Manfaat dan Fungsi Makanan Bagi Tubuh Manusia

Berikut ini merupakan pembahasan tentang manfaat makanan bagi tubuh, fungsi makanan bagi tubuh manusia, sebegai pelengkap pembahasan sebelumnya tentang fungsi zat-zat yang terkandung dalam makanan.

Fungsi makanan bagi manusia

Makanan yang setiap hari kita makan harus mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Makanan yang mengandung zatzat yang dibutuhkan tubuh tersebut dinamakan makanan bergizi.

Biasanya orang berpendapat bahwa makanan yang bergizi adalah makanan yang mahal harganya, misalnya ikan, telur, susu, keju, dan lain-lain.

Padahal makanan yang bergizi dapat berupa tahu, tempe, atau sayur-sayuran yang harganya lebih murah. Oleh karena itu, dalam menyusun menu makanan kita harus pandai-pandai memilih makanan yang bergizi.

Selain bergizi, makanan yang kita makan setiap hari harus lengkap dan seimbang. Makanan yang lengkap artinya makanan yang mengandung semua bahan yang diperlukan tubuh, seimbang artinya sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Setiap orang membutuhkan makanan seimbang yang berbeda-beda menurut berat badan, jenis kelamin, kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan, dan umur seseorang.

Makanan yang kita makan jangan terlalu banyak, juga jangan terlalu sedikit. Jika makanan yang kita makan terlalu banyak maka dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti obesitas (kegemukan), penyakit jantung, kolesterol, ginjal, asam urat, sesak napas, dan lain-lain.
Gambar: Menu makanan empat sehat lima sempurna

Kebutuhan makanan pada bayi

Bayi sangat membutuhkan makanan yang bergizi, karena bayi membutuhkan proses pertumbuhan yang cepat, dibanding dengan orang dewasa, organ-organ tubuh bayi belum sempurna fungsinya.

Makanan untuk bayi harus mudah dicerna karena makanan yang sesuai dengan kondisi bayi adalah air susu ibu (ASI).

ASI mengandung semua zat yang dibutuhkan tubuh bayi, dan mengandung zat antibodi untuk mengantisipasi penyakit, ASI juga bersifat steril, dan mempunyai suhu yang sesuai dengan suhu bayi.

Ada seorang ibu dengan berbagai alasan terpaksa tidak dapat menyusui anaknya sendiri, dan memutuskan untuk menggantinya dengan susu formula.

Meskipun gizinya sama, tetapi hubungan sang anak dengan sang ibu tidak seperti ibu yang menyusui sendiri anaknya, sebab dengan menyusui dapat terjalin hubungan kasih sayang yang lebih erat antara ibu dan anak.

Selain itu, susu formula tidak mengandung zat antibodi, sehingga sang bayi mungkin mudah tertular penyakit tertentu.