Berikut adalah pembahasan tentang: pergeseran makna, pengertian pergeseran makna, perubahan makna meluas, perubahan makna menyempit, amelioratif, pengertian amelioratif, contoh amelioratif, ameliorasi, pengertian ameliorasi, contoh ameliorasi, Peyoratif, pengertian peyoratif, contoh peyorasi, pengertian peyorasi, sinestesia, pengertian sinestesia, contoh sinestesia.
hubungan darah, tetapi sekarang digunakan dalam sapaan untuk umum.
Contoh: tuna netra lebih baik daripada buta.
➡Kata ceramah pada awalnya bermakna ‘cerewet’ atau ‘banyak cakap’, sekarang bermakna ‘pidato’
PERGESERAN MAKNA
Pengertian pergeseran maknaFaktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran atau perubahan makna adalah perkembangan ilmu, teknologi, budaya dan sebagainya.
1. Perubahan Makna Meluas
Kata-kata saudara, ibu, bapak, adik, kakak, pada awalnya hanya mengacu pada orang yang memilikihubungan darah, tetapi sekarang digunakan dalam sapaan untuk umum.
2. Perubahan Makna Menyempit
Kata sarjana pada awalnya bermakna ‘orang pandai atau cendekiawan’, sekarang sarjana bermakna ‘ orang yang telah lulus dari perguruan tinggi’.Pergeseran Makna |
3. Amelioratif atau Perubahan Makna Membaik
Kata yang semula mempunyai makna buruk berubah menjadi baik.Contoh: tuna netra lebih baik daripada buta.
4. Peyoratif atau Perubahan Makna Memburuk
Perubahan makna yang mengakibatkan sebuah ungkapan yang tidak baik atau kasar.Contoh:
- gerombolan pada awalnya bermakna ‘orangorang yang berkelompok atau bergerombol’, sekarang gerombolan bermakna ‘pengacau’
5. Sinestesia
Perubahan makna yang terjadi karena pertukaran tanggapan dua indera yang berbeda.Contoh:
- Kata-katanya manis, membuatku percaya padanya. Kata manis merupakan tanggapan indera pengecap tetapi dalam kalimat tersebut digunakan untuk tanggapan indera pendengar.
6. Perubahan total
Perubahan total adalah perubahan makna yang menyimpang jauh atau berbeda sama sekali dengan makna semula.Contoh:
➟Kata canggih pada awalnya bermakna ‘cerewet’, sekarang bermakna ‘modern’, ‘rumit’, atau ‘pelik’.➡Kata ceramah pada awalnya bermakna ‘cerewet’ atau ‘banyak cakap’, sekarang bermakna ‘pidato’