Pengertian Hidrosfer, Siklus Hidrologi dan Siklus Air

Berikut adalah pembahasan tentang: Hidrosfer, Pengertian Hidrosfer, Siklus Hidrologi, Pengertian Hidrologi, Siklus Air, Siklus kecil, Siklus sedang, Siklus panjang, Evaporas, Transpirasi, Evapotranspirasi, Adveksi, Kondensasi, dan Glasiasi.



Hidrosfer

Hidrosfer berasal dari kata "hydro" yang berarti air dan "sphaira" yang berarti lapisan.
hidrosfer adalah lapisan-lapisan air yang mengelilingi bumi berupa sungai, danau, rawa, air tanah, gletser, laut, samudra, es, salju, dan uap air di udara.
Pengertian Hidrologi
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang air di bawah tanah yang meliputi keberadaannya dan persebarannya. Sifat kimia atau fisik, dan reaksi terhadap lingkungan termasuk hubungan dengan makhluk hidup.

a. Siklus Hidrologi

Air di bumi merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi makhluk hidup. Persebaran air di bumi tidak merata, jumlah air di bumi kurang lebih 1.386 juta km3 dengan distribusi sebagai berikut.
  1. berada di laut : 96,53%
  2. air tanah dalam : 1,69%
  3. air tanah permukaan : 0,014%
  4. es dan gletser : 1,78%
  5. air meteorit/di atmosfer : 0,001%

Siklus hidrologi terjadi dengan bantuan penyinaran matahari. Matahari memanasi permukaan bumi sehingga terjadi penguapan. Uap air yang terbentuk akan naik ke atas membentuk awan pada ketinggian tertentu. Titik-titik air di awan mengalami kondensasi. Setelah titik awan mencapai kondisi jenuh, terjadilah hujan.
Hidrosfer, Pengertian Hidrosfer, Siklus Hidrologi, Pengertian Hidrologi, Siklus Air, Siklus kecil, Siklus sedang, Siklus panjang, Evaporas, Transpirasi, Evapotranspirasi, Adveksi, Kondensasi, dan Glasiasi.
Gambar: Siklus Hidrologi

b. Siklus Air

Siklus air adalah gerakan air mulai dari laut ke atmosfer, dari atmosfer ke tanah, dan dari tanah kembali ke laut. 
Air naik ke udara dari permukaan laut atau dari daratan melalui penguapan. Siklus air dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1) Siklus kecil

Adanya pemanasan matahari, terjadilah penguapan air laut yang berkumpul menjadi awan pada ketinggian tertentu. Karena kondensasi terjadi, titik-titik air yang makin lama makin besar volumenya. Kemudian, air jatuh sebagai hujan yang selanjutnya air kembali ke laut.

2) Siklus sedang

Mula-mula terjadi penguapan air laut sehingga terbentuk awan. Awan terbawa oleh angin ke daratan dan terjadi kondensasi sehingga air jatuh sebagai hujan. Sebelum kembali ke laut, air hujan tersebut masuk ke dalam tanah, selokan-selokan terus mengalir ke sungai dan akhirnya kembali ke laut.

3) Siklus panjang

Prosesnya sama dengan siklus sedang, hanya saja setelah terjadi kondensasi, titik-titik air terbawa angin ke tempat yang lebih tinggi sehingga menjadi kristal-kristal es. Kristal-kristal es tersebut masih terbawa angin ke puncak gunung, kemudian jatuh sebagai salju. 

Terjadilah gletser mengalir ke sungai dan akhirnya kembali ke laut. Terjadinya bermacam-macam siklus dipengaruhi oleh hal-hal berikut:

  1. Evaporasi adalah proses perubahan wujud air menjadi uap/gas yang berasal dari benda-benda abiotik (tanah, sungai, rawa, danau, dan laut).
  2. Transpirasi adalah proses perubahan/pelarasan air dari benda biotik (tumbuh-tumbuhan melalui stomata).
  3. Evapotranspirasi adalah penguapan secara bersama-sama antara evaporasi dan transpirasi.
  4. Adveksi adalah proses transportasi air/uap secara horizontal oleh angin.
  5. Kondensasi adalah proses perubahan wujud uap air menjadi titiktitik air karena pengaruh suhu yang dingin.
  6. Glasiasi adalah proses perubahan air di atmosfer karena pengaruh suhu yang sangat dingin (kristalisasi).
  7. Presipitasi/curah hujan adalah curahan dari atmosfer hasil kristalisasi/sublimasi berupa gletser ke permukaan bumi.
  8. Glasiasi/hujan es adalah curahan dari atmosfer hasil kristalisasi/ sublimasi berupa gletser ke permukaan bumi.
  9. Surface run off adalah pergerakan air di permukaan bumi/tanah menuju sungai, danau, selanjutnya ke laut.
  10. Infiltrasi adalah proses peresapan air ke dalam lapisan tanah melalui pori-pori batuan.
  11. Subsurface run off adalah aliran air di dalam lapisan tanah, perkolasi di atas batuan kedap air.