Pengertian, Cara dan Contoh Menyunting Karangan (Teks)

Pembahasan kali ini adalah tentang pengertiang menyunting karangan, cara menyunting karangan dan contoh menyunting karangan atau tulisan.

Pernahkah kamu ditugaskan gurumu menulis karangan? Bagaimana hasil tugasmu? Pada pembelajaran ini, kamu akan berlatih memperbaiki naskah atau wacana. Oleh karena itu, perhatikan dengan baik supaya kamu memahami teknik menyunting tulisan/karangan yang benar.

1. Menyunting Tulisan

Menyunting berarti memperbaiki naskah. Istilah lain yang digunakan adalah meng-edit naskah.
Menyunting adalah kegiatan yang bertujuan untuk menyelaraskan penulisan dengan ketentuan penulisan yang benar yaitu sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD).
Oleh karena itu, kamu harus memahami beberapa hal di antaranya ketepatan ejaan, tanda baca, pilihan kata, keefektifan kalimat, keterpaduan paragraf, dan kebulatan wacana. Inilah yang kemudian disebut Bahasa Indonesia Baku atau Bahasa Indonesia Standar.

2. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

a. Ketepatan Ejaan dan Tanda Baca

Ejaan adalah tata cara menulis, salah satunya pemakaian tanda baca. Beberapa tanda baca yang sering digunakan adalah sebagai berikut.

- Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.

Misalnya: Dia mengantuk. Apa maksudnya?

- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.

Misalnya: Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”

- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.

Misalnya: Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.

- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya: Mahaputra Yamin, Sultan Brunai.

- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

Misalnya: Wakil Presiden Adam Malik, Perdana Menteri Nehru, Profesor Supomo.

- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang.

Misalnya: Amir Hamzah, Dewi Sartika, Wage Rudolf Supratman.

- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

Misalnya: bangsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Inggris

- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.

Misalnya: bulan Agustus, bulan Maulid, hari Galungan.

- Huruf kapital dipakai sebagi huruf pertama nama geografi.

Misalnya: Asia Tenggara, Banyuwangi, Bukit Barisan, Cirebon, Danau Toba, Terusan Suez

- Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis.

Misalnya: garam inggris, gula jawa, kacang bogor.

b. Kalimat Efektif atau Kalimat Baku

Kalimat efektif atau kalimat baku adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah kebakuan atau menimbulkan efek dan pengaruh positif pada pemakaianya. Kalimat baku dipakai untuk menyampaikan gagasan secara tepat.

Agar dapat tersampaikan secara baik, hendaklah dibuat dengan susunan sesuai dengan kaidah bahasa yang ada.

c. Seperti halnya kalimat, sebuah wacana

Seperti halnya kalimat, sebuah wacana tersusun atas beberapa alinea. Alinea yang baik dan efektif harus memenuhi tiga syarat berikut.
Pengertian, Cara dan Contoh Menyunting Karangan (Teks)
Menyunting Karangan
1) Kesatuan

yang dimaksud kesatuan adalah bahwa semua kalimat yang membentuk alinea harus secara bersama-sama menyatakan suatu hal, atau satu tema tertentu.

2) Koherensi

Yang dimasud dengan koherensi adalah kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea tersebut.

3) Perkembangan alinea

Perkembangan alinea adalah penyusunan atau perincian gagasan yang membina alinea tersebut.

Contoh Menyunting karangan


Naskah sebelum disunting:

prof dr bambang sudibyo mba
meluncurkan buku digital

Pada saat ketika masih duduk dibangku sekolah, ia mangayuh sepeda dari desa menuju kota temanggung. Tak ada yang nyangka ia akan menjadi orang penting di republik ini.

dan sekarang ia menjadi orang nomor satu di dunia pendidikan. dialah prof dr. bambang sudibyo mba, Menteri Pendidikan Nasional, Guru Besar Universitas Gadjah Mada (ugm) yang juga mantan bekas menteri keuangan era presiden abdurrahman wahid.

Pria kelahiran temanggung, jawa Tengah, 8 oktober 1952, ini adalah yaitu anak guru agama yang juga berpropesi sebagai petani tembakau dan padi di temanggung. Bambang adalah anak kelima dari 11 bersaudara. masa kecil bersama keluarga sampai beranjak remaja ia jalani didesa sekitar temanggung.

Bambang yang beristrikan Prof Dr retno Sunarminingsih MscApt (menikah 11 Agustus 1979) menempuh pendidikan dasar dikotanya, temanggung. Setelah lulus sd kemudian masuk ke smp negeri 2 temanggung dan melanjutkan ke SMA negeri 1 temanggung.

Sumber: Majalah Genta, Edisi Juni 2008

Naskah setelah disunting

Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A
Meluncurkan Buku Digital

Ketika masih duduk di bangku sekolah, ia mengayuh sepeda dari desa menuju Kota Temanggung. Tidak ada yang menyangka, ia akan menjadi orang penting di republik ini.

Sekarang, ia menjadi orang nomor satu di dunia pendidikan. Dialah Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A., Menteri Pendidikan Nasional, Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) yang juga mantan Menteri Keuangan era Presiden Abdurrahman Wahid.

Pria kelahiran Temanggung, Jawa Tengah, 8 Oktober 1952, ini adalah anak guru agama yang juga berprofesi sebagai petani tembakau dan padi di Temanggung. Bambang adalah anak kelima dari 11 bersaudara. Masa kecil bersama keluarga sampai beranjak remaja ia jalani di desa sekitar Temanggung.

Bambang yang beristrikan Prof. Dr. Retno Sunarminingsih, M.sc.Apt. (menikah 11 Agustus 1979) menempuh pendidikan dasar di kotanya, Temanggung. Setelah lulus SD kemudian masuk ke SMP Negeri 2 Temanggung dan melanjutkan ke SMA Negeri 1 Temanggung.

Sumber: Majalah Genta, Edisi Juni 2008