Berikut ini adalah pembahasan tentang sifat-sifat bayangan pada cermin datar.
Sifat Bayangan Pada Cermin Datar
Jika sebuah benda mendapat penyinaran yang sinarnya diarahkan ke cermin datar (pemantul), maka sinar-sinar pantul atau perpanjangannya berpotongan membentuk sebuah bayangan.
Bayangan yang dibentuk oleh perpotongan sinar pantul, berada di depan permukaan pemantul dan merupakan
bayangan nyata. Bayangan yang dibentuk oleh perpotongan perpanjangan sinar pantul disebut bayangan maya, berada di belakang pemantul.
Dengan
hukum pemantulan cahaya bahwa sudut datang (i) sama besar dengan sudut pantul (r), maka kita dapatkan bayangan benda AB yaitu A′ B′, bersifat
maya, tegak, sama besar. Cermin datar dapat memantulkan hampir seluruh sinar-sinar yang datang.
|
Gambar: Pembentukan bayangan oleh cermin datar. |
Lakukan pengamatan
|
Gambar: Bayangn sebuah lilin pada cermin datar |
- Bagaimana tinggi bayangan yang Anda amati dibanding tinggi bendanya?
- Bayangan lilin tersebut dapatkah ditangkap dengan layar?
- Bayangan apakah yang tidak dapat ditangkap dengan layar?
- Tegak atau terbalik bayangan lilin tersebut?
Dari kegiatan itu didapat kesimpulan bahwa bayangan yang dibentuk cermin datar dari sebuah benda di depan cermin bersifat: maya, tegak, sama besar.
Hubungan jarak benda dan jarak bayangan
|
Gambar: Bayangan yang dibentuk cermin datar |
Kedua segitiga yang diarsir sama dan sebangun (kongruen), sehingga AP = PA′. Karena A′B′ bayangan maya, maka Si dinilai negatif, sehingga:
so = – si
atau
jarak benda = jarak bayangan
Karena jarak benda nyata bertanda positif dan jarak bayangan maya negatif, maka di depan S′ harus diberi tanda
negatif.