Jenis-Jenis Atlas | Klasifikasi, Unsur / Bagian, Sifat, dan Kegunaan Atlas

Jenis-Jenis Atlas | Klasifikasi, Unsur / Bagian, Sifat, dan Kegunaan Atlas

Atlas merupakan kumpulan peta yang dibukukan. Kumpulan peta tersebut dapat mencakup seluruh peta dunia, maupun sebagiannya saja. Biasanya, di dalamnya termuat indeks namanama tempat, populasi, sumber daya alam, perindustrian, dan informasi nyata lainnya.

Atlas
Kata Atlas diambil dari nama seorang dewa bangsa Yunani kuno. Dalam legenda Yunani, Atlas diyakini sebagai dewa yang memiliki tugas memikul Bumi di pundaknya. Salah satu atlas yang paling awal, dibuat oleh seorang sarjana Aleksandria yang bernama Ptolomeus pada sekitar tahun 50 SM. Atlas buatan Ptolomeus tersebut kemudian ditemukan ahli arkeologi Eropa dan dicetak ulang pada abad ke- 15. Atlas modern pertama, Theatrum Orbis Terrarum (Panggung Dunia), dipublikasikan tahun 1570 oleh seorang kartograf asal Flanders bernama Abraham Ortelius.

Berdasarkan jenisnya atlas dibagi menjadi tiga, sebagai berikut.
a. Atlas Umum
    Atlas umum adalah atlas yang memberikan informasi secara umum tentang kenampakan geografi di permukaan bumi. Jenis atlas umum antara lain sebagai berikut.

  1. Atlas nasional, yaitu atlas yang berisi satu negara lengkap dengan kenampakan fisik dan sosialnya.
  2. Atlas regional, yaitu atlas yang memuat tentang negaranegara yang berada dalam satu kawasan. Atlas ini menyajikan negara-negara yang saling berdekatan, serta secara historis atau sosial ekonomi memiliki beberapa kesamaan. Contohnya Atlas Eropa, Atlas Asia, Atlas Afrika.
  3. Altas dunia, yaitu atlas yang memuat negara-negara di seluruh dunia secara lengkap dari semua benua. Contohnya Atlas Dunia.

b. Atlas Khusus
    Atlas khusus adalah atlas yang hanya memuat satu jenis informasi saja sesuai dengan judulnya. Contoh atlas ini antara lain sebagai berikut.

  1. Atlas penduduk, yaitu atlas yang memaparkan persebaran penduduk.
  2. Atlas geologi, yaitu atlas yang memaparkan keadaan geologi atau batuan.

c. Atlas Semesta
    Atlas semesta adalah atlas yang memaparkan keadaan semesta alam yang antara lain berhubungan dengan galaksi, tata surya, perbintangan, dan peredaran benda-benda angkasa.

Klasifikasi Atlas

    Ada berbagai jenis atlas. Klasifikasi atlas dilakukan berdasarkan beberapa hal berikut.

Klasifikasi Atlas

Sebuah atlas dibuat sesuai dengan bidang ilmunya. Misalnya, Atlas of The Body, berisi tentang anatomi tubuh manusia; atlas sejarah yang berisi tentang pekembangan sejarah dan peradaban manusia; atlas geologi berisi tentang hal-hal yang berhubungan dengan geologi, atlas kebudayaan berisi tentang macam-macam kebudayaan dan persebarannya; dan atlas geografi berisi hal-hal yang berhubungan dengan geografi.
 

Bagian-Bagian / Unsur Atlas
    Membuka atlas seperti membuka sebuah buku. Pada buku terdapat sampul, halaman daftar isi, isi buku, dan lain-lain. Begitu pula dengan atlas yang terdiri atas:
1) Judul Atlas
    Judul atlas menunjukkan isi dari atlas tersebut. Judul atlas ditulis pada bagian sampul depan. Selain itu, pada sampul depan juga ditulis nama penyusun dan penerbit.
2) Daftar Isi
    Daftar isi memuat keseluruhan peta yang terdapat di dalam atlas secara urut berdasarkan nomor halamannya. Tujuannya untuk memudahkan pemakai atlas mengetahui wilayah yang dipetakan dan letak halamannya. Dengan demikian, kamu lebih cepat menemukan peta yang diinginkan.

3) Tahun Pembuatan Atlas
    Tahun pembuatan atlas yang berbeda akan menyajikan informasi yang berbeda pula, terutama yang berhubungan dengan data yang sifatnya dinamis. Tahun pembuatan atlas biasanya ditulis setelah nama penerbit, misalnya Atlas Nusantara, diterbitkan oleh PT XYZ, 2000.
4) Legenda (Kumpulan Simbol Peta)
    Legenda digunakan untuk menunjukkan arti simbol yang digunakan pada peta. Legenda biasanya diletakkan di halaman awal sebelum peta-peta pokok.
5) Indeks
    Indeks bertujuan mempermudah penggunaan atlas. Misalnya mencari tempat-tempat yang ada di dalam atlas. Contoh letak kota, sungai, gunung, dan sebagainya. Indeks dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
a) Indeks Administrasi atau Administrative Index

    Indeks ini bertujuan untuk menjelaskan pembagian daerah administrasi suatu negara.
b) Indeks Nomor Peta atau Index to Ajoning Sheet
    Indeks-indeks nomor peta merupakan diagram yang mencantumkan nomor peta yang bertujuan untuk membantu pemakai peta mencari sambungan dengan daerah lain.
Contoh:
Indeks nomor peta pada atlas.


Indeks nomor peta pada atlas.

Artinya:
Peta nomor 19/y/D mempunyai sambungan di sebelah utara nomor 19/y/B, di sebelah timur 20/y/C, di sebelah selatan 19/z/B, dan di sebelah barat 19/y/C.
c) Indeks Tempat Halaman
    Pada sebuah atlas terdapat daftar indeks seperti di samping. Bagaimana menggunakannya? Setiap peta pada atlas terdapat kolom antara garis bujur yang tiap-tiap kolom diberi kode huruf A, B, C, D, dan seterusnya secara horizontal. Lajur antara dua garis lintang diberi kode 1, 2, 3, dan seterusnya secara vertikal.

Indeks Tempat Halaman

Dengan pedoman inilah suatu indeks disusun. Jika kamu ingin mengetahui letak Kota Abaling, caranya sebagai berikut:
(1) Carilah kelompok kota yang berabjad A (lihat gambar atau indeks di depan). 

(2) Tercetak: Abaling, B2 39. Hal ini berarti Kota Abaling pada atlas tersebut terdapat pada peta halaman 39 serta letaknya pada pertemuan antara kolom abjad B dan baris angka 2.
Indeks tempat halaman disusun berdasarkan kelompok nama kota, gunung atau pegunungan, pulau atau kepulauan, sungai, waduk atau danau, laut, teluk, dan sebagainya sesuai dengan jenis kenampakan yang dipetakan.
4) Garis Lintang dan Garis Bujur
    Koordinat garis lintang dan garis bujur dapat digunakan untuk menentukan posisi suatu wilayah atau objek geografi pada peta skala kecil dan beberapa peta skala sedang. Pada peta skala sedang dan skala besar sering menggunakan sistem koordinat yang berbeda, antara lain koordinat grid atau sistem kisi (menggunakan kotakkotak). Untuk menentukan posisi suatu lokasi, pembuat peta menandai peta dengan kotak-kotak dengan membuat grid dari garis mendatar (horizontal) dan tegak (vertikal) atau sama dengan garis lintang dan bujur. Kotak-kotak tersebut ditandai dengan huruf dan angka atau menggunakan koordinat geografi. Biasanya angka berada pada sisi tegak, sementara itu sisi mendatar diisi huruf. Akan tetapi, sistem ini bersifat kurang bisa digunakan secara luas karena tidak ada standar huruf dan angka. Berbeda dengan garis lintang dan garis bujur yang telah diakui secara global.

Sifat-Sifat Atlas

    Atlas bisanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang latarbelakangnya berbeda-beda, artinya siapa saja dapat dengan mudah menggunakan peta. Karena itu, atlas memiliki sifat-sifat berikut ini.
1. menarik, artinya atlas menarik orang untuk membacanya.
2. informatif, artinya informasi yang ditampilkan jelas, mudah, dan aktual.
3. sistematis, artinya atlas disusun dengan urutan yang jelas. Urutan tersebut dapat dimulai dari suatu daerah yang lebih kecil/sempit, kemudian daerah yang lebih besar/luas. Misalnya dari suatu negara kemudian negara negara lainnya di dunia. Urutan dapat juga berdasarkan posisi dari arah tertentu, misalnya dari wilayah bagian barat sampai timur. Misalnya dari propinsi di wilayah paling barat sampai propinsi di wilayah paling timur. 

Atlas yang berisi peta umum biasanya disebut atlas geografi. Contoh atlas geografi antara lain atlas dunia dan atlas Indonesia. Atlas dunia berisi peta-peta dunia sekaligus menjelaskan tempat-tempat di dunia, termasuk Indonesia. Atlas Indonesia berisi petapeta wilayah di Indonesia. Informasi tentang Indonesia yang terdapat di atlas Indonesia jauh lebih rinci daripada di atlas dunia. Namun, informasi tentang tempat di luar Indonesia tidak kamu temukan di atlas Indonesia. Peta-peta dalam sebuah atlas dapat terdiri atas peta umum maupun peta tematis. Bahkan, sebuah atlas dapat saja tidak hanya terdiri atas peta-peta, tetapi juga gambargambar lainnya, seperti hewan yang dilindungi ataupun pakaian adat.

    Suatu atlas juga dapat berisi informasi khusus tertentu seperti iklim, pertanian, wabah, atau bahasa. Istilah atlas petama kali digunakan oleh Gerardus Mercator untuk menamai koleksi peta miliknya Atlas Sive Cosmographicae (Atlas dan Deskripsi Dunia, antara tahun 1585-1595).
Atlas menggambarkan lokasi tertentu secara lebih jelas dan luas, karena atlas memuat beberapa peta dengan tema sejenis. Biasanya, atlas digunakan untuk beberapa keperluan sebagai berikut.

  1. menunjukkan wilayah tertentu
  2. menunjukkan lokasi kota, sungai, atau danau sesuai informasi geografis yang dimuat
  3. membandingkan luas, letak, dan lokasi tertentu antarwilayah (provinsi, negara, benua)
  4. membandingkan perbedaan relief antarwilayah
قالب وردپرس