Pengertian dan Contoh Puisi Lama Terlengkap – Puisi adalah suatu sastra hasil ungkapan pikiran dan perasaaan manusia dengan menggunakan bahasa yang terikat pada irama, mantra, rima, penyusunan lirik dan baik serta penuh dengan makna.
Adapula pengertian puisi menurut para ahli diantaranya:
- Menurut Samuel Taylor Coleridge , Puisi adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat berhubungannya, dan sebagainya.
- Menurut Carlyle , Puisi adalah pemikiran yang bersifat musikal. Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi.
- Menurut Wordsworth, Puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan.
Jenis-jenis Puisi di Indonesia dibedakan menjadi puisi lama, puisis baru dan puisi kontemporer. Nah kali ini kita akan membahas tentang puisi lama.
Pengertian Puisi Lama
Puisi lama adalah jenis puisi yang memiliki aturan dan bermakna. Puisi lama telah ada sejak zaman dulu dan sering digunakana saat upacara adat. Aturan pada puisi lama berhubungan dengan keterikatannya pada umlah kata dalam satu baris, jumlah baris dalam satu bait (bisa 2,4 ataupun lebih), banyaknya suku kata, rima dan juga irama.
Ciri-Ciri Puisi Lama
Adapun ciri-ciri puisi lama yaitu:
- Merupakan karya turun menurun dan tidak diketahui siapa pengarangnya.
- Merupakan sastra lisan karena disampaikan dari mulut ke mulut
- Terlihat kaku, karena puisi lama sangat terikat dengan aturan.
Jenis-Jenis Puisi Lama
Adapun jenis puisi lama diantaranya:
Syair
Syair berasal dai Arab. Ciri khas dari syair yaitu terdiri dari empat baris dalam satu bait dengan sajak a-a-a-a. Syair ini berisi tentang cerita dengan nasehat didalamnya. Berikut ini contoh Syair
Wahai engkau para pemuda,
Engkaulah pewaris bangsa,
Giatlah belajar sepanjang masa,
Untuk membangun bangsa negara,
Ilmu bukanlah untuk harta semata,
Ilmu tak akan lekang oleh usia,
Sebab ilmu akan membuatmu terjaga,
Dan ilmu akan membuatmu dewasa,
Belajarlah tanpa malas,
Hormatilah semua penghuni kelas,
Masa depan perlu kerja keras,
Kalau perlu energi terkuras,
Hormatilah para guru,
Pandanglah sebagai orang tuamu,
Ilmu senantiasa akan masuk dalam kalbu,
Bersama berkah untuk jiwamu.
Pantun
Pantun berasal dari bahasa minangkabau “Patuntun” yang berarti penuntun. Sebutan untuk pantun berbeda-beda disetiap daerah diantaranya Parikan (Jawa), Paparikan (Sunda) dan Umpasa (Batak). Pantun sering digunakan dalam upacara atau untuk komunikasi. Ciri-ciri pantun yaitu:
- Terdiri atas 4 larik atau empat baris dalam setiap bait.
- Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
- Bersajak a-b-a-b atau a-a-a-a
- Baris pertama dan kedua disebut sampiran
- Baris ketiga dan keempat disebut isi
Terdapat berbagai jenis pantun, berdasarkan isinya pantun terdiri dari pantun anak, pantun muda mudi, pantun nasehat, pantun teka-teki dan pantun jenaka. Berikut ini contoh pantun:
Buah lemon buah pepaya
Tapi membeli buah durian
Cobalah terka wahai saudara
Makin diisi kok makin ringan (Balon)
Seloka
Seloka adalah jenis puisi Melayu, ini juga disebut dengan pantun berkait karena terdiri dari satu bait atau lebih yang masih terkait. Seloka berisi sindiran, ejekan, atau senda gurau yang dinyatakan dalam perumpamaan.Ciri seloka yakni bait kedua dan keempat pada bait pertama digunakan pada baris pertama dan ketiga pada bait selanjutnya. Berikut ini contoh seloka:
Jalan-jalan ke kota batik
Naik motor milik si Aan
Jikalau engkau berkendara dengan baik
Supaya selamat sampai tujuan
Naik motor milik si Aan
Siang-siang kena panas
Supaya selamat sampat tujuan
Taatilah lalu lintas
Siang-siang kena panas
Pakai payung tutup kepala
Taatilah lalu lintas
Agar berkah bagi semua
Gurindam
Gurindam adalah jenis puisi lama yang berasal dari Tamil (India) yang berisi tentang nasihat, dengan aturan setiap bait terdiri atas 2 baris dan bersajak a-a. Berikut ini contoh gurindam:
Ketika muda malas sembahyang
Masa tua bisa terguncang
Siapa tidak hormat orang tua
Akan jauh dari bau surga
Kalaulah engkau banyak tidur
Banyak rezeki jadi terkubur
Jika suami berhati kufur
Keluarga idaman pasti terkubur
Karmina
Karmina atau pantun kilat ini merupakan jenis puisi yang identik fengan pola sajak lurus yaitu a-a. Karmina biasanya digunakan untuk menyindir. Berikut contoh karmina:
Dahulu beras sekarang ketupat
Orang pemerat tersiksa si akhirat
Buah durian tajam berduri
Baca Al Quran tenangkan hati
Ikan salem beli di pasar
Pipi tembem buatku gusar
Pergi ke laut asin airnya
Nyali menciut sebab dia menyapa
Mantra
Jenis puisi lama ini sering dikaitkan dengan hal-hal ghaib. Mantra memiliki rima dan irama dan bersifat misterius. Bahasa yang digunakan dalam mantra biasanya bermajas metafora dan bersifat esoferik yaitu bahasa khusus yang digunakan antara pembicara dan lawan bicara. Berikut ini contoh mantra:
Sihir lontar pinang lontar
terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta
aku sapa tidak berbunyi
Talibun
Talibun ini mirip dengan pantun yakni memiliki sampiran dan isi, yang membedakannya talibun memiliki banyak baris yaitu sekitar 6-12 baris. Jumlah baris talibun harus berjumlah genap. Dalam talibun, setengahnya merupakan sampiran dan setengahnya lagi merupakan isi. Misalnya, apabila talibun berisi 6 baris maka 3 baris pertama adalah sampiran dan 3 baris selanjutnya adalah isi dengan sajak a-b-c-a-b-c. Berikut ini contoh talibun:
Duduk berpangku menatap purnama
Anak tertawa sambil berlari
Aku pun telah hilang kuasa
Menangkap pesan yang tersirat
Anak cucu hormatilah mama
Agar hilang semua duri
Jangan sampai berbuat dosa
Dan selamat kelak di akhirat
Demikian artikel yang diberikan tentang Pengertian Puisi Lama, Ciri-Ciri, Jenis dan Contoh Puisi Lama Terlengkap. semoga informasi yang diberikan bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan anda.