Berikut ini adalah pembahasan tentang pengertian adaptasi morfologi, 10 contoh adaptasi morfologi, contoh adaptasi morfologi pada hewan, contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan dan contoh adaptasi morfologi pada manusia.
Dibandingkan dengan cara adaptasi lain, cara adaptasi morfologilah yang paling mudah diamati. Di sekitar kita banyak dijumpai hewan dna tumbuhan yang melakukan adaptasi morfologi terhadap lingkungannya. Misalnya, adaptasi morfologi pada paruh dan kaki burung.
Itulah sebabnya kita mengenal bermacam-macam bentuk paruh pada burung. Setiap bentuk paruh seuai dengan jenis makanan tertentu. Perhatikanlah gambar berikut !
Keterangan:
a. Paruh burung Itik
Bentuk paruh disesuaikan dengan jenis makanannya, yaitu ikan, katak,. Paruh tersebut dapat menyaring makanan dari air atau Lumpur.
b. Paruh burung Pelican
Bentuk paruh besar dan panjang, sesuai dengan fungsinya untuk menangkap ikan.
c. Paruh burung Elang
Bentuknya runcing, kokoh dan agak panjang. Digunakan untuk merobek mangsanya yang berdaging.
d. Paruh burung Nuri
Bentuk paruh pendek dan kuat untuk memecah biji-bijian.
e. Paruh burung flamingo
Memiliki bentuk paruh seperti sisir pada pangkal paruhnya, yang berfungsi untuk menyaring makanan yang berupa ganggang dan udang-udang kecil.
f. Paruh burung kolibri
Bentuknya kecil, runcing dan panjang yang berfungsi untuk menghisap madu.
g. Paruh burung pemakan serangga
Bentuk paruh agak terbuka, sesuai fungsinya untuk menangkap serangga.
Apakah bentuk kaki burung juga mengalami adaptasi? Keanekaragaman burung tidak hanya terletak pada bentuk dan ukuran paruhnya, tetapi juga kita temukan pada bentuk kakinya.
Berdasarkan cara hidup dan jenis makanannya, kaki burung dibedakan menjadi beberapa macam. Perhatikanlah gambar di bawah ini!
Keterangan:
a. Kaki burung pemanjat
Sesuai dengan fungsinya untuk memanjat, maka burung pemanjat mempunyai dua jari ke depan dan dua jari ke belakang. Contoh: burung pelatuk.
b. Kaki ayam
Kaki ayam untuk berjalan dan mengais.
c. Kaki burung perenang
Pada jenis burung ini, diantara jari kaki mempunyai selaput renang yang berfungsi sebagai dayung pada saat berenang. Contoh: bebek, angsa.
d. Kaki burung petengger
Burung petengger umumnya mempunyai jari kaki panjang. Semua jarinya terletak pada satu bidang datar, sehingga cocok untuk hinggap di ranting pohon. Contoh: burung kutilang.
Bagian-bagian mulut seranggat tersebut beradaptasi terhadap jenis makanannya sehingga masingmasing memiliki berbagai variasi tipe mulut.
1. Kupu-kupu memiliki alat mulut penghisap yang disebut proboscis. Melaluinya kupu-kupu mengambil nektar dari bunga.
2. Nyamuk betina adalah serangga pengisap darah. Mereka memiliki kemampuan untuk menyalurkan darah dari inangnya dan mencegah pembekuan darah itu. Nyamuk jantan hanya memakan cairan dari jaringan/organ tumbuhan.
3. Lebah memiliki alat mulut pengisap. Di dalam bagian mulut lebah, labium membentuk sebuah pembuluh pengisap (lidah) yang panjang terhubung dengan bagian mulut yang lain untuk mengisap nektar bunga.
4. Belalang adalah serangga pemakan daun yang membutuhkan pemotongan dari pengunyahan sebelum masuk saluran pencernaan. Maksila memegang makanan, sedangkan mandibula memotong-motongnya sebelum dimasukkan mulut.
Keterangan :
a. Mulut penggigit dan pengunyah pada belalang
b. Mulut penjilat pada lebah.
c. Mulut penghisap pada kupu-kupu.
d. Mulut penusuk dan penghisap pada nyamuk
d. Adaptasi morfologi bentuk tubuh ikan
Ikan membutuhkan bentuk tubuh yang ramping seperti torpedo (streamline) supaya dapat bergerak dengan lincah di dalam air. Salah satu sifat fisik air ialah memberi tekanan terhadap benda-benda yang berada di dalamnya termasuk tubuh ikan.
Pada umumnya, bagian depan ikan berbentuk membulat, halus, dan licin, serta tubuh memanjang. Kepalanya menyatu dengan tubuh tanpa leher. Tubuhnya memiliki garis lingkar maksimum di sepertiga panjang tubuh dari kepala dan meruncing di bagian ekor.
Permukaan tubuhnya ditutup oleh sisik yang dilapisi lendir. Lendir ini berfungsi untuk mengurangi gesekan antara air dan sepanjang tubuh ikan. Perhatikan gambar di bawah ini!
Batang teratai mempunyai ruang udara sehingga dapat tegak di air, daun lebar dan tipis. Enceng gondok dan teratai tidak mempunyai akar yang berkembang biak.
a) Batang enceng gondok berongga sehingga dapat mengapung.
b) Teratai mempunyai akar yang melekat di dasar kolam dan tangkai daun yang berongga sehingga dapat mengapung di permuakaan air.
Karena lingkungannya kurang air, maka bentukan adaptifnya adalah :
• Daun kecil berbentuk duri.
• Batang tebal dan berlapis lilin.
• Akarnya panjang dan menyebar yang berfungsi menyerap air dari daerah yang luas.
Tumbuhan lain yang hidup di darat adalah higrofit. Higrofit adalah tumbuhan yang hidup ditempat yang lembab, misalnya keladi. Bentukan adaptifnya adalah daun lebar untuk mempercepat penguapan air. Untuk membuang kelebihan air pada tumbuhan ini dengan cara gutasi (penetesan).
Pengertian Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh atau alat-alat tubuh terhadap lingkungannya.Dibandingkan dengan cara adaptasi lain, cara adaptasi morfologilah yang paling mudah diamati. Di sekitar kita banyak dijumpai hewan dna tumbuhan yang melakukan adaptasi morfologi terhadap lingkungannya. Misalnya, adaptasi morfologi pada paruh dan kaki burung.
Contoh Adaptasi Morfologi pada Hewan
a. Adaptasi Morfologi pada Paruh Burung
Sebagaimana kita ketahui spesies burung banyak jenisnya. Jenis makanannya pun berbeda-beda, ada yang memakan biji-bijian, serangga, daging, dan ada yang mengisap madu. Untuk memperoleh makanan dari lingkungannya diperlukan bentuk paruh yang sesuai.Itulah sebabnya kita mengenal bermacam-macam bentuk paruh pada burung. Setiap bentuk paruh seuai dengan jenis makanan tertentu. Perhatikanlah gambar berikut !
Gambar: Macam-macam bentuk paruh burung |
Keterangan:
a. Paruh burung Itik
Bentuk paruh disesuaikan dengan jenis makanannya, yaitu ikan, katak,. Paruh tersebut dapat menyaring makanan dari air atau Lumpur.
b. Paruh burung Pelican
Bentuk paruh besar dan panjang, sesuai dengan fungsinya untuk menangkap ikan.
c. Paruh burung Elang
Bentuknya runcing, kokoh dan agak panjang. Digunakan untuk merobek mangsanya yang berdaging.
d. Paruh burung Nuri
Bentuk paruh pendek dan kuat untuk memecah biji-bijian.
e. Paruh burung flamingo
Memiliki bentuk paruh seperti sisir pada pangkal paruhnya, yang berfungsi untuk menyaring makanan yang berupa ganggang dan udang-udang kecil.
f. Paruh burung kolibri
Bentuknya kecil, runcing dan panjang yang berfungsi untuk menghisap madu.
g. Paruh burung pemakan serangga
Bentuk paruh agak terbuka, sesuai fungsinya untuk menangkap serangga.
b. Adaptasi Morfologi pada Bentuk kaki burung
Apakah bentuk kaki burung juga mengalami adaptasi? Keanekaragaman burung tidak hanya terletak pada bentuk dan ukuran paruhnya, tetapi juga kita temukan pada bentuk kakinya.
Berdasarkan cara hidup dan jenis makanannya, kaki burung dibedakan menjadi beberapa macam. Perhatikanlah gambar di bawah ini!
Gambar: Macam-macam bentuk kaki burung |
Keterangan:
a. Kaki burung pemanjat
Sesuai dengan fungsinya untuk memanjat, maka burung pemanjat mempunyai dua jari ke depan dan dua jari ke belakang. Contoh: burung pelatuk.
b. Kaki ayam
Kaki ayam untuk berjalan dan mengais.
c. Kaki burung perenang
Pada jenis burung ini, diantara jari kaki mempunyai selaput renang yang berfungsi sebagai dayung pada saat berenang. Contoh: bebek, angsa.
d. Kaki burung petengger
Burung petengger umumnya mempunyai jari kaki panjang. Semua jarinya terletak pada satu bidang datar, sehingga cocok untuk hinggap di ranting pohon. Contoh: burung kutilang.
c. Adaptasi morfologi tipe mulut serangga
Adaptasi morfologi dapat juga diamati pada struktur mulut serangga. Pada dasarnya, mulut serangga terdiri atas bibir atas (labrum), bibir bawah (labium), rahang atas (maksila), rahang bawah (mandibula), dan hipofaring.Bagian-bagian mulut seranggat tersebut beradaptasi terhadap jenis makanannya sehingga masingmasing memiliki berbagai variasi tipe mulut.
1. Kupu-kupu memiliki alat mulut penghisap yang disebut proboscis. Melaluinya kupu-kupu mengambil nektar dari bunga.
2. Nyamuk betina adalah serangga pengisap darah. Mereka memiliki kemampuan untuk menyalurkan darah dari inangnya dan mencegah pembekuan darah itu. Nyamuk jantan hanya memakan cairan dari jaringan/organ tumbuhan.
3. Lebah memiliki alat mulut pengisap. Di dalam bagian mulut lebah, labium membentuk sebuah pembuluh pengisap (lidah) yang panjang terhubung dengan bagian mulut yang lain untuk mengisap nektar bunga.
4. Belalang adalah serangga pemakan daun yang membutuhkan pemotongan dari pengunyahan sebelum masuk saluran pencernaan. Maksila memegang makanan, sedangkan mandibula memotong-motongnya sebelum dimasukkan mulut.
Gambar: Macam-macam bentuk mulut serangga |
Keterangan :
a. Mulut penggigit dan pengunyah pada belalang
b. Mulut penjilat pada lebah.
c. Mulut penghisap pada kupu-kupu.
d. Mulut penusuk dan penghisap pada nyamuk
d. Adaptasi morfologi bentuk tubuh ikan
Ikan membutuhkan bentuk tubuh yang ramping seperti torpedo (streamline) supaya dapat bergerak dengan lincah di dalam air. Salah satu sifat fisik air ialah memberi tekanan terhadap benda-benda yang berada di dalamnya termasuk tubuh ikan.
Pada umumnya, bagian depan ikan berbentuk membulat, halus, dan licin, serta tubuh memanjang. Kepalanya menyatu dengan tubuh tanpa leher. Tubuhnya memiliki garis lingkar maksimum di sepertiga panjang tubuh dari kepala dan meruncing di bagian ekor.
Permukaan tubuhnya ditutup oleh sisik yang dilapisi lendir. Lendir ini berfungsi untuk mengurangi gesekan antara air dan sepanjang tubuh ikan. Perhatikan gambar di bawah ini!
Contoh Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan
1. Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan air/ Hidrophyta
Hidrophyta adalah tumbuhan yang hidup di dalam air, sehingga sering disebut tumbuhan air. Misalnya enceng gondok mempunyai tangkai daun menggelembung yang berisi udara sehingga mengapung.Gambar: Tumbuhan teratai |
Batang teratai mempunyai ruang udara sehingga dapat tegak di air, daun lebar dan tipis. Enceng gondok dan teratai tidak mempunyai akar yang berkembang biak.
a) Batang enceng gondok berongga sehingga dapat mengapung.
b) Teratai mempunyai akar yang melekat di dasar kolam dan tangkai daun yang berongga sehingga dapat mengapung di permuakaan air.
2. Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan darat
Adaptasi morfologi tumbuhan darat dapat diamati pada xerofit. Xerofit adalah tumbuhan yang senag hidup di lingkungan yang kurang air (kering), misalnya kaktus.Karena lingkungannya kurang air, maka bentukan adaptifnya adalah :
• Daun kecil berbentuk duri.
• Batang tebal dan berlapis lilin.
• Akarnya panjang dan menyebar yang berfungsi menyerap air dari daerah yang luas.
Tumbuhan lain yang hidup di darat adalah higrofit. Higrofit adalah tumbuhan yang hidup ditempat yang lembab, misalnya keladi. Bentukan adaptifnya adalah daun lebar untuk mempercepat penguapan air. Untuk membuang kelebihan air pada tumbuhan ini dengan cara gutasi (penetesan).
Contoh Adaptasi Morfologi pada Manusia
- Manusia memiliki bentuk gigi yang terdiri atas Gigi Seri, Gigi Taring, dan Gigi Geraham
- Manusia memiliki bentuk kaki yang tegak dengan jari – jari yang berfungsi untuk berjalan
- Manusia memiliki bentuk jari pada tangan yang berfungsi untuk menggenggam
- Manusia memiliki daun telinga yang berfungsi untuk menangkap getaran suara
- Manusia memiliki bentuk tubuh yang langsing, cocok untuk habitatnya
- Manusia memiliki bentuk hidung yang mancung ( menonjol keluar ) yang berfungsi untuk bernapas
- Manusia memiliki kelopak mata untuk menghindari debu
- Manusia memiliki lidah yang dapat merasakan 4 macam rasa, yaitu manis, asam, asin, dan pahit
- Manusia memiliki penutup kepala yaitu rambut
- Manusia memiliki bulu dan selaput lendir pada hidung yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk