Pengertian Iklim Dan Cuaca, Macam-macam Angin, Pola Dan Sistem Angin

Berikut adalah pembahasan lengkap tentang: iklim dan cuaca, pengertian cuaca, pengertian angin, kecepatan angin, Alat pengukur arah angin, Alat pengukur kecepatan angin, anemometer, pola angin, sistem angin, angin tetap, pengertian angin tetap, macam-macam angin tetap, angin barat, angin timur, angin pasat, angin muson, angin musim, Angin lokal, pengertian angin lokal, angin darat, angin laut, pengertian angin darat, pengertian angin laut, Angin lembah dan angin gunung, Angin fohn.

Iklim dan Cuaca 

Perubahan cuaca selalu terjadi, dan manusia tidak bisa menghindari pengaruh cuaca di mana pun kita berada. Bahkan, kita dapat mengalami cuaca yang berbeda pada siang hari yang sama. 

Pengertian Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan harian udara pada suatu wilayah yang tidak luas pada suatu saat dalam waktu yang singkat.
Ilmu pengetahuan yang mempelajari cuaca disebut meteorologi. Cuaca diamati untuk jangka pendek. Tinjauan cuaca ditekankan pada aspek-aspek atmosfer yang mempengaruhi aktivitas manusia, seperti: cahaya, matahari, awan, angin, curah hujan, temperatur, dan kelembapan. 
Berikut akan dibahas satu persatu.

Angin

Angin adalah udara yang bergerak karena terdapat perbedaan tekanan yang disebabkan oleh perbedaan pemanasan bumi oleh matahari. 
Perbedaan tekanan ini menyebabkan terjadinya aliran udara. Aliran udara bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi ke daerah udara yang bertekanan rendah. Hal ini sesuai dengan hukum

Buys Ballot yang menyatakan:
"Udara mengalir dari daerah yang bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum. Arah angin akan membelok ke kanan di belahan bumi utara serta membelok ke kiri di belahan bumi selatan."
Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui yang berhubungan dengan angin. Cermatilah.

1) Kecepatan angin

Faktor yang mempengaruhi kecepatan angin adalah jarak perpindahan, perbedaan tekanan udara, serta wilayah yang dilalui angin, apakah terbuka atau ada penghalang.

2) Alat pengukur arah angin dan kecepatan angin

Alat untuk menentukan arah angin dapat berupa baling-baling angin. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin dinamakan anemometer. Salah satu jenis anemometer adalah anemometer mangkok.

3) Sistem angin atau pola angin

Berikut ini adalah sistem angin atau pola angin. Simaklah dengan baik.
a) Angin tetap
Angin tetap adalah angin yang bertiup tetap sepanjang tahun. Angin tetap di antaranya adalah:

  1. Angin barat adalah angin yang bertiup dari daerah subtropis ke arah lintang 60°, baik lintang utara maupun lintang selatan.
  2. Angin timur adalah angin dingin yang bergerak dari kutub ke arah lintang 60°, baik lintang utara maupun lintang selatan.
  3. Angin pasat adalah angin tetap yang bertiup atau berhembus sepanjang tahun. Angin pasat meliputi angin pasat di belahan bumi utara disebut angin pasat timur laut, dan angin pasat di belahan bumi selatan disebut angin pasat tenggara.
  4. Angin antipasat adalah angin tetap yang bertiup sepanjang tahundengan massa angin yang naik secara vertikal kembali bergerak mendatar ke arah wilayah subtropis. Angin yang bergerak ke daerah maksimum subtropis selatan disebut angin antipasat barat laut.

b) Angin muson atau angin musim

Angin muson atau angin musim adalah angin yang bertiup atau berhembus setiap setengah tahun sekali yang berganti arah. 
Angin musim terdiri atas angin musim barat laut dan angin musim timur laut. Angin musim barat laut terjadi antara bulan Oktober - April dan pada periode ini matahari di belahan bumi selatan. Angin musim timur laut terjadi antara bulan April - Oktober, pada periode ini matahari berada di belahan bumi utara.

c) Angin lokal (angin setempat)

Angin lokal (angin setempat) adalah angin yang bertiup pada cakupan wilayah sempit. Jenis-jenis angin lokal sebagai berikut:

(1) Angin darat dan angin laut 

Angin darat adalah angin yang bergerak dari darat menuju ke laut yang terjadi pada malam hari karena saat malam hari laut bertekanan maksimum dan daratan bertekanan minimum. 
Angin laut adalah angin yang berhembus dari laut menuju ke darat terjadi pada siang hari karena pada siang hari laut bertekanan maksimum dan daratan bertekanan minimum.
angin darat, angin laut, pengertian angin darat, pengertian angin laut
Gambar: Angin Darat Dan Angin Laut

(2) Angin lembah dan angin gunung

Angin lembah adalah angin yang berhembus dari lembah menuju ke puncak gunung karena tekanan udara di lembah tinggi dan tekanan di gunung rendah serta terjadi di malam hari. 
Angin gunung adalah angin yang berhembus dari puncak gunung menuju ke lembah, karena tekanan udara di gunung tinggi dan tekanan di lembah rendah serta terjadi di malam hari.

(3) Angin fohn (angin terjun)

Angin fohn terjadi karena udara yang mengandung uap air membentur pegunungan atau gunung yang tinggi sehingga naik. Makin ke atas suhu makin dingin dan terjadilah kondensasi yang selanjutnya terbentuk titik air. Titik-titik air jatuh sehingga hujan sebelum mencapai puncak pada lereng pertama. Angin ini terus bergerak menuju puncak. 

Kemudian menuruni lereng berikutnya sampai ke lembah karena sudah menjatuhkan hujan maka angin yang menuruni lereng ini bersifat kering. Akibat cepatnya gerakan menuruni lereng, angin menjadi panas sehingga angin fohn memiliki sifat menurun, kering, dan panas. 

Sifat angin fohn tersebut tidak menguntungkan bagi pertanian karena dapat melayukan tanaman. Contoh angin fohn di Indonesia, antara lain: Angin Bohorok di Deli, Angin Kumbang di Cirebon (Jawa Barat), Angin Gending di Probolinggo (Jawa Timur), Angin Brubu di Makasar (Sulawesi), dan Angin Wambrau di Biak (Papua).

(4) Angin siklon dan angin antisiklon

Angin siklon adalah angin pusaran yang terjadi di daerah depresi (tekanan minimum) dan dikelilingi oleh daerah kompresi (tekanan maksimum). 
Angin siklon di belahan bumi utara berpusar ke dalam dengan arah yang berlawanan jarum jam. Sedangkan, angin siklon belahan bumi selatan searah dengan putaran jarum jam.
Angin antisiklon adalah angin pusaran yang terjadi di daerah kompresi yang dikelilingi oleh daerah depresi. 
Angin antisiklon di belahan bumi utara searah dengan putaran jarum jam. Sedangkan, di
belahan bumi selatan berlawanan dengan arah jarum jam.