyalakan sangat kuat. Apa sebenarnya bunyi itu?
Bunyi adalah gelombang longitudinal
Berbagai sumber bunyi, seperti genderang, gitar, garputala dan lonceng menghasilkan getaran. Getaran sumber bunyi itu berganti-ganti menekan (merapatkan) dan tidak menekan (merenggangkan) udara di sekitarnya.Getaran ini merambat ke segala arah dengan arah perjalanan searah dengan arah getaran. Karenanya gelombang bunyi termasuk gelombang longitudinal.
Bunyi termasuk gelombang longitudinal
Gambar: Rapatan dan renggangan yang menjalar di udara dihasilkan oleh garputala yang berbunyi |
Syarat terjadinya bunyi
Bila bel listrik dibunyikan di dalam ruang tertutup yang hampa, bunyi tidak akan terdengar oleh orang di luar ruang tersebut. Jadi, bunyi membutuhkan medium untuk merambat.Karena bunyi membutuhkan medium penjalaran (tidak dapat melalui hampa udara), maka bunyi termasuk gelombang mekanik. Bukti bahwa bunyi tidak dapat melalui hampa udara dapat dipahami seperti gambar di bawah ini.
Gambar: Bunyi tidak dapat melalui ruang hampa |
Bagaimana jika bel itu bergetar di tengah hutan yang lebat dan di sana tidak ada pendengar, apakah terjadi bunyi?
Jadi, dapat disimpulkan bahwa bunyi dapat terjadi jika memenuhi 3 syarat sebagai berikut.
- Ada sumber bunyi yang bergetar
- Terdapat medium (zat antara) yang menghantarkan bunyi
- Ada penerima atau telinga pendengar
Proses (Mekanisme) Pendengaran Bunyi
Dalam kehidupan sehari-hari bunyi yang kita dengar menjalar melalui udara. Tetapi bunyi dapat pula menjalar melalui zat padat dan zat cair.Gambar: Bagian-bagian Telinga |
Jika getaran tersebut mencapai telinga pendengar, maka getaran tersebut menggetarkan selaput genderang telinga, selanjutnya diubah menjadi arus listrik dan diteruskan ke otak.
Otaklah yang menghayati bunyi itu dan orang mampu membedakan sumber, jenis dan kuat serta tinggi frekuensi bunyi yang didengarnya.
Hal ini dapat kamu bayangkan seperti mikrofon menangkap bunyi, diubah menjadi arus listrik diteruskan ke amplifier kemudian ke loudspeaker.
Baca juga: Pemantulan Gelombang