Unsur Ekstrinsik Cerpen dan Niai dalam Cerpen, Pengertian, Macam-macam dan Contohnya

Berikut adalah pembahasan tentang: unsur ekstrinsik cerpen, unsur ekstrinsik karya sastra, unsur intrinsik cerita, pengertian unsur ekstrinsik, nilai dalam cerita, dan nilai dalam cerpen.

Unsur Ekstrinsik Pada Cerpen 

                   Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung memengaruhi bangun cerita sebuah karya. 

Unsur ekstrinsik karya sastra, antara lain:


  1. Keadaan subjektivitas pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup. 
  2. Psikologis pengarang (yang mencakup proses kreatifnya), psikologi pembaca, dan panorama prinsip-prinsip psikologi  dalam sastra.
  3. Keadaan di lingkungan pengarang, seperti ekonomi, politik dan sastra sosial.
  4. Pandangan hidup suatu bangsa dan berbagai karya seni yang lainnya.


Tema cerita 

Setelah seluk beluk cerpen kita pelajari, selanjutnya kita dapat menentukan tema cerita. Tema cerita tersebut dapat diperoleh dari hasil pengoleksian dan pengumpulan data tentang berbagai pengalaman yang pernah kita alami.

Dari tema tersebut dapat dijabarkan ke dalam beberapa pokok pikiran. Pokok-pokok pikiran tersebut kita susun menjadi sebuah kerangka karangan. Kerangka karangan tersebut selanjutnya kita kembangkan menjadi sebuah karangan yang utuh menggunakan bahasa yang baik dan benar


Unsur ekstrinsik : unsur yang membangun karya sastra dari luar.

  1. Latar belakang penciptaan                     : berkaitan dengan tujuan dari karya sastra.
  2. Sejarah latar belakang pengarang          : berkaitan dengan kondisinya seperti sosial,  masyarakat dari  karya sastra sosial.
  3. Kondisi masyarakat                                : berkaitan dengan kondisi sekarang dari karya sastra                                                                      seperti tentang pemanasan global atau kondisi                                                                                 masyarakat.
  4. unsur psikologis (PSI)                            : berdasarkan psikologis pengarang.


Bahasa konotatif adalah bahasa yang memiliki makna lain (ambiguita).

Nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen


  1. Nilai agama/ nilai religius, yaitu nilai yang berhubungan dengan aturan agama, yang berisi perintah dan  larangan Tuhan, misalnya perintah untuk beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing dan larangan mabuk-mabukan.
  2. Nilai moral, yakni nilai yang berhubungan dengan tingkah laku manusia dalam bergaul dengan  manusia lain, misalnya menghormati orang tua, santun kepada semua orang, dan sebagainya.
  3. Nilai sosial, yakni yang berhubungan dengan peraturan yang berlaku di masyarakat, misalnya tentang kehidupan bergotong-royong, saling membantu tetangga yang membutuhkan, dan sebagainya.
  4. Nilai adat/ tradisi/ budaya, yakni nilai yang berhubungan dengan kebiasaan yang berlaku di masyarakat, misalnya adanya upacara adat perkawinan atau penguburan mayat, selamatan, dan sebagainya.