Manfaat Garis Lintang dan Garis Bujur

Pembahasan kali ini adalah tentang pengertian garis lintang dan garis bujur, perbedaan garis lintang dan garis bujur, manfaat garis lintang dan garis bujur, dan fungsi garis lintang dan garis bujur.

Untuk menentukan suatu tempat secara tepat di permukaan bumi digunakan garis geografi yang diakui secara internasional. Garis geografis tersebut ada dua yaitu garis lintang (latitude disebut juga paralel) dan garis bujur (longitude disebut juga meridian).

Perbedaan garis lintang dan garis bujur

Garis Lintang membagi bumi menjadi dua bagian, yaitu bumi bagian utara yang disebut Lintang Utara (LU) dan bumi bagian selatan yang disebut Lintang Selatan (LS) dan menjadikan equator (garis khatulistiwa) sebagai porosnya (nol derajat).

Garis Bujur juga membagi bumi menjadi dua bagian, yaitu bumi bagian timur yang disebut Bujur Timur  (BT) dan bumi bagian barat yang disebut Bujur Barat (BB), dan menjadikan garis yang melintasi gedung observatorium Greenwich di Inggris sebagai garis meridian (nol derajat).

Garis lintang dan garis bujur ini dinyatakan dalam satuan derajat, garis-garis lintang dan bujur yang digambarkan pada bidang proyeksi disebut Graticule.
Manfaat Garis Lintang dan Garis Bujur
Gambar: Garis Lintang dan Garis Bujur

Dari pembagian lintang dan bujur tersebut maka bumi dibagi menjadi empat kuadran, yaitu

□        Bujur Barat – Lintang Utara

□        Bujur Barat – Lintang Selatan

□        Bujur Timur – Lintang Utara

□        Bujur Timur – Lintang Selatan

1.      GARIS LINTANG (latitude)

Posisi lintang merupakan penghitungan  sudut dari 0° di khatulistiwa sampai ke 900 di kutub utara dan 900 di kutub selatan, jadi seluruh lintang bumi berjumlah 1800.

Menurut penamaannya, kelompok garis yang berada di sebelah selatan equator disebut Lintang Selatan (LS atau southing). Sedangkan kelompok garis yang berada di sebelah utara equator disebut Lintang Utara (LU atau northing). Di belahan bumi utara (lintang utara), lintang bernilai positif, sebaliknya di sebelah bumi selatan (lintang selatan), lintang bernilai negatif.

2.      GARIS BUJUR (longitude)

Bujur bumi menggambarkan lokasi dari sebuah tempat pada timur atau barat bumi yang dihitung dari titik 0° (nol derajat) bujur bumi (prime meridian = greenwich). Garis Bujur merupakan garis khayal yang ditarik dari kutub utara hingga ke kutub selatan atau sebaliknya.

Jika pada garis Lintang daerah yang dilalui garis khatulistiwa (equator) dianggap sebagai nol derajat, maka untuk garis Bujur tempat yang dianggap sebagai nol derajat adalah garis dari kutub utara ke kutub selatan yang tepat melintasi kota Greenwich di Inggris dan dijadikan sebagai Meridian Utama (prime meridian). Jadi, garis bujur yang berada di sebelah barat Greenwich disebut Bujur Barat dan garis yang berada disebelah timur disebut Bujur Timur.

Jarak kedua garis bujur timur dan barat dari Greenwich hingga pada batas 1800. Seluruh garis bujur permukaan bumi berjumlah 3600, yaitu 1800  ke arah barat dan 1800 ke arah timur. Pada jarak itu, bujur barat dan bujur timur kembali bertemu, tempat pertemuan tersebut terletak di Samudera Pasifik.

Titik pertemuan dua garis bujur 1800 ini selanjutnya dijadikan sebagai garis batas tanggal internasional dalam menentukan hari/tanggal di berbagai belahan dunia. Jika seandainya di sebelah kiri (barat) garis tersebut hari rabu siang, maka di sebelah kanannya (timur) masih hari selasa siang dan sebaliknya.

Kombinasi garis lintang dan garis bujur ini berguna untuk menentukan suatu lokasi di permukaan bumi.

3.      GARIS KHATULISTIWA (equator)

Dalam geografi, equator atau garis khatulistiwa (dari bahasa Arab: خط الإستوا) adalah sebuah garis imajinasi yang digambar di tengah-tengah planet bumi di antara dua kutub dan paralel terhadap poros rotasi planet bumi.

Garis khatulistiwa ini membagi bumi menjadi dua bagian, belahan bumi utara dan belahan bumi selatan (lihat gambar di atas). Garis lintang equator adalah 00. Panjang garis khatulistiwa bumi adalah sekitar 40.070 km.