Pengertian dan Contoh Cerpen Beserta Unsur Intrinsiknya

Pengertian Cerpen

Cerpen adalah salah satu bentuk karya sastra selain novel dan roman. Unsur dalam cerpen dibagi dua, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. 

Unsur intrinsik adalah unsur yang berpengaruh langsung terhadap isi cerpen. Unsur intrinsik meliputi tema, latar, penokohan, sudut pandang, alur, amanat, dan gaya bahasa.

Unsur ekstrinsik adalah unsur pendukung terhadap isi cerita, oleh karena itu unsur ekstrinsik berada di luar cerita.

Pada pembelajaran kali ini, kamu akan berlatih menemukan tema, latar, dan penokohan yang terdapat dalam satu buku kumpulan cerpen.

Seperti telah kamu ketahui bahwa sebuah cerpen memiliki beberapa unsur intrinsik. Unsur-unsur itu membentuk satu kesatuan yang membangun satu cerita.

1. Pengertian Tema, Latar, dan Penokohan

Di bawah ini akan diuraikan pengertian tema, latar, dan penokohan. Gunakanlah pengertian tersebut untuk menemukannya dalam cerpen.

a. Tema

Tema adalah pokok pikiran atau inti cerita sebuah karya sastra. Tema sering disebut pokok cerita. Tanpa tema, sebuah cerpen tidak dapat dibaca secara berurutan. Tema cerpen dapat berupa percintaan, kepahlawanan, atau kritik sosial.

b. Latar (setting)

Latar atau setting adalah unsur karya sastra yang menunjuk tempat, waktu, dan sosial budaya. Dalam sebuah cerpen pasti kamu temukan latar waktu, tempat, dan sosial budaya. Latar digunakan tokoh untuk mengembangkan cerita.

c. Penokohan atau perwatakan (karakteristik)

Penokohan yaitu cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam karya sastra. Setiap tokoh yang dimunculkan dalam cerpen pasti mewakili watak tertentu.

Tokoh yang berwatak baik disebut tokoh protagonis, sedangkan tokoh yang berwatak kurang terpuji disebut tokoh antagonis.
Pengertian dan Contoh Cerpen Beserta Unsur Intrinsiknya
Unsur Intrinsik Cerpen

2. Berlatih Menemukan Unsur Tema, Latar, dan Penokohan

Sekarang, perhatikan contoh berikut ini!

Bukan Salah Erlin
Oleh: Daniel Tito

Sudah pukul enam lewat tiga puluh menit. Namun, Erlin belum juga tampak. Nina jadi gelisah, Biasanya pukul 06.15 menit, Erlin sudah muncul dan menghampirinya. Uuh, ulangan IPA, gerutu nina dalam hati. Ditunggu beberaoa menit kemudian, Erlin tak juga nampak. Nina langsung saja berburuk sangka. Pasti Erlin sudah jalan bersama fitri, ucapnya dongkol pada diri sendiri.

Bila dugaan itu betul, berarti Erlin sudah mengkhianati persahabatan. Dulu, ketika masih kelas VII, mereka membuat kesepakatan, siapa yang lebih dahulu punya sepeda, berarti harus menjemput. Berangkat dan pulang sekolah harus bersama-sama!

Ternyata, Erlin lebih beruntung. Waktu naik kelas VIII ayahnya membelikan sepeda. Memang tidak baru tapi masih bagus.

Maka, Erlin pun menempati janjinya. Jadilah keduanya selalu berangkat dan pulang sekolah bebarengan. Yang memboncengkan juga bergantian.

Sebenarnya, Nina kecewa setelah sebulan lebih ayahnya belum juga membelikan sepeda. Apalagi setelah ia melihat anak pindahan baru bernama Fitri. Nina makin kesal.

Dari cerpen di atas, dapat kamu temukan unsur-unsur intrinsiknya sebagai berikut:

a. Tema yang diangkat: Komitmen dalam persahabatan.

b. Latar/setting: Di rumah Nina pukul 06.15 menit ketika akan berangkat sekolah

c. Penokohan:

– Nina : pelajaran kelas VII SMP yang resah dan kesal pada temannya.

– Erlin : teman Nina, setia pada persahabatan, menempati janji.

– Fitri : anak baru teman sekelas Nina dan Erlin.