Berikut ini merupakan pembahasan tentang hubungan antara kuat arus dan tegangan listrik atau yang sering disebut sebagai hukum ohm, pembahasan ini meliputi pengertian hukum ohm, bunyi hukum ohm, rumus hukum ohm, contoh soal hukum ohm, definisi hukum ohm.
Orang yang pertama kali menyatakan hubungan kuat arus dengan beda potensial adalah George Simon Ohm. Pernyataannya dikenal dengan hukum Ohm yang berbunyi:
Hubungan tegangan dengan kuat arus dapat ditulis sebagai berikut:
Jadi, hambatan listrik adalah hasil bagi tegangan (beda potensial antara ujungujung penghantar) dengan kuat arus yang melalui penghantar tersebut. Jika ditulis dalam bentuk persamaan adalah sebagai berikut:
Keterangan:
R = hambatan, satuannya Ohm
V = tegangan, satuannya Volt
I = kuat arus, satuannya ampere
R adalah faktor pembanding yang nilainya tetap, inilah yang disebut hambatan atau resistansi.
Penyelesaian
Diketahui:
V = 12 Volt
R = 120 Ohm
Ditanya: I = …?
Jawab:
V = I .R
I = V/R
= 12 Volt/120 Ohm
= 0,1 Ampere
Demikian pembahasan tentang hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial yang sering dikenal dengan hukum Ohm.
Pengertian Hukum Ohm
Hukum Ohm adalah hukum yang dikemukanan oleh George Simon Ohm yang mengatur tentang hubungan antara kuat arus dan beda potensial.Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya.
Bunyi Hukum Ohm
Hubungan antara kuat arus dengan tegangan listrik merupakan karakteristik penting yang berkaitan dengan berbagai peralatan listrik. Bagaimanakah bentuk hubungan arus listrik dengan tegangan atau beda potensial?Orang yang pertama kali menyatakan hubungan kuat arus dengan beda potensial adalah George Simon Ohm. Pernyataannya dikenal dengan hukum Ohm yang berbunyi:
“Hasil bagi beda potensial dengan kuat arus adalah tetap”.
Rumus Hukum Ohm
Hubungan antara kuat arus (I) dan tegangan (V) merupakan hubungan yang linear, artinya makin besar tegangan makin besar pula kuat arus, makin kecil tegangan makin kecil pula kuat arus.Hubungan tegangan dengan kuat arus dapat ditulis sebagai berikut:
V ~ I (V sebanding I)Secara umum dapat ditulis:
V = I . CC adalah konstanta pembanding yang nilainya selalu tetap untuk berbagai V dan I. Konstanta inilah yang disebut hambatan sehingga perumusannya menjadi sebagai berikut:
. |
Jadi, hambatan listrik adalah hasil bagi tegangan (beda potensial antara ujungujung penghantar) dengan kuat arus yang melalui penghantar tersebut. Jika ditulis dalam bentuk persamaan adalah sebagai berikut:
Keterangan:
R = hambatan, satuannya Ohm
V = tegangan, satuannya Volt
I = kuat arus, satuannya ampere
R adalah faktor pembanding yang nilainya tetap, inilah yang disebut hambatan atau resistansi.
Contoh Soal Hukum Ohm
Sebuah radio transistor memerlukan tegangan listrik 12 Volt untuk menghidupkannya, bila hambatan pada radio tersebut 120 Ohm, berapa amper kuat arus yang mengalir pada radio tersebut?Penyelesaian
Diketahui:
V = 12 Volt
R = 120 Ohm
Ditanya: I = …?
Jawab:
V = I .R
I = V/R
= 12 Volt/120 Ohm
= 0,1 Ampere
Demikian pembahasan tentang hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial yang sering dikenal dengan hukum Ohm.